O (Part 2)

54 20 4
                                    

[FLASHBACK]

Recomended: Joy Rv ft Im seoulong_Always in My Heart

MiRan dan teman-temannya sedang menghabiskan waktu bersama di COEX Mall. Ini malam minggu. Malam yang baik untuk berjalan-jalan, melepas penat selama seminggu kuliah. Bioskop adalah pilihan mereka saat itu. Mereka akan menonton Film yang sedang diminati dan mereka tidak mau ketinggalan jaman.Namun alasan utama adalah rutinitas kampus yang benar-benar memuakkan.

Setelah mendapatkan tiket, mereka segera memasuki sinema. MiRan duduk di tengah yang mana disamping kirinya adalah teman-temannya dan samping kanannya diduduki oleh siapapun. Tidak lama, segerombolan anak Keodonghakyo(SMA)datang. Terlihat jelas dari paras dan tingkah mereka yang suka ribut sendiri. MiRan tidak peduli.

Salah satu dari mereka berjalan lebih dulu dan duduk di samping MiRan. Menurut MiRan, anak ini mempunya paras paling tampan diantara teman-temannya yang lain. Anak itu menoleh "Annyeong..Noona?" MiRan menoleh. Anak itu sedang tersenyum kepadanya. Pada saat itu, MiRan terkesima. Jantungnya berdegup kencang.MiRan akui, anak itu benar-benar tampan dengan mata rusa yang indah.

MiRan membalas senyumannya. MiRan yakin aknak ini adalah salah satu idola sekolah.

Tiba-tiba anak itu mengulurkan tangannya kearah MiRan. "Xi LuHan imnida. Aku kelas 9 kodeonghakyo. Aku pertukaran pelajar dari Shanghai."

MiRan menatap tangan LuHan. Dengan ragu, MiRan menjabat tangan LuHan.

"Han MiRan imnida. Mahasiswi semester 3 jurusan Bahasa Inggris di Seoul Nations University."

Pertemuan singkat seperti itu mendatangkan kebetulan-kebetulan yang menakjubkan. Dan kebetulan-kebetulan tersebut dinamakan dengan takdir. Kita tidak pernah tau, jika pertemuan singkat seperti itu justru mendatangkan sebuah kedekatan.

MiRan kira,ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan Xi LuHan. MiRan pikir, LuHan akan bernasib sama seperti orang yang menabraknya dijalan, orang-orang yang berpapasan di halte bus atau orang yang pernah menolongnya membawakan barang. Ternyata MiRan salah.

Pertemuan mereka tidak hanya di gedung bioskop. Mereka bertemu di swalayan, toko buku, halte bus, stasiun kereta, café, dan tempat lainnya. Sampai akhirnya mereka menjadi dekat. Mulai dari chatting, telpon, atau mengadakan janji untuk pergi bersama.

Awalnya MiRan hanya menganggap LuHan teman biasa. Menganggapnya hanya anak kodeonghakyo. Tapi entah mengapa seiring berjalannya waktu, sel otak MiRan tidak bia berfungsi sebagaimana mestinya. Ia selalu memikirkan LuHan. Jantungnya selalu berdebar jika berada didekat LuHan. MiRan juga selalu menunggu chat atau telpon dari LuHan.Ya, hampir semua berawal dari kata teman. Sampai pada akhirnya...

"Noona, neomo joahae (Noona, aku menyukaimu)."

Yeoido Hangang Park sedang tidak dipadati pengunjung. Saat itu sedang pertengahan musim gugur. Daun-daun sudah berguguran berwarna oren keemasan. Hawa sudah kembali sejuk setelah lama di singgahi musim panas.

"M-mwo?" MiRan menegerjap. Ia yakin dirinya salah dengar. LuHan menggaruk tengkuknya lalu tersenyum. Sikap LuHan memang tidak seperti anak kodeonghakyo kebanyakan. Ia seperti sebaya dengan MiRan.

"Noona,,neomo joahae"

"Aku,,tidak salah dengarkan?"

"Tidak, kau tidak salah dengar. Aku menyukaimu dari pertama kali kita bertemu. Aku tau, kau mungkin menganggapku sebagai anak kodeonghakyo yang baru beranjak dewasa, tapi aku..'

Forthcoming Season 1[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang