Kepalaku terasa berat. Aku menyipitkan mataku. Cahaya matahari sangat silau dan makin mengaburkan pandanganku.
'Pagi?' Karena yang kuingat kemarin aku melihat Baekhyun bersama Taeyeon. Aku memang tidak tahu apa yang mereka lakukan. Tapi yang ku tahu Baekhyun berjanji padaku tidak akan menemui wanita itu lagi. Tapi, dia melakukannya. Aku merasa janji-janji Baekhyun hanya kata-kata. Jika hanya kebencian yang selama ini aku lihat saat dia melihat dan berbicara tentang wanita itu, untuk apa Baekhyun menemuinya lagi? Apa penolakannya pada Taeyeon saat di Jepang hanya sebuah sandiwara?
'Baiklah... Semuanya sudah berakhir. Sudah cukup aku menyiksa diriku. Cintaku padanya tidak akan pernah sampai. Kami memang tidak sepadan. Aku hanyalah fans dan orang biasa. Mungkin selama ini Baekhyun hanya kasian padaku.'
Aku menutup wajahku menahan sesak. Apa yang aku batin tidak sama dengan apa yang aku rasakan. Aku tidak ingin ini berakhir.
Apa yang dia lakukan selama ini padaku, apa yang dia berikan. Semua terasa begitu nyata. Sebuah cinta, karena aku merasakannya. Tapi, seakan mataku kemarin memberiku pukulan telak dan seakan memintaku sadar, jika Baekhyun masih menyimpan tempat untuk wanita itu. Kecemburuanku sudah melebihi batas. Aku tidak memaafkan apa yang dilakukan Baekhyun.
"Hei."
Aku mendongak. Mike berdiri disamping ranjang, menatapku iba.
"Bagaima-....Huekkk." Perutku bergejolak.
Aku menyibakkan selimut dan berlari, menghiraukan kepalaku yang berat dan berdenyut.
"Huelllkk....huellk....", aku menguras perutku.
Mike menyusulku dan memijat tengkukku.
Butuh sekitar sepuluh menit sampai aku merasa sudah tidak ada lagi yang bisa aku keluarkan dan perutku sedikit nyaman.
Aku lemas, terduduk didepan toilet.
"Merasa lebih baik?" Tanya Mike.
Bukan jawaban yang aku berikan tapi isakan.
"Apa yang harus.... aku lakukan?"
"Lupakan dia. Lupakan semua ini, aku muak. Kau menyiksa dirimu sendiri."
"Bagaimana?.... Bagaimana aku ... melakukannya?"
"Kau akan lupa. Semua hanya butuh waktu."
--
Mike membuat keputusan membawaku pulang. Aku tidak banyak bicara. Aku sendiri tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
"Istirahat."
Aku hanya mengangguk. Ahjumma berdiri di pintu tampak bingung dan khawatir.
"Ke kantor saat ayahmu pulang! Aku tidak akan mengatakan apapun tentang kemarin."
"Terima kasih." Aku sangat berterima kasih jika Mike benar merahasiakannya. Kuharap ahjumma juga tutup mulut.
Mike pergi tanpa berkata apa-apa lagi.
"Nona?" Ahjumma menghampiriku.
"Aku baik-baik saja." Kataku penuh kebohongan.
--
Sudah 2 bulan. Baekhyun benar-benar gila.
Hari-hari kosong terus berjalan. Tidak ada berita apapun dari Korea. Aku hanya bisa melihatnya dari internet. Tapi, aku tidak pernah mencari berita apapun. Aku tidak ingin berharap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa (Byun Baekhyun) [End]
FanfictionBagaimana jadinya kalau saat kamu menonton konser Exo, kamu malah berakhir tinggal bersama mereka. Sebenarnya apa yang terjadi? - Chapter 1 - 30 published [Public] 📌 first chapter published at 20th of August 2016 ✌ follow dulu chingu baru masukin l...