VL [21]

14K 984 41
                                    

Kevin menghembuskan nafasnya lelah dan menurunkan Mila dari pangkuannya sebelum akhirnya pria tampan itu masuk ke dalam walk in closet, dan selang lima menit kemudian Kevin pun keluar dari walk in closet, dan yang membuat Mila sedikit bisa bernafas lega, Kevin memakai piyama tidur yang disiapkan olehnya sebelum Kevin keluar dari kamar mandi.

"Sayang maaf" Mila menatap dalam Kevin saat Kevin melewatinya. Namun bukannya mendapat sahutan dari Kevin. Mila malah diabaikan.

Kevin langsung naik ke atas tempat tidur, berbaring dengan begitu nyaman dan membiarkan Mila berdiri mematung di samping single sofa.

"Astaga, sekarang aku harus bagaimana?" Mila merutuki kebodohannya yang tidak bisa menjaga mulutnya dan pada akhirnya membuat suaminya yang sialan tampan marah lagi padanya.

Kevin menarik selimutnya, lalu memiringkan tubuhnya dan menatap Mila yang masih bergeming di tempatnya. "Kemarilah sayang" Titahnya kemudian pada Mila.

Mila mengerjapkan matanya berkali-kali meyakinkan apa yang baru saja di dengarnya tidak salah.

"Apa kamu akan terus berdiri disitu, heum?"

Dengan takut Mila menghampiri Kevin. Wanita cantik itu perlahan naik ke atas tempat tidur. Meraih uluran tangan Kevin dan Kevin menarik Mila hingga akhirnya Mila berbaring di sampingnya dalam pelukannya dengan berbantalkan lengannya.

"Kamu tidak marah?" Mila mendongak menatap Kevin. Tangannya membelai dada bidang Kevin. Jujur saja Mila takut Kevin sebenarnya marah padanya.

"Marah kenapa?" Kevin mengulum senyum lembutnya. Astaga, sepertinya ada yang salah pada suaminya?

"Tadi aku..." Kata-kata Mila langsung terhenti begitu Kevin mencium bibirnya lembut dan dalam. "Tidur sayang" Ucap Kevin pada Mila tepat di depan bibir Mila lalu kecupannya naik kehidung dan kemudian mendarat di dahi Mila.

"Aku mencintaimu, sayang" Bisik Mila.

"Aku tahu"

Mila mengeratkan pelukannya dan berkali-kali mengecupi dada bidang Kevin.

"Hentikan sayang! Jangan menggodaku" Kevin mengajukan protesnya. Tapi dengan polosnya Mila malah tersenyum dan matanyapun berbinar indah menatap Kevin.

"Maaf sayang. Aku terlalu senang"

"Ya! Tapi bukan berarti kamu terus-terusan menggodaku" Sembur Kevin gemas. Ia lalu menggigit hidung Mila.

"Aku tidak menggodamu" Mila membela diri.

"Terserah apa katamu"

"Jangan marah"

"Tidak. Tidurlah"

"Cium dulu" Mila mengerucutkan bibirnya lucu.

Kevin terkekeh geli. "Ck! Dasar" Ia menggesek manja hidung Mila sebelum akhirnya mencium lembut bibir Mila. Hanya sebentar, Kevin tidak mau gairahnya seketika naik karena terlalu liar mencium bibir Mila dan pada akhirnya membuatnya mau tidak mau mandi air dingin tengah malam.

"Sekarang kita tidur" Ucap Mila tanpa dosa setelah mendapat ciuman selamat malam dari Kevin.

"Hm..." Kevin bergumam malas menyahuti Mila dan pria tampan itu menyandarkan dagunya di puncak kepala Mila sambil mengeratkan pelukannya pada istri tercintanya. Mendekapnya tanpa menyakitinya.

******

Semakin hari hubungan Kevin dan Mila semakin membaik bahkan mereka berdua selalu mesra dimanapun dan kapanpun. Seperti saat ini. Mila sengaja datang ke kantor Kevin. Mila tahu Kevin pasti akan melupakan makan siangnya dan dengan telaten Mila pun menyuapi suaminya sambil duduk dipangkuan Kevin setelah sebelumnya menyingkirkan berkas-berkas penting dari hadapan Kevin.

Verräter LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang