25

9.2K 400 5
                                    

"Udah biasa kok pit. Santai aja" ucap yudha sambil tersenyum manis.

Yudha sudah mengabiskan roti yang ada dipiringnya dan kemudian..

"Aku pergi dulu sebentar ya pit?" Ucap yudha pada pipit yang sedang menghabiskan segelas susu.

"Mau kemana?" Sahut pipit melihat ke wajah yudha.

"Pit, kalo minum itu jangan belepotan, lihat tuh sisa susunya nempel jadi kumis" yudha melihat wajah pipit dan membersihkan sisa susu yang menempel dengan jari jempolnya.

Wajah pipit memerah. Dan matanya membulat melihat wajah yudha yang begitu dekat dengannya.

"Ehh.. masih pagi ini" sahut ayah melihat adegan yudha seperti itu.

Pipit mendorong yudha menjauh dari dirinya.

"Ayah ini, bentar lagi kena padahal itu." Sahut yudha melihat kearah ayahnya. Dan merubah posisinya.

"Kena apa?" Sahut ayah.

"Kena bibirnya yah" jawab yudha mencubit pipi chuby nya pipit dan kemudian berlari menjauh.

"Yudhaa.." pipit menjerit kesal. Namun, wajahnya memerah.

"Cieee.. romantis banget sih kak" sahut nida kepada pipit sambil membawakan makanan untuk rama.

--------------

"Pagi semua" sapa yudha.

"Pagi boss!" Jawab elang keluar dari tenda.

"Lo tidur disini? Lo kan bisa tidur di penginapan." Sahut yudha pada elang.

"Ya gak apa-apa dong, pengen ngerasain jadi kayak tentara" jawab elang.

"Dha! Bagas mau diapain?" Sahut ridho terbangun mendengar suara yudha.

"Terserah elo, yang penting setelah gua pergi dari sini lo boleh lepasin" jawab yudha ringan. "Sebentar lagi gua balik, pake aja itu kamar" sahut yudha.

"Oiya, gua balik ya.. hati-hati kalian disini. Gua mau bilang, makasih banget udah bantu gua." Sapa yudha sambil memeluk rekan-rekannya kemudian berjalan meninggalkan rekannya.

"Hati-hati boss!" Sahut elang.

Yudha hanya mengacungkan jari jempolnya saja.

"Gimana? Udah siap semua?" Sahut yudha.

Sesaat kemudian seseorang menepuk pundak yudha dan secara spontan yudha membalikkan badannya namun, "yudha awas!" Suara ibu melihat seorang laki-laki memukul wajah anaknya hingga terjatuh

Yudha terbangun dari dan berkata "kalian semua menjauh." Yudha memberi aba-aba pada keluarganya dengan suara yang cukup keras

Mendengar suara yudha, ridho, elang dan rekan lainnya menghampiri.

"Udah puas lo ikat gua di pohon?! Udah puas lo bikin gua malu?! Udah puas lo ngerebut pipit dari gua?! Sekarang rasain pembalasan gua!" Suara bagas begitu menggebu gebu kepalan tanggannya melaju tanpa arah.

Yudha mampu menahan serangan dari bagas. "Selama ini gua selalu diam, gua selalu jawab santai. Kenapa lo! Selalu bikin gua emosi?" Nada suara yudha teriak sampai serak.

"Oh! Bagus keluarin semua apa yang lo punya?" Bagas memberi ancang-ancang.

Dengan hati yang berkobar yudha sudah mulai kesal akan perlakuan bagas padanya. Yudha ingin meluncurkan tangan saktinya namun tiba-tiba.

"Stop! Berhenti!" Suara pipit menjerit melihat yudha dan bagas hampir bertarung. Sehingga semua pandangan tertuju padanya.

Pipit menarik yudha menjauh dari bagas. "Kamu itu gak pantes lawan bagas!" Sahut pipit dengan muka memerah seperti akan meluapkan emosinya.
----------------

Sesaat kemudian datang orang tua dari bagas dan dua orang perawat menjemput bagas dengan mobil ambulance bertuliskan 'Rumah Sakit Jiwa'

"Maaf, pak bu. Anak saya sudah mengacaukan acara kalian"

Ayah langsung menjawab dengan cepat "ya tidak apa-apa."
----------------

"Ya aku kebawa emosi pit, kalau boleh aku bunuh orang itu hari ini juga aku bisa bunuh!" Jawab yudha yang masih dirundung kesal.

"Yudha hei! Tenang. Coba kamu lihat itu bagas masuk ke mobil apa?" Pipit memegang wajah  yudha dengan kedua tangannya dan mengarahkan pandangan yudha pada bagas.

Setelah yudha melihat bagas masuk kedalam mobil tersebut. "Lihat? Kamu masih mau lawan dia? Terus kalau kamu lawan dia apa beda nya kamu sama dia?" Sahut pipit.

"Aku minta maaf. Aku udah kebawa emosi." Jawab yudha melihat pipit setelah itu ia merunduk.

"Bagus deh, akhirnya kamu sadar" pipit pergi menjauh dari yudha.

"Jawab aku, kamu maafin aku atau tidak" yudha berbicara sedikit berteriak.

"Gak!" Sahut pipit singkat.
----------------

"Pagi-pagi udah lihat adegan kayak di drama korea" sahut nida sambil berjalan menuju kamar penginapan mengingat ada yang tertinggal di kamarnya.

"Kamu suka nonton drama korea?" Sahut ridho sambil berjalan mendekati nida.

"Iya" singkat nida.

"Aku juga loh?" Ridho seolah paham dengan drama korea.

"Pernah nonton drama korea apa?" Sahut nida yang terhenti diperjalanan

"Descandant of the sun yang main song jong ki sebagai kapten yoo shi jin dan song he kyo yang jadi dr. Kang, my love from the star yang main kalau tidak salah kim soo hyun, terakhir nonton sih the k2 yang main ji chang wook." Jawaban ridho membuat nida tercengang.

"Serius? Hebat ya laki-laki suka nonton drama korea" nida menepukkan kedua tangannya dihadapan ridho

"Jadi? Boleh kan kenalan lebih dekat?" Ridho berjalan selangkah lebih dekat dengan nida.

Nida menganggukkan kepalanya kemudian masuk ke kamar penginapan dan mengambil sebuah tas kecil berisi ponselnya.

"Udah ngambil barangnya?" Sahut ridho yang menunggu didepan pintu.

"Udah kok" nida dan ridho jalan beriringan.
-----------------
Yudha berlari mendekati pipit yang sedang berbincang dengan calon ibu mertuanya.

"Apasih?" Ucap pipit risih karena dari tadi yudha menyenggol tubuhnya terus.

"Bang tahan dikit ngapa, tunggu halal dulu" sahut rama yang melihat muka abangnya seperti anak kecil yang merengek minta permen.

"Dikit aja gak---" ucapan yudha dipotong oleh ayahnya.

"Ayo, katanya mau pulang? Sudah jam berapa ini." Ucap ayah sambil menunjukkan jam ditangan kirinya.

"Iya yah." Jawab yudha datar.

Mereka semua berjalan menuju parkiran dan di antar oleh rekan-rekan yudha namun, saat di perjalanan yudha dihentikan oleh seseorang.

"Ini mas yudha yang di instagram itu kan? Boleh minta foto?" Ucap seorang wanita yang melihat tampilan yudha celana jogger pants abu-abu dengan aksen garis di bagian lutut serta kaos putih yang yudha kenakan menambah kesan cool pada diri yudha.

Ayah dan ibu saling pandang melihat wanita itu ingin berfoto pada anaknya.

"Yaudah sana foto" ucap pipit yang mengerti maksud lirikan yudha padanya.

--------------

'Akhirnya dapet juga nomor nya nida.' Pikir ridho dalam hatinya sambil memegang kertas berisi nomor ponselnya nida.

"Lho kak ridho kenapa senyum-senyum sendiri?" Tegur nida yang memperhatikan wajah ridho yang tersenyum sendiri.

"Gak apa-apa kok. Udah sana masuk ke mobil." Timbal ridho pada nida.

Hey ho!
Welcome back dengan episode 25 nya!

Gimana ceritanya kali ini? Kalau agak gak masuk di akal maafkan lah ya. Dan juga typo yang masih menghantui tolong dimaafkan juga.

Don't forget to vote+comment!
Stay funky!

Salam!

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang