"Baekkie mau susu tidak?" Ku langkahkan kaki jenjangku ke arah kulkas. Mencari sekotak susu strawberry dan coklat.
"Mau!"
"Habiskan dulu sarapanmu ya."
Aku duduk dihadapan Baekhyun dengan sekotak susu coklat ditanganku sambil memperhatikan bagaimana cara ia makan. Memang masih terlihat berantakan tapi tak apa, selagi aku masih mampu untuk membereskannya.
"Sarapannya sudah habis 'yah, mana susu Baekkie?" Ia menggeser piringnya dan menengadahkan kedua tangannya memohon untuk kuberikan susu kotak tadi
"Sebentar." Tanganku beralih meraih selembar tissue dan kusapukan di daerah bibirnya
"Ayah..."
Fokusku teralih menatap maniknya. Baekhyun tampak bersemu dengan kedua tangan yang bertautan erat.
Astaga, apa dia jauh cinta padaku?
"Kenapa sayang?"
"Ah ti-tidak! Mana susu Baekkie?" Baekhyun meraih susu di tanganku dan cepat-cepat dihabiskan
Melihatnya yang malu-malu seperti ini membuat hatiku menghangat. Baekhyun melompat dari kursi dan membuang kotak susu tadi pada kotak sampah di dapur.
"Ayo kita berangkat!" Ajakku yang dibalas anggukkan ringan. Apa Baekhyun masih malu?
"Mau ayah gendong tidak?" Dapat kulihat ia tersenyum dan mengangguk samar.
Kuraih tas sekolahnya dan kudekap ia dalam gendonganku. Ditengah perjalanan Baekhyun hanya diam menatap cerminan dirinya pada kaca mobil. Mengetuk-ngetukkan jemarinya pada kaca sesekali mencuri pandang melalui cerminan diriku yang juga tampak.
Seperti biasa. Sampai di sekolah Baekhyun, ia akan kutarik menuju pangkuanku. Ku sandarkan tubuhnya pada kemudi mobil dan kutangkupkan pipinya.
"Mau jalan-jalan pulang sekolah nanti?" Ku usap pipi lembutnya ia pun tersenyum
"Kita akan kemana 'yah?" Ia tampak bersemangat dengan mata yang berbinar
"Entahlah. Mungkin mencoba restoran yang memiliki olahan strawberry dan coklat?"
"Kalau begitu setuju!"
"Sekarang Baekkie sekolah dulu yang pintar oke? Nanti pulang sekolah ayah jemput dan kita langsung pergi." Ia mengangguk semangat dan mengeluarkan eye smile andalannya
Kukecup keningnya.
"Kenapa ayah tidak cium bibir Baekkie?" Pertanyaannya membuatku tersenyum. Apa aku membuatnya candu?
"Kemari sayang~"
Kuraih pinggangnya agar tegak menyesuikan. Ia melingkarkan lengannya di leherku dan terkekeh. Ia juga memejamkan mata menunggu bibirku menyapanya. Semakin lama aku mampu merasakan deru nafasnya yang hangat di wajahku--
Hatchu!
Beruntung aku sempat memalingkan wajahku. Baekhyun tampak bingung sambil menunggu.
"Ayah sakit?" Ia bertanya dengan nada yang terdengar khawatir. Ku usap hidungku dan kembali ke posisi sebelumnya
"Ayah tidak apa-apa sayang."
"Oh baiklah."
"Kalau begitu lebih baik Baekkie kedalam sebelum bel nya berbunyi, oke?"
"Oke.." ia melepaskan kontak fisik denganku dan aku pun membawanya keluar seperti biasa
"Ayah istirahat ya, jangan lupa jemput Baekkie. Bye ayah!" Aku hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada Baekhyun yang mulai hilang ditelan kerumunan murid lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy; PCY [Completed][GS]
أدب الهواةUntuk putriku apapun kulakukan, satu-satunya wanita yang kucintai di sisa hidupku. Permintaannya akan selalu kukabulkan, termasuk- -memuaskannya.. come to me, Baekhyun-ah.