Bagian tanpa judul 39

2.1K 259 20
                                    

Adiba Wigarma,
Jika kamu menerima surat ini, itu artinya kamu sudah melakukan hal yang benar. Berbahagia lah.

Aku melakukan sebuah percobaan. Ku tulis surat ini sebagai pendukung dari percobaanku itu.

Pilihannya ada dua, kamu yang mendapatkan surat ini atau Sika.

Ku titipkan surat ini padanya, lalu aku berpesan jika kamu memilih untuk duduk di sampingku pada saat kami menjemputmu maka surat ini ditujukan untuknya tetapi jika kamu memilih untuk duduk di sampingnya maka surat ini ditujukan padamu.

Dugaanku? 78% surat ini akan berlabuh di tanganmu, itu mengapa aku menjadikanmu sebagai tokoh utama dalam surat ini.

Dan jika memang benar surat ini berada di tanganmu, maka percobaan dan kalkulasi ku berhasil. Berbahagialah. Karena aku juga bahagia.

Aku percaya bahwa otak manusia akan lebih tertarik kepada sesuatu yang disukainya. Dalam kasus ini, otakmu memerintahkan kakimu untuk berjalan memutari mobil hanya untuk duduk di sebelah Sika. Kenapa kamu tidak memilih untuk duduk di sampingku? Posisiku memungkinkan mu untuk langsung masuk ke dalam mobil tanpa harus memutar. Sengaja ku buat seperti itu, agar aku semakin yakin dengan percobaanku ini. Itu membuktikan bahwa kamu memang benar mencintai Sika.

Tidak. Jangan menyangahku dulu. Kamu memilih duduk di samping Sika bukan karena kamu sudah lama tidak bertemu dengan dia, karena kita juga tidak bertemu untuk beberapa saat.

Akuilah bahwa kamu memang benar mencintainya.

Adiba Wigarma,
Aku menghilang untuk mempersiapkan diriku. Aku tahu percobaan ini berisiko.

Kamu paham apa risiko terbesarnya?

Mematahkan hati seseorang.

Dan ku harap seseorang itu bukan Sika.

Adiba Wigarma,
Apa yang terjadi jika cinta tumbuh? Kenapa kita tidak pernah mempelajarinya di sekolah? Bagaimana dengan kedua orang tuamu, apakah mereka saling mencintai? Apakah mereka mengajarkanmu seperti apa cinta itu?

Apakah cinta itu seperti merasa ada sesuatu yang menusuk di dadamu ketika kamu mengetahui bahwa orang yang kamu cintai ternyata mencintai orang lain? Apakah cinta memang harus terasa sesakit ini?

Kalau iya, maka aku mencintaimu.

Adiba Wigarma,
Untuk seribu satu hukum sebab akibat yang ada di dunia ini, aku tidak tahu mengapa aku kembali mengalaminya.

Bahkan di saat aku tahu kemungkinannya jauh lebih besar bahwa aku akan merasakan sakitnya lagi, aku tetap tidak tahu harus bersiap seperti apa.

Adiba Wigarma,
Kamu tidak berpikir bahwa seorang pengidap autis tidak dapat merasakannya, kan?

Aku bahkan menyadari setiap saat kamu memikirkan Sika ketika berada di dekatku. Bahkan ketika aku menciummu. Kamu terasa seperti strowberry  ketika kamu mengingatnya.

Aku tidak menyukai strowberry.

Adiba Wigarma,
Ternyata rasa sakit yang dialami oleh tubuh kita masih kalah dengan rasa sakit yang terjadi di hati kita.

Tidak peduli sekuat apapun aku melukai tubuhku sendiri, rasa sakit di hatiku masih terasa bahkan sangat dominan.

Adiba Wigarma,
Apakah aku yang terlalu takut untuk merebutmu dari Sika?

Tentu tidak.

Percobaanku ini telah menjawabnya. Kamu mencintainya. Dan dia mencintai kamu. Berbahagialah.

Karena di saat aku merebutmu darinya, maka dia akan hancur. Dan kamu juga pasti akan hancur, diakui atau tidak.

Adiba Wigarma,
Ternyata menangis dapat membantu untuk melepaskan sesak di dadaku.

Adiba Wigarma,
Usai kamu, aku pikir tidak akan ada lagi orang yang bisa tahan menghadapi aku dan kekuranganku.

Tapi tenanglah, sebelum ada kamu, aku baik-baik saja menikmati segalanya sendirian.
Aku pasti juga akan baik-baik saja setelahnya.

Adiba, aku tidak pandai dalam hal mengungkapkan apa yang kurasakan.

Tapi rasanya sungguh tidak mengenakan untuk menjadi manusia yang memiliki peran untuk menghancurkan kebahagian orang lain.

Aku sudah melakukannya kepada Dad dan Mom.

Aku tidak ingin melakukannya lagi kepada Gamar dan entah siapapun nama pacarnya itu.

Aku juga tidak ingin melakukannya kepada Rezka dan Rico.

Sekarang, aku tidak ingin melakukannya padamu dan Sika.

Adiba Wigarma,
Aku suka namamu. Aku suka menulisnya. Aku suka menyebutnya. Aku suka mengulang-ngulangnya di dalam otakku.

Berjanjilah bahwa kamu juga menyukai namamu.

Adiba Wigarma,
Berbahagialah.

Masochist (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang