Aku membeku di tempatku berdiri dengan mata membelalak dan bibir membulat membentuk huruf O sempurna.
Astaga apa yang sedang kulihat sekarang?
Pengkhianatan?
Saat aku bisa menemukan kesadaranku kembali aku membanting pintu bilik kamar mandi itu hingga tertutup dan berlari keluar dari kamar mandi, hal terakhir yang kulihat sebelum pintu tertutup adalah mata Sam yang menatapku dengan tatapan cemas. Aku dihadang oleh Kyle yang masih berdiri di luar pintu begitu aku keluar dan dia langsung mendekapku ke dalam pelukannya.
"Nah, merasa kesepian di dalam sana?" Gumam Kyle di sisi rambutku. "Sekarang, mari kita selesaikan masalah kita."
Kyle melepaskanku dan menarik tanganku untuk masuk kembali ke dalam toilet tapi aku langsung menahannya dengan keras membuat Kyle menoleh padaku heran.
"Ayo pergi dari sini." Ucapku.
Kyle mengerutkan dahinya, tapi kemudian dia sedikit terlihat tenang dan tersenyum tipis. "Kau tidak marah lagi?"
"Aku masih sangat marah padamu." Aku mendelik padanya. "Aku hanya.... Ah.... ayolah, kita pergi saja."
"Kau tahu apa yang terjadi padaku saat kau marah sayang." Ucap Kyle.
Aku menghindar darinya saat dia akan merangkul bahuku dan memukul tangannya saat dia akan menggenggam tanganku selama perjalanan kembali ke kursi kami.
Sam dan Shane?
Lalu bagaimana dengan Caleb?
Jika ini bukan pengkhianatan aku tidak tahu harus menyebutnya apa.
Tapi Heidi bilang tidak ada rahasia di antara mereka semua.
Jadi apakah mereka juga tahu?
Apa Kyle tahu?
Seketika itu juga pikiranku dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan tentang Shane, Sam dan Caleb dan apa yang terjadi di antara mereka. Aku tidak bisa membayangkan jika ini adalah pengkhianatan dan jika Caleb mengetahuinya, apa yang akan terjadi pada Bless Cum?
Saat kami sampai kembali di tempat duduk Caleb sudah bergabung dengan Bryan dan Heidi. Dia sedang memainkan ponselnya sambil meminum Gin dan Tonik miliknya.
"Hei, selamat datang kembali." Bryan menyapa dengan senyum jahilnya.
"Diamlah Bryan." Ucap Kyle.
"Hanya bersikap sopan bung." Bryan membalas ucapan Kyle sambil tersenyum. "Kelihatannya kau berhasil."
"Tidak juga." Gerutu Kyle. Aku bisa merasakan tatapannya padaku. Lalu dia duduk di samping Caleb sambil menarikku duduk bersamanya.
"Aku tidak bisa menghubungi Sam." Kata Caleb tiba-tiba.
Aku membeku. Mataku sedikit melirik Caleb, dia beberapa kali menempelkan ponselnya ke telinga dan mendengus.
"Dia mencarimu tadi." Heidi menanggapi ucapan Caleb membuat pria itu menoleh padanya.
"Aku belum melihatnya di mana pun." Gumam Caleb.
Aku hanya diam mendengarkan. Tidak, aku tidak akan ikut campur masalah mereka, apa pun yang terjadi aku akan tetap memainkan peranku sebagai Jillian yang tidak tahu apa-apa. Ya, aku tidak tahu apa-apa.
"Caleb Rivers! Aku mencarimu ke mana-mana." Suara Sam membuat kami semua menoleh ke arahnya.
Hanya sedetik mataku dan Sam betemu tapi aku segera mengalihkannya lagi, menghindarinya mungkin adalah yang terbaik sekarang. Caleb langsung tersenyum senang begitu melihat Sam, dia memasukan ponsel ke saku celananya dan membentangkan tangannya untuk menyambut Sam ke dalam pelukannya saat gadis itu berjalan dan melompat ke sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[With Me And The Boys-Trilogy] #1 Play (it) Boy!!
General FictionJillian Summer sadar betul tidak banyak pria baik-baik yang bisa dia temui di bar -atau mungkin memang tidak ada- seperti yang selalu di ucapkan orang-orang di luar sana. Dan seharusnya, pepatah tentang jangan pernah sekali pun percaya pada pria yan...