YUK (Part 3)

46 15 21
                                    

Jangan lupa voment:"

RaIn hendak memencet bel rumahnya. Sudah pukul 10 malam. Namun, Kim ahjussi tidak ada di pos. Membuatnya tidak bisa masuk kedalam. RaIn memencet bel gerbang berkali-kali namun tidak ada jawaban. RaIn menatap layar ponselnya lalu menekan tombol 1 untuk panggilan cepat. "Onnie, bukakan pintu gerbang. Aku ingin masuk." RaIn tidak menunggu jawaban MiRan, gadis itu langsung memutus sambungan.

"Ini benar rumah Han MiRan?"

Sebuah suara dari belakang tubuh RaIn membuatnya membalikkan tubuhnya. "Ne, ini rumah Han Mi-"

RaIn melangkah mundur. Mengerjap lalu menutup mulutnya. RaIn menggeleng kuat. Ia yakin, ia begitu lelah namun bayangan orang itu tidak kunjung hilang dari pandangannya.

"Kau, pasti Han RaIn kan?"

RaIn meletakkan kedua tangannya tepat didepan dadanya. Tidak mungkin, pria di hadapannya ini mengenalnya. Jika pria itu benar-benar seorang idol.

"Apakah kau Luh-"

"Yak! Han RaIn, kenapa kau tidak menghubungiku? Kau kemana saja? Dan-"

"Annyeong noona." Pria itu tersenyum di balik kaca mata hitamnya. Sembari melambaikan tangan.

"LuHan!?"


RaIn memandang MiRan dan TaeJun bergantian. Lalu menatap pria yang duduk tepat dihadapannya. Xi LuHan. Oh God! Mimpi apa RaIn semalam? RaIn menggigit sumpitnya lalu menatap idolanya itu dengan tatapan penuh selidik. Jika pria itu benar-benar Xi LuHan, bagaimana bisa ia datang kerumah ini? Apa hubungan LuHan dengan onnienya? Mengapa TaeJun oppa terlihat biasa saja? Lalu kenapa LuHan oppa tau namanya? Apakah dulu kita pernah bertemu? Pertanyaan -pertanyaan itu berkelebat di otak RaIn dan membuatnya sedikit pusing.

"Habiskan makananmu RaInie."

MiRan mengetuk mangkuk RaIn dengan sumpitnya. RaIn mengerjap, berusaha membangunkan dirinya kea lam nyata. Gadis itu melihat Samgyetang di mangkuknya yang sudah tidak terlalu panas. Lalu dengan cepat memakannnya. RaIn menahan diri untuk tidak bertanya. Namun, mulutnya sudah benar-benar gatal.

"Kau LuHan oppa?" RaIn membuka pembicaraan. RaIn tau, MiRan sedang menatapnya dengan tatapan tersohor. Namun, rasa penasarannya lebih penting. Pria dihadapannya tersenyum. Melihat hal itu, RaIn berdecak.

"Jangan tersenyum seperti itu padaku."

"Waeyo?"

"Jantungku mau copot rasanya."

Taejun dan LuHan tertawa mendengar jawaban RaIn. Sedangkan MiRan hanya menepuk keningnya.

"Ne, aku Xi LuHan. Kudengar kau penggemar EXO."

RaIn berdiri dari tempat duduknya. "Ne! Aku Exo-L." RaIn berseru sembari mengacungkan kedua jarinya yang sudah berbentuk huruf L. RaIn benar benar merasa senang walaupun melakukan hal seperti ini terkesan norak.

"RaIn ku mohon untuk duduk." Perintah MiRan. RaIn mengerucutkan bibirnya lalu kembali duduk. "Tapi, kenapa oppa mengenal ku? Mengenal MiRan onnie? Mengenal TaeJun oppa? Apakah kita pernah bertemu? Atau kita pernah hidup bersama di zaman dahulu? Dan ketika meninggal kau tidak ingin menghapus ingatanmu dan-"

"Hentikan drama itu!" kata TaeJun. RaIn tersenyum terpaksa. "Baiklah, lupakan."

LuHan hanya tersenyum melihat tingkah RaIn yang berbeda dengan kedua kakaknya. "Kita pernah bertemu beberapa menit sewaktu umurmu 10 tahun." RaIn mengernyitkan dahinya. "Kau pasti lupa, sewaktu itu kau sedang bermain di ayunan dan tidak peduli aku datang."

Forthcoming Season 1[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang