Sam(part 1)

92 26 14
                                    

~Para Pelindung~

Ini mimpi buruk bagi Han RaIn. Dan ia merasa bodoh berada di tempat ini. RaIn memainkan ujung turtlenecknya sejak tadi. Menunggu teman DongHoon yang sudah mengajaknya berkencan.Kencan? Menurutnya hal ini hanya bisa di sebut hangout bersama. Ya, sepertinya istilah itu lebih terdengar indah sekarang.

Tidak jauh dari tempatnya duduk, RaIn mendengar keributan kecil

"Apa salahku? Kenapa tiba-tiba kau minta putus begini?"

"Kau tidak salah, aku hanya ingin kita putus. Sudah itu saja."

"Tapi aku masih mencintaimu."

"Tapi aku tidak lagi."

Mendengar perkataan sekejam itu membuat RaIn menaruh kedua telapak tangannya diatas dadanya."Sakit!" gumamnya. Gadis yang menjadi korban pemutusan itu tiba-tiba melayangkan tangannya ke pipi mantan pacarnya. Suara tamparan terdengar sampai ketelinga RaIn. RaIn dengar segera menyetuh pipinya sendiri. "Itu juga sakit." gumamnya. Namun, lelaki itu hanya tersenyum menghadapi tamparan dahsyat dari mantan pacarnya. Lelaki itu tidak terlihat kaget, marah atau semacamnya.

"Aish! Benar-benar." RaIn berdecak. Setelah menampar mantan pacarnya, gadis itu pergi meninggalkan lelaki itu."Jadi, jika ujung-ujungnya putus untuk apa pacaran?" RaIn kembali bergumam.Tiba-tiba lelaki korban tamparan maut tadi menoleh kearahnya. RaIn mengerjap lalu dengan cepat memalingkan pandangannya kearah langit sore. Ia berharap ada pelindung yang dapat membawanya pergi dari situasi seperti ini." Siapa saja tolong aku."

"MianHae, kau sudah lama menunggu?"

RaIn bernapas lega. Ia memicingkan matanya, lelaki tadi sepertinya ingin menghampirinya tapi tentu saja tidak bisa karena Hwang BaekHo datang tepat pada waktunya. RaIn bangkit dari tempat duduknya. "Gwenchana, aku memang suka datang lebih awal."

Sore hari di Sungai Han sekitar Jamsil memang indah. Selain indah, Jamsil adalah tempat yang cukup ramai pengunjung karena terdapat stadion dan area konser. Pepohonan sudah berubah warna menjadi kehijauan tanda musim semi sudah benar-benar hidup di Korea.

"RaIn-ssi."

RaIn menoleh. "Kau suka pergi kemana?" tanya BaekHo."Jalan-jalan sore seperti ini saja aku suka..Tapi bagaimana kalau kita pergi ke game center?" saran RaIn. BaekHo tersenyum lalu mengangguk. Sore ini, RaIn menghabiskan waktu bersama BaekHo bermain di game center. BaekHo pintar bermain game dan mereka mendapat banyak poin. Sedangkan RaIn hanya bisa bermain dance evolution,mereka juga pergi ke noraebang(tempat karoke) dan bernyanyi bersama,membeli gulali, membeli eskrim, bercerita singkat dan saat ini mereka sedang duduk menatap Sungai Han dan menunggu datangnya sunset.

"RaIn-ssi." RaiN menoleh.

"Gomawo kau meluangkan waktumu untuk berjalan-jalan denganku." kata BaekHo terlihat jelas jika lelaki tampan itu benar-benar senang. RaIn menyeruput orange juicenya."Cheonmaneyo, tapi ini yang pertama dan terakhir bukan?" RaIn mengingatkan BaekHo janji mereka. BaekHo tersenyum"Ne,gurae. Tapi kita bisa berteman bukan?" tanya BaekHo"Of course, kita semua bisa berteman dengan baik," kata RaIn.

"BaekHo-ssi, kenapa kau menyukaiku? Kenapa banyak orang menyukai orang seperti aku?" BaekHo menoleh ke arah RaIn lalu tertawa ringan. "Sepertinya, hanya kau yang bingung disukai banyak orang." RaIn menggedikkan bahunya. "Mungkin."

BaekHo bedeham. "Kau gadis yang unik. Karena punya dua sisi kepribadian. Ada kalanya kau bersifat dingin namun kau ternyata gadis yang baik, ramah, mudah berteman dengan siapa saja, cerdas, peduli, berbakat, cantik dan kau tidak pernah peduli melakukan hal yang mungkin saja bisa merusak image cantikmu. Kau apa adanya."

Forthcoming Season 1[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang