Mila refleks mendorong Richard menjauh darinya.
Walaupun bukan pintu tangga darurat yang dibuka dengan kasar. Tapi pintu ruangan Kevin, tetap saja Mila merasa ketakutan.
Jangan heran Mila dan Richard mendengarnya, karena letak lift dan tangga darurat tidak jauh dari ruangan Kevin. Apalagi di depan ruangan Kevin juga sangat sepi.
Sementara itu Max dan Juan yang membuka kasar pintu ruang kerja Kevin lalu menutupnya lagi begitu Prilly pun ikut masuk bersama mereka, membuat Kevin yang sedang duduk dikursi kebesarannya tersentak kaget.
"Astaga kalian" Kevin melayangkan tatapan tajam sekaligus jengkelnya pada Max, Juan dan Prilly.
"Jangan marah dulu, Vin. Tadi aku dan Prilly melihat Richard. Di-dia ada disini, Vin" Ucap Max sambil mengatur nafasnya yang memburu karena mereka bertiga berlari dari lobby lalu masuk ke dalam lift dan kemudian dengan sangat bar-bar tanpa permisi ia dan Juan membuka kasar pintu ruang kerja Kevin.
Kevin langsung beranjak dari duduknya. "Sekarang Mila dimana?"
"Apa?" Prilly, Max dan Juan melotot horor pada Kevin.
"Kenapa kamu malah bertanya pada kami, bukankah tadi Mila disini?" Tanya Prilly tidak habis pikir.
"Shit!" Tanpa menjawab pertanyaan Prilly, Kevin berlari keluar dari ruangannya dan pria tampan itu menghela nafas lega begitu melihat Mila berdiri di depan lift. Berbeda dengan Max, Prilly dan Juan yang mengernyitkan dahi pasalnya tadi mereka tidak melihat Mila saat mereka keluar dari lift lalu Mila dari mana? Seketika mereka bertigapun saling melempar pandang.
"Sayang" Kevin memanggil Mila.
Mila menoleh pada Kevin sebelum akhirnya Kevin membawa Mila kedalam pelukannya.
"Kamu tidak bertemu dengan siapapun kan tadi?" Tanya Kevin sambil menatap dalam Mila.
Mila tersenyum menutupi ketakutannya. Takut Kevin mungkin saja mengetahui pertemuannya tadi dengan Richard. "Memang aku bertemu siapa?" Bukannya menjawab Mila malah balik bertanya.
Kevin menghela nafas. "Jadi kamu tidak bertemu dengan siapapun?"
"Sayang ayolah"
"Baiklah maaf. Tapi kenapa kamu masih disini, heum?"
Tidak mau menatap langsung mata Kevin. Mila pun menyandarkan kepalanya di dada bidang Kevin.
"Tadi Mama meneleponku, jadi aku mengobrol sebentar dengan Mama disitu?" Tunjuk Mila pada pintu tangga darurat. "Bahkan karena merindukan Mama aku juga sempat menangis tadi" Dalam hati Mila memaki dirinya karena ia membohongi Kevin dengan mambawa-bawa Mama tersayangnya.
"Yakin kamu tadi tidak bertemu dengan Richard?" Tanya Prilly. Gadis itu meragukan apa yang baru saja Mila katakan pada Kevin.
Mila menegang seketika dan tidak mau Kevin menyadarinya Mila menarik dirinya dari pelukan Kevin.
"Apa maksudmu, Prill? Dan kenapa juga dia ada disini?"
"Itulah pertanyaannya kenapa dia ada disini?!"
"Mana aku tahu. Aku tidak melihatnya jadi bagaimana mungkin aku bertemu dengannya?" Ucap Mila kesal.
"Sudahlah" Kevin kembali memeluk Mila lalu mengecup dalam puncak kepala Mila. "Jangan marah pada Prilly sayang. Dia hanya bertanya" Ucap Kevin pada istrinya. Kemudian melalui gerakan tangannya Kevin meminta Max dan Juan untuk memeriksa tangga darurat.
Max mengangguk paham dan dengan diikuti Juan, merekapun membuka pintu tangga darurat kemudian mereka berdua masuk bersama-sama.
Melihat itu Mila menghela nafas dan menatap dalam Kevin. "Apa kamu juga sedang mencurigaiku?" Sejujurnya Mila semakin ketakutan sekarang. Tapi Mila cukup pintar untuk menutupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Verräter Liebe
RomanceKetika istri tercinta menjadi pengkhianat cinta dalam rumah tangga...