Ship IL (Part 3)

82 10 16
                                    

Ini sudah lebih dari separuh waktu liburan musim panas mereka. Waktu libur mereka hanya tinggal 2 minggu lagi. RaIn, DongHoon, Rao dan JaeHan sibuk berkutat dengan buku-buku mereka.

Persiapan masuk universitas tinggal 5 bulan lagi. Bagi DongHoon ini memang tidak terlalu penting. Namun, ia harus tetap ikut ujian universitas. Hitung-hitung coba-coba. Lagipula, jika ia tidak lulus dalam global audition pertengahan musim gugur nanti ia masih bisa memiliki pekerjaan lain.

Ia tidak mau menjadi orang bodoh dan bernasib tidak jelas.Dan DongHoon juga sibuk untuk menyiapkan turnamen basket nasional se Korea Selatan antar sekolah yang akan dimulai awal musim gugur nanti.

Rao sibuk bolak-balik ke tempat les dan menyelesaikan review siswanya. Ia juga bekerja part time di tempat RaIn 2x dalam seminggu agar ia bisa menyempurnakan review siswa dibagian pengalaman bekerja.

JaeHan memang tidak perlu les. Namun kegilaannya dalam belajar semakin meningkat. Tidak jauh dari mereka, RaIn juga mulai giat belajar. Bagaimanapun juga, semalas-malasnya ia mengikuti ujian masuk universitas, ia tetap harus mengikuti itu. Ia yakin, MiRan onnie dan TaeJun oppa akan memarahinya habis-habisan jika tidak mengikuti ujian itu.


Kali ini, belajar bersama diadakan di rumah RaIn. Dan yang berbeda adalah,,,

Seminggu terakhir ini, DaNi ikut serta dalam kegiatan ini. Menakjubkan. Namun juga membahagiakan. Sebenarnya, RaIn juga tidak enak dengan JaeHan terutama. Setelah penuturannya beberapa waktu lalu bahwa ia tidak menyukai DaNi.



Omong-omong soal SaeHan, RaIn belum mengatakan apa-apa kepada JaeHan. Ia benar-benar kalut. Namun, RaIn juga tidak ingin merusak suasana belajar yang sangat kondusif sebulan ini. RaIn berjanji, setelah acara belajar ini ia akan bertanya kepada JaeHan soal keluarganya. Walaupun mungkin ia harus benar-benar mendesak JaeHan.







"AKHIRNYA!" Rao berseru lalu membaringkan tubuhnya diatas karpet tebal yang ia duduki. DongHoon menumpu tubuhnya dengan kedua tangannya. "Kau pasti lelah sekali,"

Rao mengangguk. "Ini berat kau tau itu kan?" DaNi menaruh kepalanya diatas meja sedangkan JaeHan menyandarkan tubuhnya di ranjang RaIn. RaIn bangkit dari duduknya karena mendengar suara pintu diketuk.

Bae ahjumma datang tepat waktu. Wanita paruh baya itu membawa nampan berisi minuman dan makanan. Kebetulan sekali minuman dan makanan mereka sudah habis.

"Gomawo, BaeJu." BaeJu adalah panggilan kesayang RaIn untuk Bae ahjumma. "Cheonma, Rainie."

"Rainie, ayo kita pergi."

RaIn mengerjap. Memandang JaeHan dan DaNi bergantian.

"Aku tidak mengerti mengapa kalian mengatakan hal itu diwaktu yang sama. Kalian ingin membuatku bingung lalu merasa bersalah? Iya!?" gerutunya.

DongHoon dan Rao berdecak bersamaan. "Kenapa selalu rumit seperti ini sih." lanjut Rao.

Rao memandang ponselnya tidak lama ia memekik "AH!! BESOK AKU AKAN PERGI DENGAN JAEMIN OPPA!!"

DongHoon melempar bantal kursi kearah Rao "Pergi sana!" Rao bangkit dari acara tidur-tidurannya sembari menggerutu. "Hei! Kau ini kenapa sih!!?"

DongHoon hanya diam. Ia sama sekali tidak niat untuk menjawab. Ia hanya kesal dengan Ji JaeMin. Namun kenapa Rao seakan tidak mengerti?



"RaIn-ah! Jadi kau akan pergi bersama siapa besok?" tanya DongHoon. RaIn tersenyum kikuk. "Aku tidak usah pergi saja. Aku ingin tidur seharian di rumah." katanya. Walaupun sejujurnya, ia benar-benar tidak yakin dengan keputusannya.

Forthcoming Season 1[COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang