18. Tanpa Diketahui

8.7K 422 41
                                    

Sudah lebih dari satu minggu Baekhyun masih setia mengabaikan Chanyeol sejak pertentangannya waktu lalu. Sebenarnya Chanyeol masih belum paham benar alasan yang diberikan Baekhyun atas perilakunya selama ini. Maka dari itu, ia sering kali berusaha mendekati Baekhyun guna mendapatkan perhatiannya. Setiap hari Chanyeol masih mengantar jemput sekolah Baekhyun dan mengurusi keperluannya tetapi Baekhyun justru bersikap acuh tanpa berucap terima kasih sekalipun.

Chanyeol memberhentikan mobilnya di kawasan sekolah Baekhyun. Mesin mobil miliknya telah mati tetapi kunci pintu mobil masih belum kunjung terbuka. Baekhyun menoleh pada Chanyeol dan memberikan tatapan datarnya. Ia menarik-narik tuas pintu memberi kode Chanyeol agar membukanya.

"Bisakah kita bicara sebentar?" Chanyeol memohon, menghadap Baekhyun sambil berusaha menggapai sebelah tangan Baekhyun yang terbebas.

Baekhyun menepis sentuhan Chanyeol. Ia meringsut menekankan tubuhnya pada pintu mobil seakan tubuhnya akan menembus dan berubah menjadi zat-zat kecil yang dapat membebaskannya dari jeratan Chanyeol.

Melihat reaksi Baekhyun, Chanyeol menghela nafas, tatapannya melembut dan tampak teduh seolah dirinya tengah menatap sosok yang paling berharga dihidupnya. "Sayang.." suara lembut Chanyeol kembali menginterupsi pendengaran Baekhyun.

"Sudah kubilang, jangan memanggilku dengan panggilan menjijikkan seperti itu! Aku membencinya!" Baekhyun berteriak. Giginya tampak bergemelatuk ketakutan sekaligus emosi.

Chanyeol membuang pandangannya dan tertawa kecil, "bahkan kau sudah berani untuk membentak Ayah. Apa kau benar-benar tak ingin menjelaskannya? Ayah masih belum paham dengan apa yang kau maksud, Baekhyun."

Mata Baekhyun memerah dengan nafasnya yang tampak sedikit terengah tanda dirinya menahan emosi yang hampir saja meluap. "Buka! Biarkan aku sekolah dan mendapatkan teman. Biarkan aku berteman dengan seseorang yang kupercaya tak akan menyakitiku seperti Ayah!" Baekhyun kembali melayangkan teriakannya sambil terus menepis tangan Chanyeol yang berniat menyentuhnya.

Chanyeol menyerah. Ia membuka semua pintu yang terkunci dan bersandar lemah-- masih menatap Baekhyun yang tampak seperti orang ketakutan. "Sudah, kini kau bisa pergi. Ayah mohon, carilah teman baik yang mampu mengembalikanmu menjadi Park Baekhyun yang Ayah kenal."

"Jangan sok tahu, inilah Baekhyun yang sebenarnya.." Baekhyun membuka pintunya kemudian turun dan kembali berbalik pada Chanyeol, "..satu lagi, aku membencimu!" Dan brak! Baekhyun membanting pintu mobil dan berlari menjauhi sosok yang belakangan ini selalu membuatnya naik pitam.

~•~

Chanyeol masih berada di kantornya walau sebentar lagi jam akan menunjukkan waktu kepulangan Baekhyun. Semenjak pertengkarannya, ia menjadi kehilangan fokus pada apapun yang dikerjakannya, mulai dari ide-ide yang tak pernah muncul, pembatalan rekan bisnis yang sudah beberapa kali terjadi hingga yang paling parah adalah dirinya yang menyebut ingin memecat seluruh karyawan kantornya.

Chanyeol terlalu lelah tanpa kasih sayang Baekhyun. Ia terlalu lemah akan jarak yang tercipta dengan perempuan yang selama ini mendapatkan seluruh cinta dan kasih sayangnya. Ia bingung, kalut dan marah pada dirinya sendiri yang tak dapat memahami putrinya.

Terlepas dari apa yang dipikirkan Chanyeol. Kini dirinya tengah bersandar memejamkan mata sambil memijat pangkal hidungnya tanpa alasan. Pikirannya melayang entah kemana walau wujudnya masih bersandar tenang pada meja kebesarannya.

Pada akhirnya Chanyeol memilih untuk melirik jam dan bangkit, menyerahkan sisa pekerjaan kepada bawahan yang ia percayai. Sekarang Chanyeol ingin segera menjemput Baekhyun dan kembali berusaha mendekatinya.

Chanyeol terus terdiam, pandangannya lurus pada lalu lintas perjalanan hingga ia sampai di tempat dimana ia memberhentikan mobilnya pada saat mengantar Baekhyun tadi. Wilayah sekolah Baekhyun masih tampak sepi. Chanyeol kembali melirik jam tangannya dan mendengus.

Daddy; PCY [Completed][GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang