~~ Taeyeon Mencengkram rambutku.
"KAU!!" Dia juga menginjak ekor gaun putihku."Lepaskaan!" Aku mengerang merasakan rambutku yang rasanya seperti akan tercabut hingga akarnya.
"DASAR TIDAK TAHU DIRI! TIDAK ADA YANG SETUJU DENGAN PERNIKAHAN KONYOLMU!" Taeyeon semakin menarik kebawah rambutku.
Air mataku sudah terurai deras. Taeyeon benar. Semua mencaciku. Aku melayangkan pandanganku pada Baekhyun yang berdiri dengan stelan jasnya. "Lepaaass!" Suaraku parau. Baekhyun hanya menatap datar padaku. Baekhyun bergeming.
"JANGAN PERNAH BERMIMPI MENIKAH DENGAN BAEKHYUN!" Taeyeon menarik rambutku mendekat padanya. "Karena dia akan hidup bersamaku!!" Desis Teayeon didepan wajahku.
"Tidak!" Aku menggeleng. Air mataku semakin deras. Degup jantungku semakin cepat. "Tidak MUNGKIN!!"
"TIDAK MUNGKIN KAU BILANG?? HAHAHAHA! KAU TAHU APA YANG LEBIH TIDAK MUNGKIN DARI ITU!!"
Aku menelan ludahku.
"Kau menikah dengan Baekhyun! Itu yang lebih tidak mungkin! HAHAHAHA!!"
Aku menutup telingaku. Taeyeon melepas cengkraman tangannya dari rambutku dengan dorongan hingga aku tersungkur dibawah kaki Baekhyun.
Aku mendongak meminta perlindungan pada lelaki yang telah menjadi rumahku selama ini. Baekhyun melihat kebawah padaku.
"Mianhae..." Kata Baekhyun dengan mata yang terlihat seakan lelah dengan semua ini. Tangannya terulur.
Aku mengulurkan tanganku untuk meraih tangannya. Tapi aku tersentak saat tangan Baekhyun justru terulur pada Taeyeon yang juga menyambutnya dengan senyum seringainya padaku.
Taeyeon menyeringai mengangkat sebelah ujung bibirnya. "Jangan pernah berharap!!"
"Oppa???" Ada apa denganmu Baek!
Baekhyun meraih pinggang Taeyeon dan merapatkannya pada dirinya. "Maaf jika aku sudah menyakitimu." Kalimat terakhir Baekhyun. Kemudian dia menarik Taeyeon untuk pergi bersamanya.
Taeyeon menengok kebelakang. Menunjukkan seringai kemenangannya.
"Oppa!!" Raungku putus asa.
Baekhyun tetap melangkah dengan wanita yang juga memakai gaun putih persis seperti yang aku kenakan. Baekhyun tanpa menengok melangkah semakin meninggalkanku.
"Oppa!!!" Panggilku dengan dada yang terasa sangat sesak menerima kenyataan ini.
"OPPAAAA!!" Aku bergetar berteriak sekencangnya ~~
Tersentak dan terduduk. Aku membuka mata. Putih dan biru muda mendominasi pandanganku. Mulutku tertutup alat bantu pernapasan. Aku merasa risih dan kepalaku terasa tertarik karena alat-alat yang ada ditubuhku.
Kepalaku berdenyut - denyut. 'Apa yang terjadi?'
"Oh! Cepat panggil dokter."
Derap langkah seseorang terdengar tergesa-gesa semakin menjauh.
'Mimpi?' Aku mencengkram dadaku. Kenapa sakitnya begitu terasa? Aku meraba pipiku, dan menemukan basahnya airmata yang juga masih mengalir. Denyutan kepalaku semakin menjadi. Aku menghempaskan diriku kembali keranjang. Menutup rapat-rapat mataku berharap sedikit mereda.
"Nona? Kau mendengarku? Kau bisa membuka matamu lagi?... Nona?"
Aku merasa sayu. Malas mendengar.
"Chagiya!"
Aku memaksa membuka mataku saat merasakan ada telapak tangan yang berada dipuncak kepalaku. Satu lagi menggengam erat tanganku.
"Op-pa op.. pa", aku kesulitan berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oppa (Byun Baekhyun) [End]
FanfictionBagaimana jadinya kalau saat kamu menonton konser Exo, kamu malah berakhir tinggal bersama mereka. Sebenarnya apa yang terjadi? - Chapter 1 - 30 published [Public] 📌 first chapter published at 20th of August 2016 ✌ follow dulu chingu baru masukin l...