Aku seorang ayah.
Tanpa istri.
Dan memiliki satu putri berusia 4 tahun yang manja, cerewet, aktif, dan tentu saja menawan karena ayahnya adalah aku--Park Chanyeol.
Sama seperti single parent diluar sana, aku mengasuh putriku sendiri, menghidupi diri sendiri, bekerja sendiri, dan.. memuaskan diri sendiri. Tentu saja karena aku sudah tidak memiliki istri--ia mencampakkanku dan lebih memilih lelaki tua kaya raya diluar sana.
Dengan kehadiran putriku--Park Baekhyun, kehidupanku lebih berwarna karena ocehannya, tingkahnya, dan.. desahannya. Kalian berpikir diriku adalah seorang ayah yang bejat? Kuakui sel-sel otakku memang hanya terisi all about Baekhyun.
Bekerja melalui kreativitasku dalam bermusik aku mampu menghidupi diriku dan Baekhyun dengan sangat layak, berangkat dan pulang kerja seenak diri, menerima dan menolak tawaran kerja sesuka hati, dan menghancurkan kantor kapanpun ku mau. Bagaimana bisa?
Karena akulah pemiliknya.
Mempekerjakan banyak wanita dewasa yang menggoda di kantorku bukan berarti aku mampu dilayani setiap saat. Karena adikku, mampu memilih mana yang sempurna.
Membesarkan Baekhyun sangatlah mudah bagiku, ia penurut atas segala ucapanku. Dengan syarat, aku harus memenuhi kemauannya apapun itu.
07.04 waktu setempat.
Aku bangun dari istirahatku dan melesat ke kamar Baekhyun.
Tok tok.
Mengetuk pintu hanya basa-basi bagiku agar tidak mengagetkannya saat aku masuk dan membelai dirinya.
"Sayang~"
Kudekati sosok Baekhyun yang masih tenggelam dalam selimut tebalnya. Kusingkap sedikit selimut tersebut sampai tampak wajah cantiknya.
"Sayang, ayo bangun." Ucapku membelai surai hitam lembutnya
"Eunghh ayahhh~"
Kuciumi wajahnya hingga ia tersadar sepenuhnya. Menyingkap sempurna selimutnya dan membelai pinggang ramping tersebut
"Hari ini kau sekolah, ingat?"
"Baekki masih mengantuk ayahh." Ucapnya sambil menarik diriku untuk bergabung dalam ranjangnya
"Mau mandi dengan ayah hm?" Tanyaku yang disambut belalakkan mata darinya
"Tentu saja! Ayo ayah."
"Baekki tidak ingin memberi morning kiss untuk ayah?"
Ia menarikku untuk bangkit bersamanya, mendorong bahuku untuk bersandar pada kepala ranjang, kemudian ia duduk dipangkuanku sambil menangkup pipiku.
"Ayah tutup mata." Titahnya, dan kuturuti.
Cup.
Bibir lembut yang selalu menyapaku setiap pagi, ia menciumku beberapa detik dengan mata yang ikut terpejam erat.
"Kalau begitu, ayo mandi sayang." Aku membawanya dalam gendongan koala, menuju kamar mandi yang berada di kamarnya.
Bersama baekhyun, aku membersihkan diri.
"Baekki mau sarapan apa hari ini?" Tanyaku sambil membawa dirinya untuk bergabung denganku dalam bath up
"Apapun Baekkie suka asal ayah yang buat hehe." Ia beranjak mempersempit jarak diantara kami dan memelukku. Dapat kurasakan ia memang sangat menyayangiku dilihat dari tingkahnya.
Memandikan Baekhyun tidaklah sulit karena ia hanya diam saat setiap inci tubuhnya kulumuri sabun strawberry kesukaannya. Mengusapnya, menyiramnya, dan mengeringkannya. Begitu mudah bagiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy; PCY [Completed][GS]
أدب الهواةUntuk putriku apapun kulakukan, satu-satunya wanita yang kucintai di sisa hidupku. Permintaannya akan selalu kukabulkan, termasuk- -memuaskannya.. come to me, Baekhyun-ah.