Atmosfer di ruangan ini berubah seketika setelah Shane bicara. Ketegangan menggantung canggung di antara kami bersama dengan rasa takut yang entah bagaimana caranya bisa kurasakan terselip di tengah-tengah ketegangan itu.
Seluruh anggota Bless Cum terlihat memasang ekspresi yang sama, muram yang sarat akan kegelisahan dan rasa takut, tak terkecuali Sam dan Heidi. Tapi ekspresi wajah Kyle terlihat jauh lebih menderita dari yang lain. Kerutan di antara dahinya begitu dalam dan wajahnya memucat, tangannya yang menggenggam tanganku juga terasa dingin dan mengeluarkan keringat. Hanya aku dan Lily yang terlihat tidak mengerti apa pun yang sedang terjadi sekarang.
"Kita pergi." Ucap Kyle dengan suara yang terdengar dingin.
Seluruh pasang mata langsung terpaku pada Kyle begitu dia bicara. Lalu Kyle mengangkat wajahnya dan menatap anggota Bless Cum satu persatu.
"Jika mereka ada di sini, maka kita yang pergi." Lanjut Kyle.
Heidi menggeleng kecil. "Kalian harus tampil malam ini..."
"Kau pikir itu penting?!" Kyle berseru memotong ucapan Heidi, membuatku dan para wanita lain di ruangan ini tersentak kaget.
"Kris ada di sini. Di kota ini. Tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan selain pergi sekarang juga." Lanjut Kyle masih dengan suara keras.
"Pergi bukan solusi Kyle. Berpikirlah dengan jernih. Apa menurutmu kabur begitu saja tidak akan terlihat mencolok?" Heidi menanggapi.
"Kurasa Heidi benar," ucap Caleb. "Kau baru saja bertatap muka dengan Tyler, jika Kris memang ada di sini Tyler pasti sudah mengatakan pada Kris bahwa dia bertemu denganmu, berkeliaran di luar sekarang bukan ide bagus. Kris bisa saja sudah menyebar anak buahnya di luar sana sekarang. Diam di sini lebih baik dari pada mencoba kabur dan pada akhirnya tertangkap. Setidaknya baik Kris maupun Tyler tidak ada yang tahu tempat ini."
"Mereka tahu semuanya, menemukan tempat ini bukan hal yang sulit untuk Kris, percayalah padaku." Geram Kyle.
"Kita pikirkan solusi lain, aku yakin mereka berdua tidak akan lama di sini, mereka mungkin hanya berkunjung." Bryan menambahi.
"Seorang Kristopher Lance berkunjung? Oh, itu keajaiban. Dia tidak akan mungkin datang ke suatu tempat jika dia tidak punya tujuan." Dengus Shane.
Tubuh Kyle semakin kaku setelah Shane bicara dan cengkraman tangannya mulai terasa sakit di lenganku.
Jadi, jika dilihat dari reaksi semua orang di sini aku mulai bisa menyimpulkan bahwa seseorang bernama Kristopher Lance adalah orang yang berbahaya. Dan kedatangannya ke sini mungkin membawa misi berbahaya juga.
"Aku akan tetap pergi. Jika kalian ingin tetap di sini, tinggallah. Aku tidak ingin mengambil risiko." Ucap Kyle, lalu perlahan tatapannya mengarah padaku dengan penuh rasa bersalah yang tidak kumengerti.
"Jika kau pergi risiko yang menunggumu di luar sana jauh lebih besar Kyle. Kumohon mengertilah." Ucap Caleb.
Kyle dan Caleb saling bertatapan seolah berkomunikasi lewat tatapan mata itu. Bahkan dengan Caleb yang menatapnya seperti itu, aku bisa melihat bahwa Kyle akan tetap pada keputusannya, dia terlihat sangat yakin dan tekadnya sekuat baja.
Tanpa berkata apa pun Kyle menarikku keluar dari ruang serbaguna dan membawaku ke lantai atas dengan langkah cepat. Aku bahkan harus melompati dua anak tangga sekaligus untuk mengimbangi langkah besar Kyle. Saat kami sampai di kamar, Kyle baru bisa melepaskan tanganku dan dia langsung berjalan hilir mudik mengumpulkan barang-barang penting dan meletakkannya di atas ranjang, lalu dia mengambil tas besar di atas lemari pakaiannya.
"Kemas barang-barang pentingmu." Ucap Kyle sambil memasukkan barang-barang di atas ranjang yang dia kumpulkan tadi ke dalam tas. Lalu dia mengambil beberapa pakaian di dalam lemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[With Me And The Boys-Trilogy] #1 Play (it) Boy!!
Ficción GeneralJillian Summer sadar betul tidak banyak pria baik-baik yang bisa dia temui di bar -atau mungkin memang tidak ada- seperti yang selalu di ucapkan orang-orang di luar sana. Dan seharusnya, pepatah tentang jangan pernah sekali pun percaya pada pria yan...