10. 12 Years Old

15.6K 602 6
                                        

Kebersamaan, rasa kasih sayang, kebahagiaan, dan semua perasaan telah terlewati dengan mudah. Menebarkan ciuman dan sentuhan disetiap harinya, membuat Chanyeol mampu menjadi seorang ayah yang terbuka dengan Baekhyun.

Begitu pula dengan putrinya, menerima perlakuan dan permintaan sang ayah tak lantas membuatnya benci, ia justru berusaha semampunya untuk berbagi rasa dan saling menyampaikan hasrat satu sama lain.

Saat waktu sebelum tidur tiba, keduanya berpikir, Chanyeol yang diselimuti bayangannya tentang mengambil keperawanan Baekhyun. Sedang, Baekhyun yang memikirkan sikap dirinya dan juga Chanyeol merasa, salahkah jika aku dan Ayah seperti ini?

Hingga waktu berlalu,

8 tahun kemudian.

Semuanya masih terasa sama, Baekhyun tak luput dari sentuhan Chanyeol walau sehari. Setidaknya itu cara keduanya untuk semakin mendekatkan diri satu sama lain. Merasakan gelenyar aneh disertai desahan yang tak terkontrol jika bersama Chanyeol membuat Baekhyun yang kini berusia 12 tahun kebingungan.

Pasalnya, Chanyeol tidak pernah memberitahu mengapa kita melakukan ini? Apa semua orang seperti kita? Apakah ini... Bukanlah sebuah dosa?

Chanyeol tidak lagi mampu untuk berpikir jernih terhadap Baekhyun. Baekhyun-nya, mampu meracuni jiwanya yang selalu terbakar gairah. Ditambah sosok Baekhyun yang semakin dewasa dengan tubuh yang semakin berbentuk pada usianya, membuat Chanyeol tak pernah mampu untuk menahannya.

Seperti saat itu, ketika malam tiba dengan kesunyian di kediaman Chanyeol dan Baekhyun yang sudah mengunci diri. Chanyeol yang sudah mengunci diri di dalam kamarnya tidak bisa tenang dengan jantungnya yang kian berdetak kencang ketika melihat sebagian besar tubuh Baekhyun yang sering terekspos jelas di matanya.

Kala itu, Baekhyun keluar dengan balutan kaos putih tipis dan celana super pendeknya. Kaki jenjangnya melangkah menyusuri dapur. Tangannya juga sibuk mencepol asal surai hitamnya yang sebatas punggung.

Dirinya tiba pada niatnya, membuka lemari pendingin dan meraih sebotol minuman pereda dahaga. Sambil berdiri dengan sebelah tangan yang bertolak pinggang, Baekhyun menyesap minuman tersebut perlahan hingga beberapa tetesan melewati bibirnya. Merasakan aliran segar pada tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering.

Dari pintu kamar, Chanyeol memperhatikan. Dirinya yang tak lagi mampu menahan, beranjak menghampiri sosok Baekhyun yang masih menikmati minumannya.

Tanpa sadar, Chanyeol berdiri tepat di belakang Baekhyun, maju satu langkah dan melingkarkan lengannya pada pinggang Baekhyun. Baekhyun terkejut dan menyudahi sesi menyegarkan diri, mengembalikan botol minuman tersebut pada tempatnya.

"Ayah kok belum tidur?"

Tanpa menjawab pun sebenarnya Baekhyun tahu apa yang terjadi dengan ayahnya. Merasakan nafas berat dan panas yang terasa di lehernya, Baekhyun mengerti. Jemari Baekhyun bergerak untuk mengelus punggung tangan Chanyeol pada perutnya. Sedangkan Chanyeol, yang semakin mendorong wajahnya pada perpotongan leher Baekhyun, semakin terbakar gairah.

Dibaliknya tubuh Baekhyun disertai sebuah dorongan kencang hingga menabrak lemari pendingin. Tanpa tahan, Chanyeol menyambar bibir Baekhyun, melumatnya kasar dan memaksanya untuk mengimbanginya.

"Cpkh cpkhh mmhhh,"

Pagutannya semakin liar hingga membuat Baekhyun pasrah dipermainkan. Tangan Chanyeol bergerak turun mengusap sekitaran paha Baekhyun dengan sensual.

"Aaahh--yahhh.."

Dilepasnya cepolan Baekhyun hingga surainya tergerai bebas, Chanyeol menjambaknya, mendongakkan kepalanya agar memudahkan pagutan Chanyeol.

Daddy; PCY [Completed][GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang