Kembali Patroli

10.4K 420 8
                                    

"Selina?" Ungkap yudha melihat selina berbeda dari biasanya.

"Kamu kaget ya liat aku pake baju ini" selina menunjukkan baju dress hitam yang tertutup sampai mata kakinya bahkan tak terbentuk lekuk tubuhnya seperti biasa.

Yudha membuang muka supaya tsk terkena godaan tubuh selina.

"Yudha aku kurang cantik ya?" Ucap selina seraya menarik tangan yudha.

"Aku lagi makan. Jangan ganggu aku" pinta yudha kepada selina karena sedari tadi ia sangat kelaparan

"Aku suapin ya?" Ucapan itu keluar dari mulut selina

Yudha hanya mengangkat lima jari nya dan memiliki arti untuk tidak bergerak dan diam.

"Yudha kamu kenapa sih?" Tanya genit selina yang menatap mata tajam nya yudha.

"Diam disitu atau keluar dari sini?" Seketika kalimat itu keluar dari mulut yudha membuat hati seorang selina hancur.

Selina keluar dari ruangan dengan menghentakkan kakinya seakan benci atas perlakuan yudha kepadanya.

"Selina kenapa dha?" Tanya ridho setelah melihat selina keluar dari ruangan.

"Gua usir"

"Ehh busett, anak orang itu dha?" Ridho terkejut mendengar kalimat yang terucap oleh yudha.

"Hmm" yudha hanya menganggkukkan kepalanya karena mulutnya sibuk mengunyah.

"Besok lo udah boleh pulang" ungkap ridho pada yudha

Yudha hanya memberi isyarat mengacungkan jari jempolnya.

"Langsung patroli" tegas ridho.

"No problem!" Jawab yudha singkat.

-------------

'Aku bahagia dapat mendengar suara yudha kembali'

'Tapi, disatu sisi aku takut akan panji yang selalu mengintaiku'

Pipit terdiam dikeheningan malamnya. Tidak dapat tidur, tidak tau apa yang akan dilakukan.

"Insomnia" desisnya pelan.

"Pit? Kamu ada didalam?" Suara bunda memanggil pipit dari luar kamar.

"Iya bun? Kenapa?" Pipit berjalan seraya membukakan pintu agar bundanya dapat masuk.

"Mungkin ini waktu yang tepat buat bunda bicara sama kamu pit."

"Bicara soal apa bun?" Pipit heran tidak biasanya bundanya bersikap seperti ini.

"Panji sudah membuka suara untuk melamar kamu---"

"Bun, panji itu bukan orang yang baik. Dia kasar dan bertingkah semaunya" pipit memotong pembicaraan ibu.

"Tapi dia selalu baik sama bunda?"

"Dia hanya cari muka bun"

"Terus kapan kamu mau menikah? Ini sudah waktunya nak." Pinta bunda kepada pipit.

"Tunggu ya bun, pasti ada jodoh yang tepat buat aku diluar sana.Bun, aku mau cerita"

"Cerita saja, bunda bakal dengarkan"

"Aku mencintai seseorang, teman lamaku"

"Lalu, apa dia telah mengungkapkan perasaannya padamu?"

"Belum bun tapi, dia bilang tolong jaga perasaan dia kepadaku bun. Dia merasakan hal yang sama seperti pipit." Jelas pipit pada bundanya.

"Emangnya dia siapa? Minta di jaga perasaannya?" Bunda heran atas perkataan pipit.

"Dia seorang abdi negara bun, tentara tepatnya."

"Sudah lah nak, abdi negara itu pasti nyari pasangan yang se-level sama mereka. Orang seperti kita ini tak pantas"

"Bunda kenapa tidak mendukung aku sih bun?" Pipit menampakkan aura sedih diwajahnya.

"Sebaiknya kamu cari pengganti abdi negara itu" bunda keluar dari kamar dan menutup kembali pintu.

Pipit mendengar kata terakhir yang di ucap bunda membuat air mata tak tertampung lagi. Dan pipit mulai tertidur.
------------------
Hari terus berlalu kini yudha sudah sehat dan terus membaik.

Hari pertama patroli pagi disuguhkan dengan apel pagi. Kemudian mereka berjalan dengan gembira menyambut kaptennya yang sudah sembuh

"Pagi semua?" Sapa yudha kepada semua anggotanya

"Siap pagi!" Serentak semua anggotanya menjawab salam yudha. Mereka begitu merindukan sosok pemimpin yang melindungi dan bertanggung jawab.

"Kita mulai apel pagi ini dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai!" Yudha memberi aba-aba untuk berdoa bersama agar dilancarkan patroli pagi pada hari ini.

Setelah selesai apel mereka menuju kendaraan mereka masing-masing.

"Akhirnya kapten kita sudah pulih" ujar salah satu anggotanya yang gembira melihat yudha kembali tersenyum.

"Alhamdulillah" jawab yudha singkat. "Selama saya belum sadarkan diri ridho memimpin dengan baik kan?"

"Iyaa, tentu saja. Lettu ridho memimpin serupa dengan kau kapten"

"Bagus lah! Jadi, seandainya saya sudah tidak ada, ridho dapat menggantikan" ucap yudha sambil menggenggam kedua tangannya.

"Loh kok kapten ngomong begitu, gak baik" celetuk salah satu anggotanya

"Ya kan seandainya. Sekarang kan saya masih sama kalian." Yudha menjawab dengan santai sambil merangkul anggota yang berada disekitarnya.

Hello guys!!!
Welcome back again.
New story update!! 🤓🤓🤓🤓

Maaf atas keberadaan typo yang masih sering muncul.
Sebenernya bagian ini pikiran udah mentok sangatt!!

Update lagi nanti ya sesudah lebaran ya biar lebih fresh hihihi... 😂😂😂

Yudha dan pipit bakal hadir dengan scene romantisnya orang ldr.

Keep reading and stay waiting!!
Don't go any way, stay tune in KAPTEN LDR!!

SALAM!

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang