O(Part 1)

55 19 3
                                    

~Masa Percobaan~

"Kau jangan membuat kami khawatir. Jaga dirimu baik baik oke!?"

RaIn tersenyum lalu mengangguk. "Itu tidak akan terjadi lagi onnie." MiRan mengangguk lalu mengacungkan ibu jarinya. "Bye!" MiRan melambaikan tangan sembari menjalankan mobil audi pink salemnya.

Untuk hari ini MiRan bersikukuh mengantar RaIn ke sekolah. Menurut MiRan, Rain belum sembuh total ia tidak ingin sesuatu yang tidak di inginkan terjadi. Dan ini baru pertama kalinya RaIn patuh kepada MiRan soal antar-jemput sekolah.

"AIGO... URI RAIN!! KAU SUDAH SEMBUH!!??"

RaoLin datang dan langsung memeluknya. "Bogoshipoyo Rainie!" RaIn membalas pelukan Rao yang lebih pendek 5 cm darinya. "Nado bogoshipoyo."

RaIn dan Rao berjalan bergandengan tangan menyusuri koridor kelas. "3 hari yang lalu ketika kami menjengukmu..." Rao berdeham lalu melanjutkan perkataannya. "Kami ingin mengajak JaeHan tapi dia-"  "Dia datang 1 jam setelah kalian datang."

Mendengar perkataan RaIn,Rao sontak menoleh kearah RaIn. "Oh... jadi dia ingin datang sendiri?? Cih! Dasar laki-laki!" Rao berdecak. RaIn tidak menggubris perkataan Rao. Ia hanya tersenyum tipis. "Sepertinya hubunganmu dengan JaeHan membaik." RaIn menghela napas. "Begitulah, kuharap akan terus berjalan baik seiring berjalannya waktu."

RaIn dan Rao sampai dikelas.Disana sudah ada DongHoon dan JaeHan yang sedang berbincang ringan. Melihat Rao masuk bersama RaIn siswa 12A riuh.

"Annyeong RaIn-ah kau sudah sembuh?"

"Kau membuat Kang JinYoung khawatir."

"Kau tau tidak? Hwang BaekHo selalu bertanya apakah kau sudah masuk atau belum."

"Jadi apakah Hwang BaekHo datang kerumahmu?"

"Kang JinYong!! RaIn kembali."

"Kau mendapat titipan dari Lee Yoon Jae anak 11B, aku tak percaya dia juga fanboy mu."

"Jadi siapa orang yang kemarin menyelamatkanmu?"

"Seperti 1 bulan tidak bertemu RaIn-ah."

"RaIn kau menyebalkan tapi tidak ada dirimu dikelas lebih menyebalkan."

Kata-kata Jung YounHa membuat RaIn tertawa ringan. "Kau tidak akan mudah melupakanku, Jung YounHa." Mendengar perkataan RaIn, Jung YounHa berdesis.

RaIn menuju bangkunya.Menaruh tasnya dan segera mendudukkan dirinya ke bangku yang 3 hari kosong. "Cukup senang melihatmu kembali." RaIn menoleh kearah JaeHan. Lelaki itu berkata kepadanya namun tatapannya lurus kearah papan tulis. "Bagaimana kalau kita ke lapangan sekarang?" JaeHan menoleh kearah RaIn lalu berkata. "Memang kau sudah sembuh? Berdiamlah disini. Jangan macam-macam." Namun, RaIn tidak peduli. Ia tetap berdiri. "Aku tidak akan melakukan hal-hal yang membuat kalian khawatir. Aku sudah berjanji. Ayo kita kelapangan."

DaNi mengedarkan pandangannya kearah lapangan yang dipenuhi anak-anak cerdas 12A. Sepertinya materi yang diberikan sudah usai. Sebagian anak laki-laki bermain basket tentu saja disana ada DongHoon si kapten basket. Dan pemandangan yang cukup asing di mata DaNi bahwa Park JaeHan juga ikut bermain. Bisa di bilang permianan JaeHan juga bagus. Apalagi tubuhnya yang tinggi dapat dengan mudah mendapatkan bola.

Di pinggir lapangan, seorang gadis di kuncir kuda duduk bersama sahabat kentalnya -RaoLin-yang mencepol rambutnya. Mereka berdua sedang berbincang-bincang sembari menegak minuman isotonic yang tampak menyegarkan. Walaupun sedang berbincang-bincang perhatian mereka tidak lepas dari orang-orang yang bermain basket. Mereka ikut bersorak sorai, bertepuk tangan dan juga tertawa.

Forthcoming Season 1[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang