Engagement Day

11K 459 8
                                    


[Sambungan telepon]
Yudha: halo pit?

Pipit: hmm

Yudha: minggu depan aku mau ngajak kamu dan bunda kamu ke suatu tempat, ya kira-kira kita menginap di penginapan.

Pipit: tumben banget sih dha..

Yudha: ya gak apa-apa kan ya? Sekali-kali kita liburan. Kita kan bakal jadi keluarga.

Pipit: oh, begitu ya?

Yudha: jangan lupa bilangin sama bunda kamu.

Pipit: siap kapten!

Yudha: pipit pipit. (Yudha menjawab sambil tersenyum)

"Assalamualaikum" suara orang mengetuk pintu

"Waalaikumsalam" yudha mematikan teleponnya dan menuju ke pintu depan rumahnya. "Wih, lang. Ada yang ketinggalan?" Sahut yudha melihat yang mengetuk pintu itu elang.

"Gak usah nyuruh gua duduk--" mendengar elang bicara seperti itu "gua juga males ngeliat lo lama-lama lang" yudha memotong pembicaraan.

"Jadi gini, acara lo kayaknya gak bisa minggu depan dha. Lebih baik kita percepat. Soalnya kakak gua mau ada acara aqiqahan anaknya. Yahh gua harap lo ngerti lah maksud gua" elang berharap yudha mengerti maksudnya.

"Gua ngerti, seperti yang ayah gua bilang, cepat lebih baik" yudha menepuk pundak elang.

"Makasih ya dha. Lo ngertiin gua banget. Lusa kita mulai! Siapin kata kata dha, siapin mental hahaha" Elang kembali menaiki motornya dan pergi.

"Hati-hati lang!" Yudha meneriaki elang dan kembali masuk kedalam rumah.

"Kenapa lagi elang itu?" Ayah mengetahui kalau elang datang tadi.

"Biasa ngomongin acara pelamaran. Oiya yah, lusa udah Hari-H pelamaran. Kata elang dipercepat." Yudha memberitahukan ayahnya.

"Mau ngasih apa kamu ke pipit? Siapin dari sekarang." Tanya ayah

"Mau ngasih sesuatu yang tak terlupakan untuk pipit." Jawab yudha penuh harap.

"Gini nih kalo ngebet nikah. Udah dimabuk cinta" Ayah menepuk pundak yudha dan pergi menjauh.

"Oiya belum beli cincin." Desisnya yang didengar ibu.

"Yudha? Pakai cincin ibu saja." Sahut ibu yang mendengar yudha, dan memberikan cincin yang ada di jari manisnya.

"Jangan bu, biar yudha yang siapin sendiri. Itu cincin kesayangan ibu." Jawab yudha, menolak pemberian ibunya.

"Emang kamu tau ukuran jari dia? Pakai ini saja. Kalau ibu sudah niat memberikan cincin ini padanya. Berarti ibu percaya dengan pipit dan keluarganya." Jawab ibu meletakkan cincin tersebut ditelapak tangan yudha.

"Terimakasih bu" yudha haru mendengar ucapan ibunya kemudian memeluk ibunya.

"Sudah-sudah. Kamu masih banyak yang mau disiapin kan? Cepat cari apa kebutuhan kamu nanti" sahut ibu melepaskan pelukan anaknya.

"Iya bu, yudha izin kalau nanti pulang agak malam ya" yudha mencium tangan ibu nya, mengambil kunci mobil dan pergi.

"Hati-hati" ibu sedikit berteriak.

Yudha bertemu dengan kios bunga. Ia memesan bunga mawar merah, dan bouquet bunga mawar putih besar. Mawar putih bagi yudha melambangkan kehormatan seorang perempuan dan sebagai ketulusan hatinya mencintai seorang gadis.

Lanjut diperjalanan yudha mencari catering makanan, dan ternyata milik ibunya ridho, sahabatnya. Yudha memesan untuk kurang lebih lima puluh orang. Melihat hari semakin larut yudha bergegas pulang, untuk menyiapkan dirinya dan keluarganya.

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang