15. Choose You

4.3K 220 2
                                    

Pertanyaan tentang apa itu cinta tidak akan pernah berhenti terucap, dan tidak akan pernah berhenti terjawab. Tapi sayangnya jawaban dari satu pertanyaan itu selalu inkonsisten.

Tapi aku... kupikir aku punya satu jawaban konsisten untuk pertanyaan itu.

Arti cinta akan terus mengalami perbedaan untuk setiap orang yang menjalaninya tergantung bagaimana kisah yang mereka jalani, tapi setiap kisah cinta akan tetap menghadapi satu hal yang pasti, yaitu risiko.

Dan itulah jawabanku.

Cinta adalah risiko.

Karena jika kau siap untuk mencintai itu berarti kau juga siap untuk tersakiti.

Seperti kisah cintaku. Kisah cintaku yang luar biasa bersama dengan seorang pria misterius.

Aku sadar, suatu saat nanti akan ada banyak hal yang terjadi di dalam kisah kami. Suatu hal besar yang mungkin bisa memisahkan kami berdua, tapi itulah risiko yang harus kuhadapi karena aku sudah berani mencintainya.

Aku mencintainya, dan aku siap untuk merasakan sakit.

Aku mencintainya, dan aku siap menghadapi semua risikonya.

------------------------------------------------

Aku menatap keluar jendela mobil, sejak tadi malam pikiranku terus terusik oleh satu hal. Sebuah keputusan.

Cello adalah segalanya bagiku dan akan selalu seperti itu sejak lama, tapi sekarang hal itu menjadi sulit semenjak aku menjalani hidup baruku bersama Kyle. Pekerjaan Kyle dengan Bless Cum yang mengharuskan mereka bepergian dalam jangka waktu yang cukup lama berbanding terbalik dengan pekerjaanku yang hanya menunggu jadwal pastiku datang setiap minggunya. Dan Bless Cum selalu saja menyempatkan diri untuk kembali ke Manhattan hanya agar aku bisa tampil bersama grupku meskipun mereka sedang ada di luar kota Manhattan.

Seperti tadi malam, kami pergi ke Buffalo atas permintaan sebuah bar dan kami langsung kembali lagi ke Manhattan segera setelah Bless Cum menyelesaikan penampilan mereka karena hari ini adalah jadwalku tampil di teater. Semua kelelahan, tak terkecuali aku dan Kyle.

Kyle bahkan tidak tidur sejak kemarin dan sekarang dia harus kembali mengemudi untuk mengantarku ke teater.

Aku mengalihkan tatapanku padanya dan dia terlihat kelelahan, beberapa kali aku mendapatinya menguap dan mengucak matanya.

Aku mengangkat tanganku untuk mengelus rambut bagian belakangnya dengan lembut membuat Kyle langsung melirikku sedikit sebelum kembali mengalihkan fokusnya pada jalanan.

"Ada apa?" Tanya Kyle.

"Maukah kau biarkan aku mengemudi?" Aku balik bertanya.

Kyle terkekeh kecil lalu mengambil tanganku dari belakang kepalanya dan membawanya ke bibirnya, mengecup punggung tanganku.

"Tidak." Jawab Kyle.

"Kau butuh istirahat Kyle." Ucapku.

"Kau lebih butuh istirahat, hari ini kau harus tampil."

Aku diam menggigit bibirku, dia sangat sulit dibantah.

"Saat pulang nanti aku ingin mengemudi, tidak ada penolakan, oke?" Ucapku.

"Tidak oke."

"Kyle..." aku mengerang sambil meremas tangannya yang masih ada di dalam genggaman tanganku. "Setidaknya biarkan aku berhenti merasa bersalah."

Kyle membalas remasan tanganku dan aku bisa melihat dia mengerutkan dahinya. "Kau merasa bersalah? Karena apa?"

"Aku membuatmu tidak tidur karena hari ini aku harus tampil di teater dan aku juga membuat Bless Cum menempuh perjalanan jauh hanya demi aku padahal seharusnya kalian bisa menginap di Buffalo kemarin. Aku benar-benar merasa bersalah."

[With Me And The Boys-Trilogy] #1 Play (it) Boy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang