"Sayang?"
Suara Chanyeol menggema seiring langkah kakinya yang tengah menuju kamar Baekhyun. Dirinya sudah bersiap dengan balutan jas navy pada tubuh sempurnanya.
Chanyeol membuka pintu kamar Baekhyun dan menyapa sosok putrinya yang tengah menyisir surai hitamnya perlahan. Chanyeol menghampirinya dengan senyum dan berdiri tepat di belakang Baekhyun, sedikit membungkuk mengungkung tubuh mungil Baekhyun di depan tubuhnya.
Chanyeol mengecup pucuk kepala Baekhyun kemudian menahan pergerakannya dan menyingkirkan benda--sisir digenggamannya. Jemari Chanyeol beralih menggantikan posisi benda tadi. Menyisir setiap helai rambut Baekhyun yang terasa sangat halus dan begitu wangi.
Chanyeol mendekat dan menghirup aroma surai Baekhyun, "kenapa kau begitu wangi hm?"
"Kan Ayah yang memandikan Baekkie hehe," Baekhyun terkekeh dan menatap wajah Chanyeol dari pantulan cermin di depannya.
Baekhyun menarik sebelah pergelangan tangan Chanyeol agar lebih mendekat kemudian mengecup singkat sudut bibir Chanyeol.
"Ayah juga wangi, Baekkie suka!"
Chanyeol memutar tubuh Baekhyun agar berhadapan dengannya kemudian berlutut dan membelai wajah Baekhyun. Baekhyun menggenggam kedua tangan Ayahnya yang tengah membelai wajahnya. Keduanya selalu mensyukuri waktu yang dihabiskan bersama, saling berbagi kehangatan dan kasih sayang.
"Berangkat?" Ajak Chanyeol lebih pada nada bertanya.
Baekhyun mengangguk lucu dan melompat dari kursi menuju gendongan Chanyeol. Chanyeol bangkit dan meraih tas Baekhyun, kemudian keluar menuju mobilnya.
"Mau mengemudi bersama?" Tanya Chanyeol dalam jarak wajah yang sangat dekat dengan Baekhyun.
"Tentu!"
Chanyeol mendudukkan Baekhyun pada pangkuannya kemudian meletakkan kedua tangan Baekhyun agar ikut menggenggam kemudi. Dengan perlahan, Chanyeol menginjak pedal gas.
"Ayahhh~"
"Apa, Sayang?"
"Baekkie tidak bisa lihat jalanannya, ughh." Ucap Baekhyun sambil menunjukkan wajah cemberutnya.
Tubuh Chanyeol menegak dan menarik tubuh Baekhyun agar lebih merapat hingga memudahkannya untuk dapat melihat jalan.
"Sudah kelihatan belum?"
"Nah, ini baru keren."
Dengan sebelah tangan yang memegang kemudi, Chanyeol mencengkram pipi Baekhyun dan menariknya. Menghadiahinya sebuah kecupan ringan, lalu kembali fokus pada perjalanannya.
"Ayah! Jangan cium Baekkie terus. Baekkie jadi tidak fokus nih," Baekhyun menghentakkan tubuhnya dan memukul pelan lengan Ayahnya karena kesal.
"Rasanya.. Ayah ingin menggigit pipimu,"
"Jangan!! Sakit, Ayah.."
"Habis pipimu empuk sekali~, nih-- benar kan?" Goda Chanyeol sambil menguyel-uyel sebelah pipi Baekhyun.
"Ayah!"
"Hahaha maaf, Ayah gemas." Chanyeol kembali mengecup bibir Baekhyun juga pipinya yang sedikit memerah.
Chanyeol melepaskan cengkraman Baekhyun pada kemudi mobil, lalu mempercepat laju memotong waktu mengingat hari ini adalah hari pertamanya menghadiri kantor setelah sekian hari berdiam diri di rumah tanpa memperdulikan pekerjaan sama sekali.
Baekhyun menyandarkan tubuhnya rileks sambil memainkan jemari sang Ayah dipangkuannya--chanyeol mengemudi dengan satu tangan. Ia juga mengelus setiap sisi jemari Chanyeol sambil sesekali mengecupnya. Jemari Chanyeol yang memang selalu tidak terkontrol justru bergerak menyingkap rok pendek Baekhyun dan mengelus paha dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy; PCY [Completed][GS]
FanfictionUntuk putriku apapun kulakukan, satu-satunya wanita yang kucintai di sisa hidupku. Permintaannya akan selalu kukabulkan, termasuk- -memuaskannya.. come to me, Baekhyun-ah.