36

10.6K 405 22
                                    

"Pit, sampe kapan kayak gini terus" Sahut Yudha sambil memandang Pipit

"Maksudnya?" Tanya Pipit kembali

"Ya itu.. masa gak peka sih" jawab Yudha.

"Ada saatnya dha, mungkin itu gak sekarang, aku butuh adaptasi dengan otak kamu yang kadang-kadang berfikir buas seperti singa liar" Balas Pipit.

"Ya namanya laki-laki pit, butuh sekali dengan hal itu" Sahut Yudha.

"Udah deh ya.. kamu itu mandi dulu. Udah semalem nyolong start duluan masih aja kurang" Pipit merapatkan kedua tangannya di wajah Yudha dan dengan bahagianya Yudha memeluk Pipit dengan hangat.

"Wangi banget kamu" sahut Yudha "wangi nya tuh menggoda pit" Lanjut Yudha.

"Mandi" Pipit mencubit Pipi Yudha.
"Kamu itu bau asem" Balas Yudha.

Cuupp.
Tanpa basa-basi dan tanpa izin bibir Yudha mendarat di bibir Pipit.

"Kan, kamu itu mulai" Pipit mendorong Yudha. "Udah ah, aku mau bantu ibu di dapur" Pipit berjalan menuju pintu.

"Sabar dikit dong, dikit lagi" Yudha menarik kembali pipit.

"Lepasin gak?" Pipit mencubit perut suaminya. "Enggak" balas Yudha cepat. "Ohh, jadi gak mau lepasin?" Pipit menyerang dengan gelitikan di bagian perut Yudha. "Aduh iya pit, ampun.. geli banget" Yudha berkata sambil menahan rasa geli.

"Udah ayo makan" Sahut Pipit.
"Ayo kita turun" Yudha berjalan sambil merangkul pipit.

Melihat pengantin baru turun dari singgah sana. "Ini dia pengantin baru kita" sahut ayah sambil memperhatikan Yudha dan Pipit.

"Yuhuuu gimana malam pertamanya?" Seketika Rama nyeletuk dan membuat seisi rumah menatap dirinya.

"Aduh!" Suara Rama saat sendok yang di pegang ayah terjatuh di kepalanya. "Ampun yah" Rama tertunduk setelah menatap mata ayahnya.

"Ayo sini makan, ibu udah bikin masakan yang enak" Ibu berjalan sambil membawa ayam kecap.

"Kamu sih, bikin lama ibu keburu selesai masak" Pipit menyikut perut Yudha.

"Ya maaf pit" Balas Yudha sambil mengelus rambut isterinya.

"Ibu, pipit jadi gak enak, pipit gak bantu ibu masak" Sahut Pipit kepada ibu mertua nya.

"Udah jangan dibahas, lebih baik kita makan dulu" Balas ibu cepat.

Di hari ini, hari dimana pipit melayani suaminya, mengambil kan nasi dan berikut lauknya, menuangkan air putih ke dalam gelas, duduk bersebelahan dengan suami tercinta, tetapi terbesit dipikirannya apakah Yudha telah mengingat semuanya.

"Jadi, kapan nih mau kalian mau kasih ayah cucu?" Pertanyaan Ayah membuat Pipit tersedak.

"Kalau Yudha sih maunya 2 ehh 3 juga boleh, atau 4 deh, 5 juga gak apa-apa " Yudha menjawab dengan begitu semangat.

"Dua aja yah, ikut program pemerintah" Sahut Pipit cepat.

"Gak seru pit 2 doang mah. Maksud aku itu anak pertama nanti jadi bagian TNI AD, anak kedua bakal jadi TNI AU, anak ketiga TNI AL, anak keempat POLISI, anak kelima spesial perempuan jadi DOKTER!" Yudha membalas dengan semangat 45!

"Beranak aja kamu sama kucing dha" Jawaban pipit membuat Ayah, Ibu dan Rama tertawa.

"Banyak anak banyak rezeki pit. Atau gak gini, sekuat kamu aja" Balas Yudha sambil cekikikan.

"Ibu boleh request?" Tanya ibu.

"Request apa bu?" Tanya Pipit.

"Ibu pengen cucu ibu kembar" jawab ibu sambil tersenyum.

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang