Dan tiba saatnya yudha bersiap-siap dan hanya di beri waktu satu jam untuk bersiap-siap.
Melepaskan identitas, meninggalkan ponselnya, memakai seragam kebanggaan dan tak lupa menulis sepucuk surat, seperti surat wasiat jika ia gugur di medan perang.
Yudha begitu semangat menulis surat tersebut. Namun dalam hatinya ia harus kembali.
Yudha kembali berkumpul bersama para anggota yang lain, saling membantu untuk merapikan atribut yang dipakai dan siap diluncurkan
Waktu menunjukkan pukul 21.30 mereka sudah berada di titik posisi yan sangat berbahaya. Mereka turun dari helikopter dengan seutas tali kemudian segera melaksanakan tugasnya.
Ya mencari bagian dari terorisme. Yudha termasuk pada grup 3/ Sandhi Yudha adalah satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia "Clandestine Operation" termasuk kedalam kemampuan intelejen tempur atau combat intell dan counter insurgency.
Calon personil di grup ini, di seleksi sejak awal masuk pendidikan atau yang sudah aktif di kesatuan tetapi memiliki bakat intelejen.
Grup ini dibagi beranggotakan 4 orang disetiap grup.
Mereka berjalan begitu hati-hati. Karena jika salah langkah, maka itu akan menjadi bencana. Berjalan menyusuri hutan yang cukup lebat untuk menemukan markas teroris tersebut.
Tepat sekitar sepuluh meter dari pandangan terlihat sebuah rumah dengan naungan cahaya obor dan seperti rumah lama yang ditinggalkan penghuninya.
Dilihatnya ada penjagaan ketat di depan rumah tersebut, bahkan menggunakan senjata serupa dengan shotgun.
"Ini bukan masalah yang kecil. Berhati-hatilah" bisik yudha pada rekan dibelakangnya.
Dengan mengendap-endap yudha memahami lingkungan sekitar rumah tersebut dan dilihatnya hanya segelintir orang yang ada didalamnya.
Suasana gelap masih menemani yudha dan rekannya. Mungkin yudha tidak seberuntung rekannya yang lain yang di letakkan di posisi yang cukup aman.
Dengan gerak cepat, rekan yudha yang bernama Heri, mengeluarkan sumpit berburu ciri khas daerah dayak. Sumpit ini memiliki panah beracun yang dapat melumpuhkan musuh. Biasanya sumpit ini dipakai untuk berburu. Dalam diam dan senyap "fushh!" Panah beracun mengenai bagian leher salah satu penjaga pintu rumah tersebut.
Penjaga lain yang memiliki badan yang besar mendekati kearah temannya yang sudah tewas akibat sumpit berburu tersebut dan menghidupkan senter jarak jauh namun, yudha dan rekannya tidak ketahuan.
Dan satu kali lagi sengatan sumpit tersebut meluncur dan mengenai bagian leher belakang penjaga yang berbadan besar tersebut.
Waktu menunjukkan pukul 23.12 yudha dan rekannya mencoba lebih tenang namun mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPTEN LDR
Romance#294 (241017) Karena tugas dan cinta memiliki tanggung jawab yang besar, antara kerjaan dan perasaan. namun seorang kapten mampu menyeimbangkan antara keduanya, yang membuat seorang wanita bertahan dan setia menunggu kapten untuk datang disampingnya.