"Sekarang tidur saja ya, Ayah akan menemanimu." Chanyeol menarik selimut hingga membungkus tubuh Baekhyun kemudian menarik tubuh mungil tersebut agar menindihnya, semakin merapat dan memeluknya. Chanyeol menggerakkan tangannya untuk selalu membelai tubuh Baekhyun hingga terlelap.
"Jangan sakit, Sayangku."
Chanyeol terus terjaga dengan posisi yang sama hingga berjam-jam setelahnya Baekhyun terbangun tanpa menggerakkan tubuhnya yang terasa pegal dan lemas.
"Ayah.."
"Oh kau sudah bangun? Apa perutmu masih sakit?"
"Masih 'Yah, badan Baekkie juga terasa lemas dan pegal hiks."
"Astaga.. kau ini sebenarnya sakit apa? Ini sudah waktunya makan malam, kau istirahat saja disini ya Ayah mau buat sesuatu dulu."
"Eum.."
Tidak lama, Chanyeol kembali dengan nampan yang berisi semangkuk sup dan segelas susu hangat untuk Baekhyun. Chanyeol membantu baekhyun untuk bersandar dan melepas gulungan selimutnya.
"Sebentar 'Yah Baekkie ingin pipis."
"Ayo Ayah temani."
Chanyeol membantu Baekhyun turun dari ranjang dan membawanya ke dalam toilet. Ketika Baekhyun melepas celananya, keduanya dibuat menegang ketika mendapati bercak merah yang menembus hingga bagian luar celana pendek yang Baekhyun kenakan. Chanyeol sama sekali tidak menyadari adanya bercak tersebut sejak tadi.
"Ayah i-ini apa?" Baekhyun menatap dalamannya sendiri dengan gemetar sementara Chanyeol menatap horor ke arah Baekhyun yang tengah berjalan mendekatinya.
"Se-sebentar. Diam disitu, oke? Jangan melakukan hal apapun sampai Ayah kembali, mengerti?"
"Baekkie ikut.."
"Astaga diam saja disini, oke?"
"Ayah.. jangan lama-lama ya?"
Chanyeol mengangguk kasar dan berlari menyambar ponselnya kemudian meninggalkan kamar dan menghela nafas ketika dirinya mendudukkan diri di sofa ruang tengah. Chanyeol berusaha menghubungi seseorang yang ia anggap dapat membantunya.
"Kumohon angkat teleponnya.." Chanyeol gelisah ketika hanya nada sambung yang dapat didengarnya hingga sebuah suara lembut mengalun.
"Yobeoseyo? Chanyeol-ah ada apa Sayang?"
"Eo-eomma.."
"Ada apa Sayang? Apa sesuatu yang buruk terjadi? Beritahu Eomma."
"Ba-baekhyun berda-darah."
"Sayang, tolong bicara yang jelas ada apa?"
"Baekhyun berdarah, Eomma. Aku tidak tahu penyebabnya dan barusan saja kami terkejut ketika melihat bercak darah pada dalamannya. Eomma, Baekhyun kenapa?" Chanyeol bercerita dengan nada yang kelewat khawatir. Suaranya yang gemetar membuat Ibunya merasa ikut khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy; PCY [Completed][GS]
Fiksi PenggemarUntuk putriku apapun kulakukan, satu-satunya wanita yang kucintai di sisa hidupku. Permintaannya akan selalu kukabulkan, termasuk- -memuaskannya.. come to me, Baekhyun-ah.