I love You, Pit.

10.5K 448 17
                                    

Kini, Yudha dan Pipit berada dalam satu ruangan. Dilihatnya lengan Pipit sudah dijahit. Selang yang mengalirkan darah sudah berjalan, Yudha ingin mendonorkan dua kantung darahnya untuk Pipit.

'Jika kau berkata aku sangat berharga bagimu. Dan jika cinta butuh pengorbanan, biarkan mengorbankan apapun demi dirimu. Hidupku, demi hidupmu. Matiku, demi dirimu.'

'Selama ini aku selalu menjaga negaraku, sampai aku lupa caranya menjaga seseorang yang sangat berharga dihidupku.'

'Hidupku begitu sempurna akan kehadiranmu. Aku tersadar, dirimu sangat berharga untukku. Menjagamu tugasku. Menyayangimu kewajibanku. Berikan aku kesempatan untuk menjadi lelakimu.' Yudha berkata dalam hati dan sambil tersenyum singkat.

Pendonoran darah berhasil, Yudha mendapat seporsi bubur kacang hijau, dan susu.

Kini Yudha sudah kembali pulih, ia setia menemani Pipit yang masih terbaring belum sadarkan diri. Sedangkan Om Ghani sedang menyelidiki kasus kecelakaan yang terjadi dijalan.

Yudha duduk di kursi samping Pipit sambi memegang tangan kanan Pipit dan sesekali menciumnya berharap Pipit sadarkan diri.

"Biarkan darahku mengalir didalam tubuhmu." Ucap Yudha pelan

Dibelainya lembut rambut Pipit, dirapikannya selimut, hingga posisi kepala Pipit.

"I love you, pit." Bisik Yudha di telinga Pipit.

Yudha memandangi wajah damai Pipit, terasa tenang dan sejuk dihati Yudha saat memandang Pipit.

Ia baru teringat, administrasi belum di selesaikan. Ia meninggalkan Pipit sendiri didalam ruangan.

"Permisi mba, saya mau menyelesaikan administrasi pasien atas nama Nasyifa Safitri." Ucap Yudha

"Baik tunggu sebentar."
"Totalnya 8.350.000"

"Baik" Yudha mengeluarkan kartu atm nya dan melunasi semuanya.

Dilihat dari kejauhan seperti Om Ghani yang sedang berjalan.

"Yudha?!" Jerit Om Ghani dalam rumah sakit membuat semua pandangan tertuju pada namanya.

"Om!" Balas Yudha pelan.

"Kenapa kau tinggalkan motor om ditengah jalan? Dan kenapa kening mu itu?" Om Ghani berbicara begitu cepat.

"Ceritanya panjang Om!" Balas Yudha "Lebih baik kita bicara disini." Yudha membawa Om Ghani ke ruangan dimana Pipit dirawat.

"Ini Calon kau itu kan? Kenapa dia disini?" Tanya Om Ghani bingung.

"Jadi, waktu sebelum aku pinjam motor om, ada kejadian yang tak terduga di rumah om. Ada Pria tua dan lima orang anak buahnya menyekap ibu dan ia ingin mempersunting Pipit. Ya aku bertindak dong om. Aku habisin mereka, dan aku gak sadar kalau Pipit sudah melindungiku dan dia terluka di lengan nya" Balas Yudha sambil memperlihatkan luka di lengan Pipit.

"Terus?"

"Pipit lari keluar rumah, dan aku gak tau dia dimana. Aku coba cari, ternyata dia di tarik paksa sama pria tua itu dan dimasukkan kedalam mobil. Aku mencoba mengejarnya tapi aku gak bisa, makanya aku langsung pinjam motor om" lanjut Yudha bercerita.

"Terus kenapa motor om ada di tengah jalan?"

"Sabar om. Yudha lanjutin. Habis Yudha pinjam motor om. Yudha kejar mereka, dan motif mereka mengosongkan mobil dengan kondisi pintu terbuka tanpa ada satu orangpun didalamnya membuat aku curiga. Ada bercak darah dalam mobil itu. Dan ada seseorang yang memukul punggungku, kemudian aku pingsan" Yudha kembali bercerita.

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang