IL(Part 3)

152 34 10
                                    

       Anggaplah Park JaeHan orang yang paling beruntung saat ini. Sekolah ini masih menerima murid pindahan sepertinya. JaeHan tau, ia memang harus banyak bersyukur pada Tuhan yang telah memberinya otak yang sangat berfungsi dengan baik.

     JaeHan memasuki gerbang sekolah barunya. Sekolah elite dari jajaran sekolah elite lainnya. Dari kejauhan, JaeHan melihat gadis yang tadi duduk disampingnya berjalan bersama lelaki yang lebih tinggi darinya. Lelaki itu merangkul gadis itu.

JaeHan pikir, mungkin itu pacarnya. Lalu tiba-tiba mobil audi berwarna oren menyala berhenti dihadapan mereka. Dari mobil itu,muncul seorang gadis berwajah imut menyapa mereka. Tidak lama, gadis berwajah imut tadi kembali dan mereka bertiga berjalan beriringan. Dari kejadian itu, JaeHan menyimpulkan bahwa mereka bertiga bersahabat.

   Setelah pergi ke ruang guru,seorang guru laki-laki berwajah bijak dan berkacamata tersenyum ramah kepadanya."AnnyeongHaseo." JaeHan membungkuk hormat menyapa laki-laki berumur akhir 30-an itu.

  "Saya walikelas 12A. Bang seongsaenim imnida," katanya memperkenalkan diri.

"Jeoneun Park JaeHan imnida." JaeHan berbalik memperkenalkan diri secara singkat.

"Kita bisa menuju kelas sekarang. Santai saja, kau bisa melihat-lihat sebagian bangunan sekolah ini."

JaeHan setuju dengan perkataan Bang seongsaenim. Mereka berdua menyusuri sekolah, sesekali Bang seongsaenim menjelaskan nama tempat yang mereka lalui.

   Para siswa dan siswi belum masuk kekelas masing-masing. Koridor masih ramai.Begitu juga dengan lapangan sekolah. Bahkan seluruh penjuru sekolah. Ketika melihat Park JaeHan dan Bang Seongsaenim, mereka saling berbisik dan JaeHan yakin mereka pasti sudah mengira bahwa dirinya adalah murid baru. Sebagian besar murid perempuan bahkan senyam-senyum tidak jelas melihat dirinya.

  Ini bukan pemandangan langka bagi Park JaeHan.Sepertinya, ia juga harus kembali bersyukur kepada Tuhan, karenaNya telah memberinya wajah seperti ini. Wajah yang sangat tidak mungkin akan terjadinya pembullyan terhadap dirinya disekolah ini.

   Suara bel berdera. Pada saat itu juga,.mereka sampai didepan pintu kelas 12A. Bang seongsaenim berkata bahwa kelas ini tempatnya para siswa dan siswi yang paling pintar. Bang seongsaenim masuk kedalam kelas, JaeHan mengikutinya dari belakang.

  "Annyeong achimiyeo yeorobeun(selamat pagi semuanya)."

"Annyeong achimiyeo Bang seongsaenim."

 Bang seongsaenim berkata ini dan itu. JaeHan tidak terlalu memperhatikan perkataannya. Tiba-tiba matanya tertuju kepada seorang gadis-yang sekarang wajahnya begitu familiar dimatanya-Gadis itu sedang melihat kearahnya dengan pandangan yang sulit ditebak.

  "Ya, kau bisa memperkenalkan dirimu." Bang seongsaenim menepuk pundak JaeHan, JaeHan mengerjap sekali lalu berdeham.

" Jeonenun Park JaeHan imnida, Sinbanpo -dong seocho-gu esseu wasemnida.Bangeupseumnida(Nama saya Park JaeHan, saya tinggal di Sinbanpo kawasan seocho. Senang bertemu kalian)"

    "Ada yang ingin ditanyakan?" 

Yoon HeRim gadis berambut ombre merah mengangkat tangan.

"Kau asli korea?" Seorang siswa yang duduk disebelahnya menyikut lengan HeRim.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanyanya sembari berbisik..
"Wajahnya seperti campuran manusia dan anime. Mungkin saja dia pernah tinggal di jepang atau bagaimana."

   "Aku asli Korea. Namun, tinggal 10 tahun di Jepang dan baru kembali tahun ini." kata JaeHan ekspresinya tetap datar.

"Ada yang ingin bertanya lagi?" Di deretan bangku tengah paling belakang, seorang gadis mengangkat tangannya tinggi-tinggi. JaeHan mengerutkan dahinya samar.

Forthcoming Season 1[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang