Bagian tanpa judul 13

4.9K 496 9
                                    

Summer

Satu tahun sudah aku menjalani pendidikanku di Amerika. Tentu sangat berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia. Di Indonesia, kira-kira ada belasan mata pelajaran yang harus diselesaikan sedangkan di Amerika hanya ada 6 mata pelajaran. Normalnya di Indonesia masa SMA ditempuh selama 3 tahun, sedangkan di sini kami menempuhnya dalam waktu 4 tahun. Ketika kami berada di kelas IX maka kami akan dijuluki "freshmen", kelas X "sophomore", dan "senior" untuk kelas XI dan XII. Kenapa dimulai dari kelas IX? Karena elementary school atau sekolah dasar hanya menghabiskan waktu 5 tahun. Untuk siswa pindahan sepertiku, jelas saja aku langsung menjadi seorang sophomore.

Dan sekolah akan libur selama 3 bulan pada saat musim panas. Hal ini tidak ku sia-siakan, aku kembali ke Indonesia. Meskipun bapak dan ibu tidak ikut pulang, tapi aku tetap senang karena aku akan pulang ke negeri ku sendiri, bertemu dengan orang-orangku, dengan keluargaku, dengan nenekku. Karena ibu dan bapak tidak kembali ke Indonesia, akhirnya aku memutuskan untuk tinggal bersama dengan nenekku yang berada di Bandung selama aku di sini sedangkan kakakku akan menyusul ke Bandung jika libur telah tiba.

Hampir 17 tahun yang lalu, aku dilahirkan di kota kembang ini namun karena tuntutan pekerjaan bapak akhirnya keluarga kecil kami harus menetap di Solo semejak aku kelas VII SMP.

Aku tidak sabar untuk bertemu dengan nenekku, dan Sika. Sika adalah sahabatku sejak kecil, dia sangat cantik, bermata hitam pekat, lesung pipit di pipi kirinya, kulit kuning langsat, tinggi yang sama denganku, dan dia juga anak yang cerdas. Hanya satu kurangnya dia, dia tidak memiliki orientasi seksual yang normal. Ya, butuh bertahun-tahun menjadi sahabatnya untuk dapat mengetahui itu. Dia memberi tahuku sekitar 5 tahun yang lalu. Awalnya aku menghindari dia, karena aku sangat yakin bahwa kelainan itu adalah sebuah penyakit. Setahun menjauhinya, dan aku pindah ke Solo mengikuti orang tuaku. Tidak ada yang tahu mengenai hal itu, karena aku menjaga aibnya, karena dia adalah sahabatku meskipun dia tidak normal. Sejak hari dimana kami berpisah, tidak ada satu hari pun terlewatkan tanpa aku memikirkannya.

An : Wanna play? 😏

An (lagi) : Kemungkinan besar next chapter akan diprivate karena meninjau dari jumlah silent reader yang entah malas atau kurang ajar -sorry not sorry-. Masih mikir mau jahat apa gak, hm.

Masochist (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang