VL [26]

13K 979 43
                                    

"Shit!" Kevin mengumpat begitu sadar dari keterkejutannya. Antara panik dan bingung Kevin masuk ke dalam kamar lalu keluar lagi.

"Astaga ada apa denganmu, Vin? Dan siapa yang datang?" Rena, wanita yang berada di dalam kamar menghampiri Kevin dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

"Ini semua gara-gara kalian!" Kevin menatap tajam Rena dan juga pria yang berdiri di samping Rena.

Pria itu sama seperti Kevin. Hanya memakai boxer.

"Kenapa kamu menyalahkan kami?" Reyhan, yang tidak lain adalah Kakak sepupu Kevin dan Max, melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kamu tanya kenapa?" Kevin berdecak kesal. "Istriku baru saja kesini dan dia melihatku seperti ini dan aku yakin sebelum aku keluar dari kamar, dia juga mendengar suara desahan istrimu! Coba kalian pikirkan bagaimana perasaan istriku sekarang?!"

"Astaga..." Rena membekap mulutnya.

"Sorry, Vin. Ini semua salahku" Reyhan menepuk bahu Kevin. "Kalau saja aku dan Rena tidak..."

"Sudahlah!" Potong Kevin cepat. "Sekarang aku harus mencari Mila. Tapi bukan berarti masalah kita selesai" Ucapnya.

Tanpa memperdulikan apa yang di pakainya, Kevin berlari keluar dari Presidential Suite dan tak lama ia melihat Mila memasuki lift yang menuju ke atap gedung.

"Sial! Apa yang ingin Mila lakukan?" Kevin mengabaikan tatapan beberapa orang yang berpapasan dengannya menatapnya aneh, dan dengan tergesa Kevin mengarahkan langkahnya ke pintu tangga darurat.

Astaga semoga tidak ada orang iseng yang merekam dirinya lalu mengunggahnya ke Youtube, Instagram atau apapun itu. Karena Kevin akan sangat malu kalau sampai itu terjadi.

Sementara itu Rena dan Reyhan kini saling berpelukan.

"Bagaimana kalau Mila berpikir tadi Kevin yang sedang bercinta?" Tanya Rena khawatir. Kalau saja dirinya dan Reyhan bisa menahan diri dan tidak sembarangan memakai kamar Kevin hanya karena mereka ingin mengejutkan Kevin dan hanya karena Rena anak pemilik hotel tempat Kevin menginap hingga mereka bisa mudah masuk. Tentu semua ini tidak akan terjadi.

"Tenanglah aku yakin Kevin bisa mengatasi semuanya" Reyhan mengecup puncak kepala Rena. Kemudian mereka berduapun saling menatap dalam.

Walau bagaimanapun semuanya berawal dari keisengan mereka yang ingin mengejutkan Kevin, tapi ditengah menunggu Kevin, mereka malah memakai kamar Kevin tanpa izin dan sialnya di tengah kegiatan panas mengguncang ranjang, resepsionis kepercayaan Rena menghubungi Rena dan mengatakan Kevin sedang menuju Presidential Suite hingga akhirnya mereka menghentikan percintaan panas mereka lalu dengan asal Rena memakai gaun tidur tipisnya dan Rena pun berinisiatif untuk melihat keluar hingga akhirnya Rena malah melihat Kevin sudah berdiri di depan pintu, jadi Rena pun refleks menarik Kevin masuk.

"Apa yang kamu lakukan di kamarku dan..." Kevin menatap tajam Rena. Lalu Reyhan pun muncul. "Astaga kalian!" Kevin menghembuskan nafasnya kesal. Melempar jasnya kemudian melepas jam tangannya dan melemparnya kelantai.

"Kami hanya memanfaatkan kamarmu, lagipula di dalam Presidential Suite ada tiga kamar tidur, jadi izinkan kami untuk menginap disini karena semua kamar sudah penuh dan kami juga tidak mungkin mengusir tamu hanya karena Rena anak pemilik hotel ini" Ucap Reyhan tanpa dosa. Padahal dari awal sudah jelas ia ingin mengejutkan Kevin. Bahkan Reyhan dan Rena juga membawa satu koper penuh pakaian mereka untuk tinggal selama dua hari dengan Kevin sekaligus menemani Kevin, karena yang Reyhan tahu, Mila tidak ikut serta dalam perjalanan bisnis Kevin.

Setelah mengatakan itu dengan tidak tahu malunya Reyhan menarik Rena masuk ke dalam kamar. Karena sekarang Reyhan berniat melanjutkan percintaan panasnya yang belum tuntas dengan Rena.

Verräter LiebeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang