Bonus Chapter III

12.3K 333 27
                                    

Baekhyun tengah bersandar dengan kedua lengan memeluk Chanhyun nyaman. Sementara Chanyeol duduk disampingnya, sebelah tangannya Ia jadikan untuk bantalan kepala Baekhyun kemudian merangkul bahunya.

Baekhyun masih berada dalam ruang rawat inap karena Dokter Kim masih perlu membantu Baekhyun dalam penjagaan bayi yang intensif serta mengajarkannya mengenai prosedur menyusui yang benar. Chanyeol terima saja saat Dokter Kim membuka baju rumah sakit Baekhyun untuk memeriksa dadanya, nyatanya Baekhyun masih belum mampu memproduksi ASI nya dengan baik.

Chanyeol mengelus tengkuk Baekhyun, menuntunnya dalam sebuah ciuman ringan. Membiarkan Chanhyun menyaksikan kemesraan keduanya dalam jarak dekat.

Tok tok.

Suara ketuk pintu mengagetkan Baekhyun yang segera memalingkan wajahnya, Ia menjilat sekilas bibirnya dan memfokuskan pandangannya pada sosok yang mengunjungi ruang rawatnya.

Itu Dokter Kim. Ia kembali datang dengan sebuah benda aneh di tangannya. Baekhyun mengernyit sementara Chanyeol tersenyum sembari mengelus bahu Baekhyun.

Dokter Kim mendekat dan mulai menjelaskan benda yang dibawanya.

"Selamat Pagi, Baekhyun." Sapanya hangat.

Baekhyun tersenyum singkat dan melirik benda yang baru pertama kali Ia lihat. Dokter Kim mengangkat benda tersebut dan mulai angkat bicara, "Baekhyun, kau tahu benda ini untuk apa?" Baekhyun menggeleng.

"Ini adalah alat untuk membantumu mengeluarkan ASI," Baekhyun menampilkan raut wajah gugupnya seketika.

"Ini adalah cara yang efektif namun memang berdampak kurang baik bagi kesehatanmu. Dadamu akan tampak membengkak setiap kali kau memakai benda ini,"

"Karena itu Dokter menemukan alternatif lain. Sebagai pasangan, sudah seharusnya Tuan Park membantumu dalam proses merangsang air susu. Tuan Park bisa melakukannya dengan cara memijat atau memilin puting Baekhyun perlahan. Menurut ahli medis, cara itu sangat efektif juga aman."

"Jika dengan metode pemijatan berhasil, kau tak perlu menggunakan benda ini karena percayalah, benda ini akan menimbulkan rasa linu saat digunakan."

Rasanya Baekhyun ingin terjun dan menyembunyikan wajahnya dalam kubangan lumpur. Bagaimana bisa Dokter Kim menjelaskan hal yang menurutnya memalukan itu dengan santai. Belum lagi ketika dirinya mendongak dan mendapati senyum aneh Chanyeol yang seakan memojokkannya.

"Kau dengar itu, Baekhyun?" Tanya Chanyeol. Terselip nada menggoda di dalamnya.

"A-hh.. hahaha, ya tentu saja aku mendengarnya hahaha," Baekhyun tertawa canggung walau dalam hati dirinya merutuk kelakuan Chanyeol yang sengaja menggodanya.

"Baiklah. Aku yakin kau pasti bisa menjadi sosok Ibu yang sesungguhnya, semangat! Serta jangan biarkan bayi tampanmu menunggu asupan pokoknya." Dokter Kim membungkuk dan berbalik, beberapa langkah kemudian Ia menoleh dan memasang raut wajah jenakanya.

"Selamat bersenang-senang!" Dan blam! Pintu tertutup dan meninggalkan kesenangan yang Chanyeol rasakan.

Chanyeol semakin merapatkan tubuhnya, jarinya mengelus bibir Chanhyun dan disambut hisapan lembut. Bayinya pasti kehausan dan ini saat yang tepat untuk membujuk Baekhyun guna menyusuinya. Chanyeol segera mengendus pipi Baekhyun, membujuknya agar mendapatkan izin untuk membantu memproduksi air susu tersebut.

"Ayah! Jangan terlalu dekat, Chanhyun bisa sesak napas. Lihat! Wajahnya jadi memerah karena Ayah."

Baekhyun sedikit bergeser dan menurunkan kain di bagian leher Chanhyun. Benar saja, bayinya juga berkeringat. Bagaimana bisa seorang bayi yang belum berumur satu Minggu sudah mampu berkeringat sebanyak ini. Ini semua salah Chanyeol, pikir Baekhyun.

Daddy; PCY [Completed][GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang