Note: (y/n) your name
-----"APAAAA???" Kataku setengah berteriak. Ini ide gila, aku memang sangat senang bisa bersama mereka. Tapi untuk tinggal ditempat mereka, aku sangat tidak setuju. Aku menggelengkan kepalaku, berusaha mengusir bayangan tentang bagaimana reaksi fans lain jika mereka tahu tentang ini.
"Hyung, itu terlalu berbahaya, apalagi kalau sampai wartawan tahu", kata Xiumin dingin. Kelihatannya dia tidak suka aku tinggal bersama mereka.
"Tolong bawa saja aku ke hotel", aku merengek pada manager ahjussi.
"Andwe!" Katanya singkat.
-- di tempat parkir.
"Masuklah! Kau bisa berdiri?" Perintah Baekhyun. Membuka pintu mobil dan mendekatkan kursi rodaku ke pintunya. Saat di ruang ganti dia merebut dan mendorong kursi rodaku yang sebelumnya didorong oleh Sehun. Sehun hanya bisa diam. Baekhyun terlihat menakutkan saat serius. Manager ahjussi memutuskan untuk membawakan kursi roda karena aku tidak cukup kuat berjalan.
"Aku bisa" kataku. Bangkit dari kursi roda, aku menopang tubuhku dengan kaki sebelahku yang sehat dan berpindah kedalam mobil. Baekhyun melipat kursi roda dan meletakkannya dibagasi.
"Hyung!!" Panggil Kai dari mobil lain. "Kita naik mobil ini! Mereka akan ke rumah sakit" tambahnya, Baekhyun hanya mengangguk.
Baekhyun menengok kearahku. "Berikan ponselmu" pintanya.
"Tidak ada, Sehun masih membawanya." Kataku.
"Minta manager hyung menghubungiku, jika ada apa-apa" kata Baekhyun.
"Aku mengerti" jawabku.
"Baiklah sampai jumpa" Baekhyun melambai dan menutup pintu mobil.
-- dirumah.
Tuk tuk tuk. Aku memasuki asrama Exo.
"Aku akan membawa koper ini kekamarmu" kata manager ahjussi. Setelah mengantarku ke rumah sakit, kami mampir ke hotelku untuk mengambil barang-barangku.
"Kau sudah datang?" kata Baekhyun yang tiba-tiba keluar dari sebuah kamar menghampiriku, dibelakangnya, Chanyeol juga ikut keluar. Aku hanya mengangguk. Berjalan dengan penopang dikedua ketiakku kearah sofa.
"Kau sebaiknya istirahat (y/n)" kata manager kemudian berjalan ke sebuah kamar, membawa koperku.
"Oh, jadi namamu (y/n)" kata Chanyeol.
"Istirahatlah... (y/n)-ah" kata Baekhyun yang terdengar canggung.
"Baiklah, selamat malam..." aku sedikit membungkuk sebelum berjalan kekamar dimana manager meletakkan koperku.
Aku memasuki sebuah kamar yang cukup luas. Ada banyak baju yang digantung dan kardus-kardus. Kamar ini penuh tapi rapi.
"Oh? Tidak mungkin!" Aku terkejut saat mendapati meja dan dinding kamarnya terdapat foto Baekhyun.
"Hai... maaf tapi boleh aku masuk? Earphoneku tertinggal", kata Baekhyun yang ternyata sudah berdiri di ambang pintu.
"O.. ne...", aku sedikit bergeser karena Baekhyun berjalan kearahku. Dia tersenyum dan mengambil earphonenya yang berada disamping bantal.
"Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan..." katanya sedikit ragu.
"Bicaralah.. em... Oppa". Kataku canggung. Aku bingung harus memanggilnya seperti apa. Semenjak dia perhatian padaku, rasa jengkel dan marahku perlahan mulai menghilang. "Tapi, bolehkah aku duduk?" Tanyaku karena kakiku sudah mulai terasa nyeri.
"Oh tentu saja! Berikan padaku penopangnya", katanya sambil meraih penopangku dan meletakkannya disisi ranjang. Dia menarik kursi dan duduk dihadapanku.
"Aku ingin minta maaf soal apa yang telah aku lakukan padamu tadi dikonser. Aku tidak benar-benar bermaksud menyakitimu. Aku tidak tahu kalau kau akan sekecewa itu." Jelasnya panjang lebar.
'Ya Tuhan! Kenapa dia membahas ini lagi?! Apa yang harus aku katakan? Kalau aku bilang tidak apa-apa, mana mungkin? Fans mana yang tahan jika idolanya membela wanita lain didepannya, ditambah dia mengejekku, jelas-jelas aku sangat kecewa... HUFT!' Aku menunduk dan berdiam. Dia juga diam menunggu jawabanku.
"Mianhae...", tambahnya. 'Bagaimana ini? Dia terlihat tulus?!'
"Oppa..." kataku akhirnya, "tidak apa-apa..."
"Aku benar-benar menyesal, seharusnya malam ini kau pulang dengan perasaan senang. Tetapi, karena aku kau terluka dan harus berakhir disini." Tambahnya dengan kepala tertunduk.
Deg deg - deg deg 'ya Tuhan jantungku... Oppa harus segera keluar, aku sudah tidak tahan lagi, begini-begini aku masih seorang fans. Ini terlalu dekat! Aku ingin memeluknya... Oh lupakan! Dia sudah menyakitiku! Benar, dia sudah menyakitiku. Tapi, bukankah dia sudah meminta maaf?? Ah! Tanpa sadar aku menggeleng-gelengkan kepalaku.
"(Y/n)?? Kau baik-baik saja? Apa kau merasa pusing? Apa kau ingin aku memanggil dokter?" Tanya Baekhyun dengan nada serius. Dia bangkit dan memegang kepalaku.
"O?? Gwaenchana oppa! Aku baik-baik saja!" Tanpa sadar aku menjawab dengan cepat.
"Benarkah? Apa kau demam? Wajahmu merah" tambahnya.
'Astaga!!! Bagaimana tidak memerah, kalau tanganmu tidak segera kau singkirkan dari dahiku, dan kumohon kembalilah kekamarmu', aku hanya bisa membatin dan menggeser tangannya dari dahiku. "Oppa! Aku bilang aku baik-baik saja!"
"Baiklah... istirahatlah (y/n), bilang padaku jika kau butuh sesuatu". Kata Baekhyun. Aku menggangguk, dia tersenyum sebelum menutup pintu kamar.
---
TBC...
Readers yang berbahagia... jangan lupa VoMent nya... ^^EXO SARANGHAJA!!!! \°•°/
Oiya spesial thanks buat @Luchiver @DawQ239 yang ud vote . Gumawo chinguyaaaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa (Byun Baekhyun) [End]
FanfictionBagaimana jadinya kalau saat kamu menonton konser Exo, kamu malah berakhir tinggal bersama mereka. Sebenarnya apa yang terjadi? - Chapter 1 - 30 published [Public] 📌 first chapter published at 20th of August 2016 ✌ follow dulu chingu baru masukin l...