12

8K 600 60
                                    

"Kalian dari mana saja?" Tanya Sehun yang keluar dari kamarnya.

Setelah selesai makan, Baekhyun dan aku langsung kembali ke dorm Exo.

"Jalan-jalan dan makan", jawab Baekhyun singkat sambil terus menggandengku menuju kamarnya.

"Hyung!!! Katanya kau akan mengajakku!" Sehun memprotes mengikuti masuk ke kamar.

"Aku lupa, mian", Baekhyun terlihat tidak mempedulikan Sehun. Dia asik mengobrak-abrik isi almari, mencari baju ganti. Aku duduk di tempat tidur.

"Huft... ", Sehun mendengus duduk disampingku, diatas tempat tidur.

"Aku akan minta Baekhyun oppa untuk mengajakmu lain kali", kataku menyenangkan Sehun.

"Kau memang yang terbaik (y/n)", kata Sehun sambil tiba-tiba memelukku dengan wajah penuh senyuman. Aku seperti bongkahan es dibawah sinar matahari, kaku dan meleleh.

"HYAK!! OH SEHUN!!" Baekhyun yang sudah berbalik, melempar kaos kearah Sehun. Baekhyun terlihat marah mendapati Sehun sedang memelukku. "Lepas!!" Baekhyun melepas pelukan Sehun dariku. Entah mengapa, aku tersenyum-senyum melihat tingkah Baekhyun.

"Hyung! Ada apa denganmu ha!" Sehun memprotes. "Hyuuung....!! Aku masih ingin bicara pada (y/n)" Sehun meronta-ronta karena kini Baekhyun mendorongnya keluar kamar.

"Diam kau!" Baekhyun berhasil mendorong Sehun keluar, "Pergi tidur sana!" Kata Baekhyun sambil menendang pantat Sehun.

"Aw.... Hyung awas saja kau, huft!" Sehun memegangi pantatnya. "Dah... Selamat tidur", kata Sehun sambil melambaikan tangan padaku sebelum Baekhyun menutup pintu rapat-rapat.

"Senang?" Baekhyun mengejekku yang sedang tersenyum-senyum.

"Ehem... Ani", jawabku singkat dan langsung berpaling, mengubah ekspresiku menjadi datar.

"Kau suka seperti ini?" Tanya Baekhyun. Dia duduk dan memelukku.

Deg... Deg... Deg... Deg... Deg...

"Oppa...." Kataku akhirnya. Ini seperti mimpi. Baekhyun memelukku. "Aaaaaaa!" Aku berteriak dalam hati.

"Ssttt! Diamlah, aku sedang membersihkan bakteri yang Sehun tempelkan padamu", kata Baekhyun sangat jelas karena wajahnya tepat disamping telingaku. Kedua tangannya di punggungku.

Aku terpaku, aku bisa mencium wangi parfum Baekhyun, karena wajahku bertopang dipundaknya.

"Sekarang tidurlah... Ini sudah larut malam." Baekhyun melepas pelukannya. "Selamat tidur..." Kata Baekhyun sambil mengusap ujung kepalaku.

"Ne oppa..." Jawabku. "Oppa!" Panggilku saat dia bari saja ingin membuka pintu.

"Iya?" Baekhyun menengok.

"Aku... Tidak punya lagi baju untuk ganti." Aku benar-benar tidak memiliki sehelai baju bersih. "Semuanya kotor, aku belum sempat mencucinya", aku menunjuk lipatan-lipatan baju kotor diatas koper.

"Astaga... Harusnya kau bilang padaku, aku akan mencucinya." Baekhyun bicara sambil berjalan kepojok kamar. Membuka kopernya dan mengeluarkan baju yang masih terbungkus plastik. "Kau bisa memakainya" Baekhyun memberikannya padaku.

"Kau yakin? Ini kan mahal." Kataku mengerutkan dahi, aku melihat tulisan 'Supreme' di kaosnya.

"Gwaenchana (tidak apa-apa), pakai saja. Dan ini celananya, semoga pas untukmu." Baekhyun memberiku bungkusan lain.

"Gumawo (terima kasih) oppa..." Aku menerimanya.

"Aku akan ke kamar Chanyeol, kalau ada apa-apa cari aku disana." Pesan Baekhyun.

Oppa (Byun Baekhyun) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang