28

9.2K 391 15
                                    

Mobil Range Rover terparkir dihalaman sekolah menjadi pusat perhatian siswa-siswi Sekolah Menengah Atas di Lampung.

Rama memang sangat badung, sibuk dengan ekskul basketnya parasnya yang manis dengan sedikit kumis tipis membuat para siswi sangat mengidolakannya. Rama sedikit temperamen dan emosional tertutup dengan parasnya.

"Hahahaha.. dia pantes diginiin" sahut Lolly yang terkenal famous disekolah itu.

Rama berlari menuju kerumunan dan ia melihat teman sekelasnya yang terlihat cupu. "Mingir.. masih pagi ini. Gak usah nyari ribut" suara rama sambil menggenggam tangan teman sekelasnya itu yang di bully karena ia terlalu cupu.

"Kamu gak apa-apa?" Rama membuka pembicaraan.

"Enggak apa-apa, makasih ya?" Jawab teman cupunya itu

"Jadi cewe jangan terlalu lemah, jangan mau di remehin kayak gitu, apalagi dimanfaatin orang lain karena kamu terlalu lemah dan tidak bisa memberontak. Dengar?!" Sahut rama pada temannya tersebut.

"Iya, maaf" jawab singkat perempuan itu dengan membenahi letak kacamatanya.

Tangan Rama masih menggenggam anak cupu itu dan menjadi pusat perhatian orang lain, karena banyak wanita yang mengejarnya tidak ada satupun dilirik oleh Rama.

"Oh.. maaf" timpal Rama melepas genggamannya

Rama dan teman cupunya masuk ke kelas.

"Lo sama dia?" Ryan seperjuangannya.

"Iya, kenapa?" Sahut rama.

"Selera lo cewe begitu?" Ryan kembali bertanya.

"Udah diem!" Singkat rama.

Dan kemudian pelajaran berlangsung.
______________

"Yaallah ayah!!" Jerit ibu mendengar berita siang hari.

"Kenapa bu?" Jawab ayah sambil membawa sekop kecil, karena ayah sejak pagi masih bercocok tanam.

"Yudha yah!" Ibu mulai panik melihat nama anaknya terpampang di televisi.

"Sudah lah bu, jangan terlalu dipikirkan, lagian tim nya sedang mencari" ayah menunjuk kearah televisi.

"Ayah ini, itu anak yah harta paling berharga. Bukan mainan!" Jawab ibu sambil menangis.

"Kita lihat saja nanti" jawab ayah santai.

Ibu berjalan ke kamar dan mencoba menghubungi pipit. Namun tidak ada jawaban.
______________

"Mba yang sabar ya" rini mencoba menenangkan pipit.

Rini membawa pipit ke ruangan office pipit. Memberikan segelas air putih agar pipit kembali tenang.

Sejak tadi Rini mengetahui kalau ponsel pipit berdering. Tapi, pipit tidak ada reaksi sama sekali untuk mengangkatnya.

"Mba, tenang dulu. Minum dulu air putihnya" Rini menyodorkan air putih kepada pipit.

"Makasih ya rin" jawab pipit singkat.

"Iya mba sama-sama" jawab Rini
"Mba, maaf dari tadi ponselnya bunyi." Ucapnya kembali pada pipit.

"Iya makasih rin, tinggalin aku sendiri ya rin, tolong." Pinta pipit pada Rini.

"Iya mba, Rini permisi dulu" rini keluar dari officenya pipit.

Pipit melihat ponselnya yang berisi penuh pesan dan beberapa panggilan tak terjawab. Dan rata-rata itu Bunda nya dan Ibu mertuanya.

Pesan diterima:
Ibu: pit, kamu yang sabar ya nak. Kuatkan dirimu. Percayakan ini kepada yang bertugas untuk mencari yudha.

KAPTEN LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang