Aku memutar kursi kerjaku menghadap kebelakang, aku bisa melihat kota lewat dinding kaca yang melapisi ruang kerjaku. Pandanganku jatuh jauh kearah puncak gunung yang samar terlihat karena jaraknya yang sangat jauh. Pikiranku melayang entah kemana.
Sudah dua hari ini Baekhyun berada di Jepang. Baekhyun benar-benar memegang kata-katanya, dia tidak menghubungiku. Aku juga belum menghubunginya. Setiap hari aku melihat dan memantau apa yang sedang dilakukan Baekhyun lewat berita. Dia sangat sibuk dengan promosi single barunya, aku jadi tidak ingin mengganggunya.
Hari-hariku terasa kosong. Entah kenapa, sepertinya aku mulai terbiasa dengan kehadiran Baekhyun. Tidak ada Baekhyun membuatku merasa melewatkan sesuatu yang sangat penting. Jika harus jujur, aku ingin sekali menghubunginya. Aku merindukannya.
'Apa Oppa juga merindukanku?'
"Wakil direktur!!", panggil seseorang.
"Mike", sapaku saat sudah kembali merubah posisi kursi kerjaku menghadap kepintu. Michael sudah berada didepan mejaku. "Ada apa?"
"Kau tidak mendengarku masuk. Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Michael sambil meletakkan sebuah map berkas keatas mejaku.
"Tidak ada... Hehe", kataku berbohong dengan senyum palsu.
"Aktingmu buruk." Sindir Michael. Michael sudah seperti kakakku sendiri. "Ayo makan siang."
"Aku tidak lapar Mike." Tolakku. Aku membuka berkas, membaca sekilas dan menandatanganinya.
"Tidak ada penolakan, ini perintah Presdir. Lisa bilang padanya beberapa hari ini kau tetap di ruang kerjamu saat istirahat makan siang." Kata Michael sambil meraih berkas yang baru saja aku tandatangani.
"Lisaaa", aku tidak tahu jika Lisa juga bisa mengadu.
"Jangan begitu, dia begitu karena khawatir padamu. Kau menolak ajakan Lisa untuk makan siang juga kan!" Michael membela Lisa.
'Itu memang benar, aku tidak ada nafsu makan'
--
"Makanan disini enak!" Puji Michael. Michael mengajakku ke restaurant baru yang ada di persimpangan jalan.
Aku hanya mengangguk.
"Dimakan (y/n)!" Perintah Michael.
Michael mungkin sadar, aku sedari tadi hanya mengaduk-aduk makananku dengan malas. Sungguh aku tidak ingin makan.
"Kau sakit?" Tanya Michael sambil meraih gelas kemudian minum. Makanannya sudah habis. Milikku masih utuh.
"Tidak", jawabku singkat. Memasukkan sesuap makanan agar Michael diam.
"Habiskan".
Dddrrrttt... Drrrttt
Ponselku bergetar. Aku meletakkan sendokku dan mengangkat panggilan. Dahiku mengernyit melihat deretan nomor yang tampak asing.
"Halo?"
"Yeoboseyo, (y/n)?"
"Ya? Ini siapa?"
"Jongdae, kau sibuk?"
"Oh Chen?! Em... Begitulah"
"Ini soal Baekhyun."
"Iya ada apa?" Jangan bilang dia merindukanku tapi tidak berani meneleponku sendiri.
"Kau belum membaca berita?"
"Hah? Berita apa? tolong katakan."
"Bisa ke Jepang hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa (Byun Baekhyun) [End]
FanfictionBagaimana jadinya kalau saat kamu menonton konser Exo, kamu malah berakhir tinggal bersama mereka. Sebenarnya apa yang terjadi? - Chapter 1 - 30 published [Public] 📌 first chapter published at 20th of August 2016 ✌ follow dulu chingu baru masukin l...