Paginya Mila terbangun dengan wajah cerah dan perasaan bahagia yang membuncah dalam hatinya.
Senyumnya terbit dengan indah dan matanya berbinar menatap wajah polos suaminya yang sialan tampan.
"Pagi suamiku sayang" Perlahan Mila mendekatkan bibirnya kebibir Kevin, namun belum sempat bibirnya menjangkau bibir Kevin, Kevin sudah lebih dulu menjangkau bibirnya dan menciumnya dengan sangat lembut.
"Pagi juga istriku sayang" Kemudian Kevin tersenyum dengan sangat manis.
"Kamu mengejutkanku" Mila pura-pura kesal, tapi wajahnya malah bersemu merah, membuat Kevin gemas karenanya.
"Hm... Benarkah?" Dengan jahilnya hidung mancung Kevin menggesek gemas hidung mancung Mila.
"Sayang hentikan" Mila terkekeh geli.
Kevin memeluk erat Mila. "Bagaimana tidurmu?"
Mila tersenyum lembut menatap Kevin. "Sangat nyenyak" Kemudian wanita cantik itu mengecup sayang dahi Kevin. "Terima kasih" Ucapnya berbisik tepat di depan bibir Kevin.
"Untuk?" Kevin menyipitkan matanya menatap Mila.
"Semuanya sayang. Terima kasih kamu sudah memaafkanku, terima kasih karena kamu tetap mempertahankanku, memberikanku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, dan aku merasa sangat beruntung karena aku memiliki suami yang luar biasa hebat sepertimu. Aku sangat mencintaimu" Mila kembali tersenyum lembut lalu mencium bibir Kevin.
"Aku juga sangat mencintaimu sayang. Dan aku tahu kamu akan kembali padaku, menjadi Milaku, istri tercintaku" Ucap Kevin begitu tautan bibir mereka terlepas.
Mila dan Kevin saling menatap dalam sebelum akhirnya mereka berdua beringsut turun dari tempat tidur dan memutuskan untuk mandi bersama. Menciptakan suara desahan yang menyatu dengan gemericik air shower yang berjatuhan membasahi tubuh mereka.
******
Tidak terasa tiga hari sudah Mila menemani Kevin di Jepang, dan selama itu juga Mila berusaha menjadi istri yang baik untuk Kevin. Semua kebutuhan Kevin, Mila yang penuhi. Dan Mila melakukan itu tanpa mengeluh sedikitpun, ia justru senang karena Mila memang benar-benar ingin menjadi istri yang lebih baik lagi untuk Kevin dari sebelumnya. Kevin saja bisa menjadi suami yang luar biasa baik untuknya. Kenapa ia tidak bisa menjadi istri yang luar biasa baiknya juga untuk Kevin? Mila tentu bisa bukan?
Apalagi Kevin sudah memberikannya kesempatan untuk memperbaiki semuanya, dan Mila tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan Kevin.
Ah, jangan lupa, selain memberikan kesempatan, Kevin juga sangat sabar menghadapi Mila. Dan juga selalu membuat Mila terkesan. Mila bahkan masih suka tersenyum sendiri mengingat bagaimana suaminya yang sialan tampan itu mau repot-repot membelikan pakaian untuknya, dan yang membuat Mila geli sendiri, Kevin membelikan banyak bra berenda dan panty yang lucu-lucu untuknya.
"Aku gemas melihat mereka sayang, jadi aku membelinya lebih banyak"
Itulah yang dikatakan Kevin pada saat Mila mengajukan protesnya. Padahal Mila hanya butuh beberapa stel pakaian beserta pakaian dalam, tapi Kevin malah membelikannya begitu banyak dan Mila yakin saat pulang nanti ia akan membawa 3 sampai 4 koper.
Meski begitu sumpah demi apapun Mila sangat senang dengan apa yang dilakukan Kevin untuknya.
Suaminya yang sialan tampan itu selalu membuatnya tersenyum dan suaminya juga selalu mempunyai banyak cara untuk membuatnya terkagum-kagum, bahagia dan membuatnya jatuh cinta lagi, dan lagi.
Mila yakin keputusannya mengabaikan permintaan Richard sudah sangat benar, dan Mila sama sekali tidak menyesal. Apalagi kini hubungannya dengan Kevin semakin mesra dan Mila juga sudah banyak menunjukkan kemajuan, walaupun menyebalkan dan kelewat manja, tentunya hanya pada Kevin. Mila benar-benar memprioritaskan suaminya dibandingkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verräter Liebe
RomanceKetika istri tercinta menjadi pengkhianat cinta dalam rumah tangga...