Mila hampir saja memekik kaget karena ulah Richard yang begitu saja mencuri cium bibirnya, namun untungnya Mila bisa mengontrol keterkejutannya dan untungnya lagi Richard juga tidak meninggalkan bunyi hingga Kevin yang memang tidak melihat apa yang baru saja di lakukan Richard pada Mila, tersenyum sambil menghirup dalam-dalam aroma shampo yang menguar dari rambut Mila.
"Hei sampai kapan kamu akan memeluk istrimu?" Sindir Richard.
Kevin terkekeh geli. "Oh maaf, kamu pasti terganggu dengan kemesraan kami" Ucap Kevin.
Mila terdiam, dan Richard, pria itu tersenyum mengejek Kevin.
"Tadi bahkan kami jauh lebih mesra" Ucap Richard dalam hati.
Mila menatap dalam Kevin dan sejujurnya rasa bersalah seketika menyelusup ke dalam hatinya, tapi sialnya ia juga tidak bisa menyudahi apa yang dimulainya dengan Richard.
"Hm... Ya kalian sangat mesra dan aku sangat iri melihatnya, jadi sekarang biarkan aku memeriksamu agar aku tahu perkembanganmu" Ucap Richard.
Kevin mengangguk. Mila lalu membantu Kevin untuk berdiri dari duduknya kemudian menuntun Kevin menuju tempat tidur, agar Kevin bisa berbaring di atas tempat tidur dengan nyaman. Dan tak lama Richard pun memeriksa kondisi Kevin.
Dokter pribadi yang juga merangkap sebagai selingkuhan Mila itu melakukan tugasnya dengan baik.
"Aku salut padamu, Vin. Kemajuanmu sangat pesat, emosimu juga sudah sangat stabil, tidak seperti sebulan yang lalu dan sekarang kita hanya menunggu donor mata yang cocok untukmu, dan aku rasa itu tidak akan lama lagi" Ucap Richard.
Mendengar itu Kevin tersenyum lebar dan tangannya mencoba meraih tangan Mila.
Mila tentu saja langsung menggenggam tangan Kevin.
"Sayang kamu dengar kan? Ya Tuhan... Aku sudah tidak sabar untuk melihatmu lagi" Ucap Kevin.
Mila tersenyum lembut dan mengecup punggung tangan Kevin. "Aku juga sudah tidak sabar sayang" Ucap Mila.
"Sepertinya aku harus meninggalkan kalian berdua" Richard menunduk dan menempelkan bibirnya dipuncak kepala Mila.
"Astaga, maaf lagi-lagi kami mengabaikanmu" Kevin kembali terkekeh geli.
Sedangkan Mila yang terus-terusan mendapat sentuhan dari Richard kini mendelik tajam pada Richard. Seakan mengatakan "Tahanlah dirimu, disini ada Kevin!"
"Tidak masalah. Dan karena tugasku sudah selesai, aku pamit dulu" Ucap Richard.
"Biar aku antar" Ucap Mila lalu menatap Kevin. "Sayang, tidak apa-apa kan kalau aku mengantar Richard sebentar?"
Tanpa curiga Kevin pun mengangguk memberikan persetujuannya pada Mila. "Tentu sayang" Ucap Kevin. Ia mengulurkan tangannya, berniat menjabat tangan Richard tapi sialnya Kevin malah mengulurkan tangannya kearah lain, bukan kearah Richard dan tentu saja Richard yang mengerti maksud Kevin langsung menjabat tangan Kevin.
"Jaga kesehatanmu, Vin. Kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk menghubungiku" Ucap Richard lalu mengedipkan sebelah matanya pada Mila.
"Terima kasih"
Mereka berdua melepaskan jabatan tangan mereka.
Mila mengecup pipi Kevin sebelum akhirnya Mila mengantar Richard sampai mobil, tapi bukannya langsung pergi meninggalkan rumah Mila dan Kevin, Richard malah menarik Mila masuk ke dalam mobil.
"Kamu selalu membuatku gila, honey" Bisik Richard, kemudian bermain dengan daun telinga Mila membuat Mila menggigit bibir bawahnya.
"Richard stop" Mila menangkup pipi Richard. "Aku harus kembali ke dalam" Ucap Mila.
Richard menghela nafas. "Hum...masuklah aku juga harus kembali ke rumah sakit" Ucapnya sedikit kesal.
"Maaf" Mila mengecup sekilas bibir Richard.
"Kamu tidak salah, honey" Richard memeluk Mila. "Lagipula aku tahu posisiku" Bisiknya.
******
Di dalam kamarnya, masih dengan posisi berbaring, Kevin bersenandung riang dan ia merasa hari ini benar-benar hari yang membuatnya sangat senang.
"Aku yakin sekarang Mila juga pasti merasa sangat senang sepertiku, karena tidak akan lama lagi aku akan kembali bisa melihat" Ucap Kevin.
Detik berikutnya Mila memasuki kamar sambil membawa makanan untuk Kevin. Richard baru saja pergi, lebih tepatnya pria itu kembali ke rumah sakit setelah puas mencumbunya dan sekarang waktunya ia mengurus suami tercintanya.
Oho suami tercinta? Masihkah seperti itu, setelah apa yang dilakukannya tadi dengan Richard?
"Sayang" Panggil Mila.
Kevin terduduk, dan tersenyum pada Mila. Dalam hati Kevin berdoa semoga ia tidak salah menolehkan kepalanya dan malah tersenyum pada tembok.
"Apa Richard sudah pergi?" Tanya Kevin.
"Hm... Sekarang waktunya kamu makan" Mila duduk di tepi tempat tidur dan tanpa protes Kevin pun menerima setiap suapan dari Mila.
"Kamu tahu aku sangat senang sayang" Ucap Kevin di sela kunyahannya.
"Habiskan dulu makanan di dalam mulutmu, baru bicara" Mila mengusap sudut bibir Kevin yang sedikit belepotan dan dengan polosnya Kevin tersenyum lebar.
"Maaf sayang, aku terlalu senang"
"Aku tahu" Dengan gemas Mila mengecup bibir Kevin. "Karena aku juga merasakannya" Mila tersenyum dengan sangat manis. "Dan aku sudah tidak sabar menantikan hari itu, hari dimana suamiku yang sialan tampan ini bisa kembali melihat keindahan dunia" Ucap Mila.
"Dan juga keindahan istriku" Timpal Kevin.
"Dasar gombal!"
"Aku serius sayang"
"Aku juga serius"
"Kalau begitu sekarang cium aku" Kevin mengerucutkan bibirnya.
"Tidak sebelum makanan yang ada di piringmu habis"
"Ish, curang!" Bibir Kevin semakin mengerucut dan itu terlihat sangat menggemaskan dimata Mila. Apalagi sekarang sikap Kevin jauh lebih manis dari biasanya. Selain itu, Kevin juga sering tersenyum polos padanya, senyum yang sangat jarang Mila lihat.
"Baiklah kamu mendapatkannya sayang" Mila mencium lembut bibir Kevin lalu setelahnya menatap dalam Kevin. "Aku mencintaimu sayang" Bisiknya tepat di depan bibir Kevin dengan senyum merekah indah di bibirnya.
Mila senang melihat Kevin bersemangat seperti sekarang, tapi di balik semua itu tadi saat ia masuk ke dalam kamar setelah mengantar Richard, sejujurnya Mila sempat was-was Kevin akan mencurigainya, namun akhirnya Mila pun merasa sangat lega karena Kevin sama sekali tidak mencurigainya dan untungnya Mila juga cukup pintar karena sebelum masuk ke dalam kamar sambil membawa makanan, ia sempat menyamarkan aroma parfum Richard yang menempel di tubuhnya.
"Aku lebih mencintaimu, sayang" Kevin meraba bibir Mila dan mengelusnya dengan ibu jarinya. "Sangat mencintaimu"
"Aku tahu"
Bibir mereka kembali menyatu. Awalnya hanya lumatan lembut, tapi seiring berputarnya jarum jam, ciuman mereka berubah menjadi ciuman yang menuntut liar dan dalam.
Kevin menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Mila dan mengigit-gigit kecil bibir mungil Mila dengan gemas. Oh jangan lupakan lidahnya, karena kini lidahnya sedang berperang dengan lidah Mila. Saling membelit dan saling menghisap dengan kuat.
Nafas Kevin memburu merasakan gairahnya yang naik dalam sekejap dan sialnya lagi ia merasakan ada bagian tubuhnya yang mengeras.
![](https://img.wattpad.com/cover/111541342-288-k615824.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Verräter Liebe
RomanceKetika istri tercinta menjadi pengkhianat cinta dalam rumah tangga...