Season 2

4K 152 5
                                    

"Udah dong jangan nangis, ngebuat Aku semakin berat ninggalin Kamu" Zian mengusap pelan kepala Ariana yang terus memeluknya.


"Sehari tanpa Kamu aja, Aku seperti tak bernyawa, apa lagi lama-lama" ucap Ariana yang menenggelamkan wajahnya didada Zian.

Zian melepas pelukkan Ariana lalu menangkup kedua pipi wanita yang ada dihadapannya. "Dengar ya, Aku pergi untuk menuntut ilmu, agar nanti Aku bisa sukses dan menafkahi Kamu dari hasil jerih payah Aku sendiri, Aku nggak mau bergantung terus sama Papa" ucap Zian kemudian.

"Nanti gimana Kamu disana? Siapa yang jagain Kamu? Kalau Kamu sakit gimana? Kalau Kamu kepincut wanita disana gima-".

"Hei" potong Zian. "Aku bisa jaga diri, dan satu hal yang Kamu harus tau, nggak ada wanita yang bisa gantiin Kamu, sampai kapanpun Kamu yang selalu ada disini" ucap Zian mengarahkan tangan Ariana pada dada bidangnya.

"Janji?" tanya Ariana.

"Janji!! Saat nanti Aku pulang, Kamu orang yang pertama yang bakal Aku temuin" ucap Zian.

Ariana mengingat kembali kata-kata itu dimana sebelum Zian pergi untuk meninggalkannya, Ariana menatap taman yang dulu menjadi saksi bagaimana pernikahan dan untuk pertama kalinya dirinya bertemu dengan Zian. Sepasang tangan melingkar dipinggangnya membuat Ariana sedikit kaget dan langsung menoleh hingga matanya bertemu rahang milik Zian, ya.. Zian lah yang kini sedang memeluknya rasanya Ariana sepertu mengalami yang namanya de javu dimana kejadian yang pernah dialaminya kini terulang kembali. ingin rasanya Ariana membrontak tapi seketika dirinya melemah seperti tak memiliki tenaga kala Zian mengatakan kata-kata itu lagi.

"Jangan kaget.. Tenanglah.. Sudah lama Aku ingin dekat dengan Kamu seperti ini, Aku rindu Kamu Ri.. " hembusan nafasnya masih terasa sama, tak ada yang berubah dari Zian.


"Aku juga rindu Kamu" ucap Ariana.


Zian melepaskan tangannya yang tadi memeluk Ariana lalu memutar tubuh Ariana hingga mereka berhadapan. "Gimana? Aku penuhi semua janji Aku, Kamu orang pertama yang bakal Aku temuin" ucap Zian tersenyum sambil membentangkan kedua tangannya.


Ariana membalas juga dengan senyuman dan kembali memeluk Zian. "Dari tadi Aku nungguin Kamu" ucap Ariana.

"Sekarang Aku sudah disini" balas Zian.


"Tadi Aku tanya Mbak Sumi katanya Kamu belum datang, kenapa tiba-tiba disini? " tanya Ariana mendongakkan kepalanya menatap Zian bingung dengan kehadiran Zian yang tiba-tiba saja muncul.


"Jangan bilang Zian, kalau nggak bisa bikin surprize untuk Ariana".


"Apaan sih gombal".

"Terus Kamu nggak mau balas? Kan Aku udah kasih Kamu kejutan setidaknya Aku mendapatkan ini dong" Zian menunjuk pipinya yang membuat Ariana mengerti apa maksud Zian.


"Ohh.. Niih dia.. " bukannya mencium pipi Zian, Ariana malah mencubitnya hingga Zian meringis kesakitan.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang