14

11.7K 447 3
                                    

"Aku tuh kangen dha, aku pengen lihat wajah kamu."

Yudha memberanikan diri untuk membuka kamera di ponselnya tersebut.

"Kok nunduk sih dha?" Tanya pipit
"Maaf ya pit" jawab yudha.
"Ya kamu kenapa yudha? Jangan bikin panik dong" pipit menjadi bingung dengan tingkah yudha

Yudha mulai mengangkat wajahnya kearah kamera ponselnya. Betapa terkejutnya pipit saat mengetahui wajah pujaan hatinya terluka seperti itu.

"Ya ampun yudha, kenapa bisa begitu muka kamu?"

"Pit maaf, bukannya aku gak mau video call sama kamu. Tapi tolong, aku mau bersihin luka aku dulu. Aku juga belum tidur, sedangkan 2 jam lagi sudah pagi. Tolong ngertiin aku sebentar aja." Pinta yudha kepada pipit

Saat pipit mendengar ucapan yudha.

'Apa yudha sudah bosan dengan semua ini? Jadian aja belum? Aduh pipit jangan ngarep deh. Tapi, gimana aku sudah jatuh hati pada yudha' pipit terdiam seolah bertanya pada dirinya sendiri.

Yudha mematikan telepon secara sepihak. Betapa sedihnya hati pipit saat ini. Dimana ia sedang rindu-rindunya kepada yudha, tetapi yudja sibuk. saat ingin melihat wajah yudha tetapi luka yang tepampang di depan wajahnya. Saat setengah hati mulai berkata mengharapkannya, tetapi hati yang akan menyempurnakan belum sempat mengeluarkan kata-kata.

Maksud yudha mematikan telepon secara sepihak benar karena ia ingin pergi ke dokter untuk membersihkan luka-lukanya.

Namun, pada bagian lengannya yang terkena peluru harus terpaksa di jahit walau hanya 3 jahitan.

"Dok. Terimakasih" ungkap yudha kepada dokter tersebut.

"Iya, sama-sama"

Yudha kembali ke asramanya dan mencoba untuk tidur. Dan yudha tertidur sangat lelap. Mungkin karena kecapekan saat berkelahi.

-----------------
"Yudha Eka Satya" suara wanita yang memanggil.

Lantas yudha memutarkan pandangannya kearah suarah tersebut.

"Pipit" desisnya pelan, seolah tak percaya akan kehadiran pipit.

Pipit berlari dan memeluk yudha solah takut kehilangannya.

"Jangan pernah tinggalkan aku yudha, tolong" sahut pipit didalam dekapan tubuh yudha.

"Tenang saja pit, aku akan selalu ada untukmu." Yudha mencium kening pipit.

Rintik hujan mulai jatuh membasahi bumi.

"Yudha pergilah. Aku benci hujan!" Pipit berlari menjauhi yudha.

Seakan takut kehilangannya yudha mengejar namun hujan semakin deras dan pipit sudah tidak terlihat lagi.

"Woi onta arab! Bangun kali udah pagi. Mau apel pagi" sekilas yudha mendengar suara ridho sambil tertawa membangunkan yudha dengan membawa gayung berisi air yang ridho cipratkan kewajah yudha

Yudha pun tersadar bahwa tadi hanyalah mimpi.

"Pipit mana?" Tanya yudha saat terbangun dari tidurnya.

"Ini nih pipit lo" sambil melempar bantal kearah yudha.

"Ini apa apaan sih air. Basah bantal gua. Kurang ajar emang lo ini do" kata yudha kesal.

"Ya elo aneh dha, tidur meluk bantal, cium cium bantal, apa coba maksudnya? Gua nyipratin lo air itu biar lo bangun dha, mau apel pagi kita ini udah jam berapa" ujar ridho kepada yudha.

"Udah jam tujuh gila!! Gua belum mandi" yudha beranjak dari tempat tidur dan langsun nyelonong masuk kamar mandi saat melihat jarum jam di angka tujuh.

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang