19. It All Start

3.2K 187 1
                                    

Aku tercengang melihat apa yang ada di depanku sekarang. Ribuan orang dari berbagai negara memadati pesisir pantai Phuket, dan di hadapan mereka berdiri sebuah panggung besar yang benar-benar terlihat seperti panggung konser musik.

Aku, Sam, Heidi dan Lily berdiri di sisi kiri panggung. Cukup jauh dari keramaian tapi cukup dekat untuk melihat jelas ke arah panggung. Band tuan rumah sedang tampil saat ini dan Lily terlihat sangat menikmati lagu yang mereka mainkan, dia bahkan menghafal setiap lirik di dalam lagu itu.

"Mereka yang terbaik di Thailand." Lily berteriak di tengah bisingnya suasana di sekitar kami.

"Ya, mereka terdengar keren." Aku membalas teriakannya.

"Kau sering datang ke acara seperti ini?" Tanya Heidi dengan suara yang melengking keras seperti anak kecil.

"Setahun sekali. Hanya jika festival ini diselenggarakan." Jawab Lily.

"Kau beruntung, acara ini luar biasa." Ucap Sam. Dia terlihat sangat menikmati malam ini.

"Tunggu sampai pesta kembang api dimulai." Seru Lily.

Band tuan rumah memainkan dua lagu, dan setelah mereka selesai Bless Cum mengambil alih panggung. Para penonton berteriak heboh saat Bless Cum mengambil posisi dan teriakan itu membuatku gugup. Aneh, yang akan tampil mereka tapi kenapa aku yang gugup di sini?

Caleb mengutak-atik gitarnya, Shane mengetes senar bass nya, Bryan mengetuk-ngetuk mikrofon sambil sesekali memberi senyuman manis kepada penonton, dan Kyle duduk diam di balik drum sambil memutar-mutar stik drum di antara jari-jarinya.

Setelah mereka semua siap akhirnya Kyle memberi isyarat dengan empat kali ketukan simbal, disambut melodi padat dari Caleb yang terdengar nyaring.

Dan I'm Inside You mulai mengalun.

Lagu ini selalu menjadi andalan mereka di mana pun. Dan aku terkejut saat kudengar beberapa orang menyanyikan lagu itu walaupun mereka mengganti liriknya dengan 'na na na' atau 'la la la' karena mereka tidak hafal lirik sebenarnya.

"Mereka mengetahui lagunya." Ucapku keras.

"Tentu saja, Bless Cum diundang ke sini bukan tanpa alasan." Tanggap Sam tak kalah keras.

"Ini luar biasa." Aku kembali berkata.

"Lagu ini cukup terkenal di kalangan penikmat musik band indie di Thailand, aku juga tahu lagu ini, tapi aku baru tahu mereka penyanyinya." Ucap Lily sambil tertawa lebar membuat kami juga ikut tertawa.

Wow, perkembangan teknologi sangat mengerikan di era sekarang. Semua hal bisa menjadi viral dengan cepat, terutama musik. Dan Bless Cum pantas menjadi viral.

Kami kembali menikmati penampilan Bless Cum di atas panggung, menatap bagaimana keempat pria itu menarik ratusan penonton yang berasal dari negara dan budaya yang berbeda menjadi satu lewat musik yang mereka mainkan. Yah... inilah buktinya bahwa musik adalah bahasa universal yang sesungguhnya.

Mendengar bagaimana lagu dari negaraku diapresiasi banyak orang dari berbagai negara membuatku merasa luar biasa bangga meskipun itu bukan lagu miliku. Selama ini, yang kulakukan adalah memainkan karya Bach, Mozart, Debussy dan musisi klasik lain yang karyanya memang sudah mendunia. Tapi Bless Cum memainkan karya mereka sendiri untuk membuat diri mereka mendunia. Menurutku, itu adalah suatu pencapaian yang sangat besar.

Keempat orang di atas panggung itu tanpa sadar telah menjadi pelopor baru di industri musik Amerika meskipun mereka tidak pernah diketahui dunia atas, dengan hasil seperti ini kupikir mereka seharusnya bisa menjadi band profesional.

Bryan menyanyi sangat baik. Dia memiliki keunikan di suaranya dan kemampuannya meraih nada tinggi itu benar-benar bukan main. Cara Caleb bermain melodi juga tidak bisa diabaikan. Dia mampu memainkan rasa dari lagu yang Bless Cum mainkan lewat senar tipisnya sementara Shane bisa dikatakan termasuk salah satu pemain bass terbaik saat ini, jarinya tidak pernah meleset saat dia mempercantik lagu. Dan Kyle, dia adalah dasar dari setiap lagu Bless Cum. Semua ritme, tempo, dan dinamika yang selalu dia mainkan dengan tepat menjadi komando dari setiap lagu mereka. Menyatukan mereka berempat menjadi Bless Cum adalah hal yang paling tepat. Seandainya mereka masuk dapur rekaman dan memulai karir mereka secara profesional, aku yakin kesuksesan bukan hal yang sulit mereka dapatkan.

[With Me And The Boys-Trilogy] #1 Play (it) Boy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang