Chanyeol dan Baekhyun sudah memulai harinya sejak pagi buta. Hari ini adalah hari yang sangat sibuk setelah sekian lama meninggalkan kewajibannya. Baekhyun terpaksa tiba di sekolah bahkan sebelum gerbang sekolah tersebut dibuka, ini semua karena Chanyeol yang harus mengerjakan pekerjaan kantornya yang sudah sangat-sangat menumpuk. Berimbas pada Baekhyun yang dengan berat hati harus menunggu satpam tiba.
Baekhyun merutuk dalam hati di sepanjang langkahnya menuju kelas. Ia bahkan sempat marah pada Chanyeol yang dengan santai memandikannya bahkan saat dirinya belum membuka mata. Baekhyun juga sempat mengucapkan kata-kata benci tetapi Chanyeol sudah menganggapnya santai kali ini, Chanyeol justru menarik dagu Baekhyun dan mengecup bibir tipisnya—membungkam segala makiannya yang membuat Chanyeol semakin mencintainya, tetapi Baekhyun juga tak ingin munafik dengan menolak ciuman hangat Chanyeol tadi pagi.
Baekhyun sempat melanjutkan tidurnya. Mendengarkan materi hari ini dengan mata yang terasa begitu berat, bibirnya juga berulang kali menguap.
Baekhyun memandang ke luar kelas, merasakan semilir angin yang membuatnya semakin jatuh dalam kesadarannya. Wajahnya hampir saja terantuk sebelum Daehyun duduk di sampingnya dan menepuk bahunya.
"Oh, Daehyun? Hey— kau.. terlambat?" Baekhyun memicingkan matanya ketika mendapati Daehyun yang menyembunyikan wajahnya, juga tas punggung yang masih belum ia lepas.
"Sshtt! Jangan kencang-kencang, Baek." Daehyun segera mengeluarkan beberapa buku dan alat tulisnya, bersikap seolah Ia tiba tepat waktu dan memanfaatkan kesempatan kala Song Sonsaengnim masih sibuk menulis materi di depan.
Baekhyun menutup mulutnya, berbisik pada Daehyun, ikut tenggelam dalam rasa takut Daehyun.
"Apa yang terjadi?" Bisik Baekhyun.
Baekhyun menggeser catatannya, menyenggol lengan Daehyun dengan sikunya. "Ini, catatlah. Kau bisa bercerita padaku sambil menyelesaikan catatannya."
Daehyun segera menyalin apa yang ditulis Baekhyun tak peduli jika tulisannya bahkan tampak berantakan dan tak terbaca. Ia mulai membuka mulut, "jadi.. alasan keterlambatanku adalah Paman."
"Paman? Paman yang mana? Kau ini kan memiliki banyak Paman, Dae." Potong Baekhyun. Daehyun mendecak dan menempelkan telunjuknya di bibir Baekhyun—berusaha membungkamnya.
"Sshtt, kali ini karena Paman Jong In. Ia menahanku saat aku hendak berangkat tadi, bahkan.." Daehyun melirik Baekhyun sebentar, ragu akan apa yang hendak di ucapkannya. "... Bahkan Ia juga mencium bibirku dengan kasar."
Perkataan Daehyun berhasil membuat Baekhyun membola, tak menyangka jika Jong In bersikap kurang ajar tak hanya padanya tetapi juga dengan Daehyun. Daehyun segera menahan tangan Baekhyun sebelum Ia memaki. Daehyun tahu apa yang tengah dipikirkan Baekhyun saat ini.
"Lalu apa yang kau lakukan?" Tanya Baekhyun sedikit tajam.
"Eum.. aku hanya, menikmatinya?" Jawab Daehyun tak jelas.
Baekhyun menjambak surainya kesal, tak habis pikir dengan Daehyun yang dengan polosnya menerima segala perlakuan Jong In kepadanya. "Astaga, Daehyun! Kau tak boleh bersikap seperti itu, kau ini masih kecil dan tak boleh melakukan hal seperti itu, apalagi jika— jika.. kau melakukannya dengan Paman Jong In."
"Tapi kenapa tidak boleh? Bukankah itu wajar?" Tanya Daehyun tak terima.
"Ya pokoknya tidak boleh! Kau ini temanku bukan, 'sih?" Baekhyun menghentak, memalingkan wajahnya dan menyilangkan kedua lengannya di dada—merajuk.
"Lalu bagaimana denganmu? Apa yang sudah kau lakukan bersama Ayahmu, Baekhyun? Aku bahkan menyaksikanmu yang selalu bersandar pasrah saat Ayahmu menciummu di dalam mobil." Daehyun meluncurkan serangan balik, walau Ia merasa jahat karena kembali mengungkit hubungan Baekhyun dengan Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy; PCY [Completed][GS]
Fiksi PenggemarUntuk putriku apapun kulakukan, satu-satunya wanita yang kucintai di sisa hidupku. Permintaannya akan selalu kukabulkan, termasuk- -memuaskannya.. come to me, Baekhyun-ah.