10

8.6K 621 18
                                    

"Suho hyung berbohong kalau kau sedang sakit. Orang tuanya ingin melihatmu!" Kai menjelaskan sambil membereskan Jenga dan ranjang.

"MWO?!" aku dan Baekhyun terkejut.

Baekhyun bangun dan mendorongku tidur di ranjang.

"Oppa!!" Aku memprotes.

"Sembunyi!" 'Ddo? (lagi?), ada apa dengan hidupku, bisakah sehari saja aku tidak sembunyi?' Baekhyun tidur disampingku. Posisiku sedikit lebih kebawah.

"Kau jangan bergerak!" Kai menyelimuti Baekhyun dan aku, tapi dia menutupiku sampai  keujung kepala. Aku meringkuk menghadap tubuh Baekhyun.

'Apa-apaan ini? Aku jadi guling? Oh ayolah.. aish!' Aku hanya bisa diam.

Kriett... , pintu kamar terbuka.

"Oh...Baekhyun-ah... uri adeul (anakku)... bagaimana keadaanmu? Apa yang kau rasakan?"

Aku mendengar beberapa langkah kaki dan suara seorang wanita. Dia pasti ibunya Suho.

"Ne.. ommonim, aku merasa lebih baik sekarang, apalagi ommonim sudah datang melihatku." Baekhyun menjawab tanpa bergerak sedikitpun, suaranya dibuat-buat seakan-akan dia sangat lemah.

'Hoam...' aku merasa mataku sudah mulai berat. Kebiasaanku kambuh, aku akan cepat mengantuk jika berbaring dan bertemu bantal.

"Sudah seharusnya seperti ini, seharusnya kau bilang jadi aku bisa membawakanmu obat-obatan dan buah."

'Hoamm...' mataku sudah terpejam tapi aku masih bisa mendengar suara.

"Gamsahamnida... sudah perhatian padaku eommonim, tidak apa-apa besok mungkin a...." Suara Baekhyun semakin samar-samar...

--

Zzzzz...

"Hei..."

"Hm.... Jangan menggangguku..", 'huft...' Zzzzzz...

"Hya..."

'Menyebalkan sekali!! @-#+&#&#:?$'

Aku membuka mataku.

"Mwoya~~", Baekhyun ada disampingku, berbaring dan wajahnya tepat didepan wajahku. Aku menarik selimut menutupi wajahku. 'Apa-apaan ini? Jadi aku benar-benar tertidur? Memalukan...aish!'

"hehehe..." Baekhyun terkekeh.

"Diamlah oppa!" Dia sudah dua kali melihat wajah bangun tidurku dan itu buruk. 'Kenapa dia ada disini?' "Oppa, apa kau tidur disini lagi?"

"Ani (tidak)", Baekhyun menarik selimutku. Kini wajahku tepat didepannya.

"Eh?" Aku menjulurkan jariku, menyentuh pipinya. "Oppa, kau pakai make up?" Aku mengusap jariku dan merasakan lapisan make up.

"Iya... Aku akan pergi untuk jadwal di sebuah radio, dan aku tidak ingin kau bingung saat rumah kosong, jadi aku terpaksa membangunkanmu". Baekhyun masih tetap berbaring miring menatap mataku.

"BAEKHYUN-AH!!"

Aku mendengar suara Suho memanggil dari luar.

"Ne!!" Baekhyun bangkit dari tempat tidur. Dia membetulkan selimutku, "Tidurlah lagi (y/n), ini masih terlalu pagi, maaf sudah membangunkanmu."

Oppa (Byun Baekhyun) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang