29

8.7K 403 31
                                    

"Kalau kamu mau curhat, bilang aja. Aku sama Nida siap dengerin." Ridho mulai berdiri "pulang dulu ya pit" Ridho berjalan keluar pintu.

"Kak pipit, pulang dulu ya. Nanti kita ngobrol lagi" Nida memeluk pipit dan cipika-cipiki.
_

____________

Ibu merapikan kamar yudha, mencari-cari barang kesayangan anaknya. Melihat foto yudha saat masih kecil, saat ia di taman kanak-kanak memakai seragam kebanggaan yang sekarang sudah terwujud olehnya.

Tetes demi tetes air mata jatuh di pipi ibu. Mengingat betapa bangganya ibu saat yudha masuk pendidikan. Saat ia mendapatkan gelar Perwira Muda.

Ibu mencoba membuka lemari pakaian Yudha, terlihat seragam anaknya tergantung bersama baju yang lainnya. Ibu mulai mencoba membuka kotak dibagian bawah lemari Yudha tersebut.

Dilihatnya buku dengan kertas putih yang mulai menguning. Dibukanya buku itu dan ibu mulai membaca. Betapa terkejutnya ibu saat membaca buku pada halaman terakhir.

'Aku tahu, jika seseorang telah membuka dan membaca buku ini itu tandanya aku sudah tiada.'

Ibu menutup dan merapikan kembali buku tersebut pada tempatnya. Dan berharap anaknya dapat kembali.

Senja mulai datang. Rama datang dan membawa Nadine kerumahnya untuk bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum" suara rama dari luar rumah.

"Waalaikumsalam" sahut ibu dari dalam dan membukakan pintu. "Ini siapa ma?" Tanya ibu karena melihat tangan Rama menggenggam perempuan disampingnya.

"Ini Nadine bu. Calon pacar aku" bisiknya pada ibunya.

Ibu terkejut mendengar anaknya berbicara seperti itu. "Oh.. silakan masuk Nadine. Ayo sekalian kita makan malam bersama" ibu mempersilakan Nadine masuk.

Disisi lain ibu sedih karena Yudha belum juga ditemukan, tetap disisi lain ibu bahagia karena Rama sudah mulai menjauhi kebiasaan buruknya yang selalu pulang malam dan sering balapan liar di jalan raya.

Atau mungkin karena motor Rama yang dipakai Yudha di parkirkan di kantor tempat Yudha bertugas. Dan sejak saat itu Rama sering memakai mobil Yudha.
________________
Pipit bergegas pulang duluan dari cafenya, mendahului semua karyawannya.

Tak lupa ia mengunjungi calon mertuanya yang sama-sama sedih atas kabar keadaan Yudha yang belum ada proses atau pemberitahuan lanjut.

"Assalamualaikum" suara pipit didepan rumah Yudha.

Dibukakan pintu oleh ibu dan langsung memeluk pipit dengan erat.

"Pit, akhirnya kamu datang. Ibu sungguh tidak sanggup.--"

"Sudah bu sudah.." pipit memotong ucapan calon ibu mertuanya. "Kita sama-sama merasa kehilangan. Tapi, pipit yakin Yudha bakal pulang" lanjut pipit.

"Kamu kok kuat sih nak, ibu benar-benar gak sanggup." Ibu membawa pipit masuk.

"Sudah bu, ibu yang kuat. Ada pipit disini." Jawab pipit menguatkan calon mertuanya namun, dalam hatinya iapun tak kuat menahan rasa sedihnya.

"Itu ada Rama sama pacarnya ya bu?" Pipit mengalihkan pembicaraan sambil merangkul ibu.

"Rama ini kakak bawain snack dari cafe. Sekalian buat kalian berdua." Sahut pipit sambil menyodorkan bingkisan berisi makanan.

"Ayo bu, cobain cheese cake buatan Pipit." Pipit menarik kursi dan menyuruh ibu duduk di kursi, lalu membuka kotak berisi cheese cake.

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang