Aku dan Kyle akhirnya membawa pulang Ford New Fiesta 15L Style MT hari ini. Meskipun tadi kami sedikit berdebat tentang warna tapi pada akhirnya pilihan kami tetap jatuh ke warna hitam metalik. Dengan uang hasil kumpulan dariku, Sam, Bryan dan Kyle akhirnya kami bisa membeli mobil baru ini dengan tunai.
Saat kami sampai di basecamp semua orang sudah menunggu kedatangan kami di teras rumah dan wajah mereka langsung berbinar cerah begitu melihat mobil yang kami tunggangi.
"Ada apa ini? Pimp My Ride?" Tanya Kyle lantang saat kami turun dari mobil dan disambut dengan cukup meriah oleh yang lain. Bryan bahkan terlihat seperti baru melihat mobil untuk pertama kali dalam hidupnya.
"Ini mobil baru, harus ada sambutan." Ucap Caleb sambil ikut berjalan ke arah mobil itu menyusul Bryan, dan mereka berdua mulai melihat-lihat mobil barunya.
"Kau sangat suka produk lokal ya?" Kata Shane.
Kyle menolehkan tatapannya pada Shane dengan sebelah alis terangkat. "Apa yang kau harapkan? Mobil Eropa? Kau jual dulu satu ginjalmu baru kita bisa membeli Volkswagen."
Aku terkekeh mendengar ucapan Kyle.
"Aku tidak berpikir tentang Volkswagen, yang kupikirkan itu Volvo." Ucap Shane sambil ikut berjalan ke arah mobil. Kyle hanya mendengus malas mendengar ucapan Shane.
"Sayang, kau mau ikut mencoba mobil baru?" Tanya Caleb yang sudah duduk di kursi pengemudi.
"Aku sedang membuat pie, kalian pergi saja." Jawab Sam.
"Hei, aku menemukan teh hijau di sini!" Heidi berseru senang begitu dia membuka pintu penumpang.
"Jangan ganggu teh hijaunya, itu bingkisan untuk seseorang." Seru Kyle. Aku tersenyum mendengarnya sementara itu Heidi terlihat cemberut sambil menaruh kembali teh hijau itu ke tempatnya semula.
"Kyle mana kuncinya?" Ucap Caleb.
Kyle melemparkan kunci mobil di tangannya dan ditangkap dengan sangat mudah oleh Caleb.
"Ayo pergi!" Seruan Bryan terdengar sedikit samar karena dia duduk di kursi belakang, akhirnya mobil itu pergi dari pekarangan rumah dengan Caleb, Shane, Bryan dan Heidi di dalamnya.
"Kau tidak akan ikut mereka Lily? Mereka mungkin mengelilingi Manhattan sekarang." Ucapku.
Lily yang diam bersandar pada pintu hanya menggeleng sambil tersenyum kecil.
"Tidak, aku akan membantu Sam membuat pie." Jawab Lily.
"Kalau begitu, ayo." Ucap Sam sambil berjalan memasuki rumah diikuti Lily.
Kyle menahan tanganku saat aku akan berjalan mengikuti mereka dan dia melingkarkan kedua tangannya di pinggangku saat aku kembali berdiri di hadapannya.
"Kau tidak berniat membuat pie juga kan?" Tanya Kyle.
"Aku akan membantu mereka." Jawabku.
"Sudah kuduga." Kyle menghela napas pelan. Lalu tangannya mengencang di balik punggungku. "Beri aku satu ciuman dan aku janji aku tidak akan mengganggumu."
Oh... Kyle-ku yang manis hanya menginginkan sebuah ciuman.
"Tidak biasanya kau meminta." Godaku sambil menahan senyuman.
"Aku harus mulai berlatih menjaga sikap untuk besok."
Aku terkekeh mendengar ucapan Kyle lalu mengalungkan kedua tanganku di lehernya dan menariknya ke arahku. Memberinya sebuah ciuman panjang penuh kasih sayang.
"Semoga harimu menyenangkan." Aku berkata di atas bibirnya dengan nada jahil setelah kami menghentikan ciuman kami.
Kyle membuka matanya perlahan dan tersenyum padaku. "Hariku akan sangat menyenangkan jika sekarang kau bersedia kupeluk sepanjang hari di atas ranjang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[With Me And The Boys-Trilogy] #1 Play (it) Boy!!
Ficción GeneralJillian Summer sadar betul tidak banyak pria baik-baik yang bisa dia temui di bar -atau mungkin memang tidak ada- seperti yang selalu di ucapkan orang-orang di luar sana. Dan seharusnya, pepatah tentang jangan pernah sekali pun percaya pada pria yan...