VL [7]

18K 1.1K 64
                                    

Kekecewaan benar-benar dirasakan Kevin. Mila, istri tercintanya dengan sangat tegas tidak mau menuruti permintaannya. Padahal dulu Mila tidak seperti itu, demi apapun Mila istri yang sangat penurut dan lebih mementingkan suaminya dibandingkan dirinya sendiri, tapi sekarang, Kevin merasa tidak mengenal Mila.

"Kalau begitu jangan pulang larut malam lagi dan jangan pergi saat aku tidak mengizinkanmu" Ucap Kevin.

Detik itu juga Mila mendongak dan menatap tajam Kevin.

Marah? Tentu saja! Karena kalau ia menuruti Kevin, itu artinya ia tidak akan bisa bertemu dengan Richard dan hubungannya dengan Richard tidak akan sebebas dulu.

"Apa itu tidak berlebihan?" Suara Mila terdengar ketus.

"Apa permintaanku di matamu sangat berlebihan?" Kevin balik bertanya, suasana hatinya yang sedang kacau, kini bertambah kacau karena istri tercintanya. Oh ayolah, Kevin bukan pria bodoh yang tidak mengerti arti dari pertanyaan Mila. Apalagi dari nada suaranya, sudah jelas tersirat kemarahan di dalamnya.

"Jelas sangat berlebihan!" Mila mendengus sinis. "Karena itu sama saja kamu mengurungku di rumah dan menjadikanku tahanan rumah!"

Pelukan Kevin pada Mila langsung terlepas. "Tahanan rumah? Astaga..." Kevin tertawa miris. "Jadi itu yang ada di otak cantikmu sayang?" Kemudian Kevin terduduk lalu tangan kanannya sibuk mencari tongkatnya dan begitu ia menemukan tongkatnya, Kevin pun beringsut turun dari tempat tidur.

"Kamu mau kemana?" Mila ikut beringsut turun dari tempat tidur. "jangan lagi sayang" Dan dengan cepat meraih tangan Kevin.

"Jangan lagi apa Mila? Sudahlah lepaskan aku!" Kevin menepis tangan Mila.

"Sayang..."

"Kalau aku terus berada di sini, aku yakin aku tidak akan bisa menahan diriku lagi!" Sambil mengetukkan tongkatnya ke lantai Kevin melangkahkan kakinya meninggalkan Mila yang terdiam di tempatnya.

Dan Mila yang tahu Kevin memang sedang menahan diri agar emosinya tidak meledak karena suasana hatinya yang buruk malah bertambah buruk karena dirinya memilih untuk membiarkan Kevin tidur di kamar tamu.

Mengingat pertengkarannya dengan Mila, Kevin pun tersenyum miris.

Rumah tangga yang dulunya harmonis dan penuh cinta, sekarang malah di isi dengan pertengkaran dan semakin hari sikap Mila semakin membuat Kevin merasa serba salah, dan ia juga tidak tahu harus berbuat apa untuk mengembalikan Milanya. Apalagi kini Kevin mempunyai keterbatasan dan tidak bisa bergerak bebas seperti dulu. Tidak bisa mencari keberadaan Mila saat istri tercintanya itu keluar tanpa izinnya, dan tidak bisa menyeret istrinya pulang karena ketidaksukaannya dengan apa yang istrinya lakukan di luar rumah.

"Aku seperti tidak mengenal istriku sendiri" Gumam Kevin.

Sum yang berdiri tidak jauh dari Kevin. Menghela nafas berat melihat wajah frustasi Kevin yang sedang memikirkan Mila.

"Kasihan Den Kevin. Disaat dia membutuhkan Non Mila, Non Mila malah sering keluar rumah dan meninggalkan Den Kevin di rumah" Batin Sum. Dan begitu melihat Mila berjalan dengan anggun menghampiri Kevin yang kini duduk di teras depan rumah, Sum pun beranjak pergi menuju dapur.

"Sayang" Panggil Mila lembut.

Kevin menoleh kemudian menghela nafas berat. Ia lupa menoleh pun tetap tidak bisa melihat wajah cantik dan penampilan anggun istrinya.

"Mau kemana?" Dingin dan terdengar sinis di telinga Mila.

"Ke Mall, memang tidak boleh?" Mila duduk di samping Kevin dan menatap dalam Kevin.

Verräter LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang