Warning.
Banyak drama, kuharap kalian baik-baik aja.Satu tahun kemudian.
Baekhyun sudah genap berusia 13 tahun pada beberapa bulan lalu. Tahun ini adalah tahun yang sangat menyenangkan baginya, Ia mendapatkan banyak teman baru, banyak ucapan serta hadiah yang ia terima pada saat perayaan ulang tahunnya, juga sikap Chanyeol yang semakin terang-terangan mencintai di depan semua orang. Semua karyawan Chanyeol sangat memaklumi interaksi keduanya.
Terkadang Chanyeol akan menculik Baekhyun dari sekolahnya dan membawanya kabur ke ruang kerja kantornya. Baekhyun hanya bisa merona dan terus merengek ketika Chanyeol membaringkan tubuhnya dan mulai melucuti setiap helai benang yang ia pakai.
Meja kerja Chanyeol sudah menjadi kesekian tempat terseringnya yang Ia pakai untuk menjemput kenikmatan dunia.
Pernah Baekhyun berpikir, di tengah kebahagiaannya bersama Chanyeol masih ada sosok Jong In yang sempat melecehkannya. Baekhyun merasa khawatir saat itu, tetapi rasa takutnya hilang saat Ia menceritakan segalanya pada Chanyeol. Semenjak saat itu tak ada lagi kesempatan bagi Jong In untuk kembali menjadikan Baekhyun sebagai targetnya.
Chanyeol selalu mengantar dan menjemput Baekhyun tepat waktu. Ia akan selalu siap sedia menemani dan terus berada di sisi Baekhyun dalam genggamannya. Jong In pun kehilangan tujuan awalnya dan beralih pada Daehyun yang sudah membuatnya sadar semenjak Ia menyetubuhinya.
Jong In merasakan arti tatapan, senyuman juga setiap kalimat Daehyun yang selalu terselip kata cinta dan Jong In menyukai hal tersebut. Kini Ia seperti Chanyeol, menemani Daehyun kemanapun bocah itu pergi.
Beberapa hari ke depan adalah tepat 27 November—hari ulang tahun Chanyeol. Baekhyun sudah memikirkan apa yang akan ia beri sebagai hadiah untuk Chanyeol nanti. Sementara ini, Ia harus berusaha untuk semakin bersikap manis dan mengikuti setiap perkataan Chanyeol dengan benar.
"Sayang.." Chanyeol menunduk menggumamkan nama Baekhyun. Keduanya hanya tengah bersantai pada sofa bed. Menata ruang tengahnya sedemikian rupa agar terlihat seperti bioskop. Baekhyun bertugas mematikan lampu, mengambil beberapa camilan dan mencari DVD film romantis. Sementara Chanyeol menjadi bagian dalam menggeser segala furniturenya agar tertata nyaman.
Baekhyun yang bersandar nyaman di dada Chanyeol mendongak, melempar senyum pada Chanyeol. "Hng?"
Chanyeol meraih sebungkus permen strawberry kemudian Ia selipkan diantara belah bibirnya. Chanyeol kembali menunduk memberi kode pada Baekhyun agar menggigit permen yang berada di antara bibirnya.
Baekhyun merangkak naik, menduduki dirinya pada pangkuan Chanyeol dan meremas bagian kerah baju Chanyeol. Wajah Baekhyun mendekat dan bibirnya terbuka, menggigit ujung permen tersebut dan berusaha merebutnya. Baekhyun tak hanya menggigit perisa strawberry tersebut, Ia juga semakin mendesak dan menggigit bibir Chanyeol hingga Ia berhasil mengambil alih manis tersebut.
Baekhyun segera menjauh, melompat turun dan buru-buru mengunyah permen di mulutnya sementara Chanyeol masih setengah sadar karena serangan tiba-tiba Baekhyun. Chanyeol ikut turun mendekati Baekhyun.
"Kembalikan.. itu milik Ayah."
Baekhyun semakin mundur, ia terkikik dengan kedua tangan yang menutup rapat mulutnya yang masih sibuk mengunyah. Chanyeol menarik pergelangan kaki Baekhyun dan menyeretnya, membuat Baekhyun menjadi dalam posisi berbaring.
"Baekhyun.. itu permen Ayah satu-satunya, kembalikan." Tukas Chanyeol mengintimidasi.
Baekhyun menghentikan kunyahannya, "sejak kapan Ayah menyukai permen strawberry?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy; PCY [Completed][GS]
FanfictionUntuk putriku apapun kulakukan, satu-satunya wanita yang kucintai di sisa hidupku. Permintaannya akan selalu kukabulkan, termasuk- -memuaskannya.. come to me, Baekhyun-ah.