Jangan lupa voment yaaa :"RaIn bangkit dari bantal duduknya. Mereka telah selesai mengerjakan tugas matematika.
Dengan cepat, RaIn berjalan menuju spot foto yang membuatnya penasaran. JaeHan mengikutinya dari belakang. RaIn menunjuk sebuah foto. Foto satu anak perempuan dan satu anak lelaki di depan menara Eiffel.
"Nuguya?"
"A.. itu adik perempuanku. Aku memanggilnya HaNi. Saat itu umurku 9 tahun dan HaNi 7 tahun."
RaIn mengambil foto tersebut lalu memandingkan foto JaeHan dengan JaeHan yang berdiri di sampingnya.
"Kau tetap sama. Wajahmu tidak berubah."
"Semua berkata begitu."
"Berubah sih... Lebih..."
"Lebih?"
" Tampan." Batin RaIn
"Lebih dewasa." RaIn tersenyum. Hampir saja ia melontarkan kalimat terlaknat itu.
"Aku tau itu. Kita semua beranjak dewasa."
Rain tidak memungkiri. Wajah JaeHan memang good looking sejak kecil. Sedangkan HaNi lebih terkesan imut dan periang. Entah mengapa RaIn yakin, Hani yang sekarang tidak jauh beda dengan HaNi yang dulu. Walaupun RaIn sendiri belum pernah bertemu denganya.
"Itu appa dan eomma."
JaeHan menunjuk sebuah foto. Tiba-tiba suasana berubah menjadi tegang. RaIn tidak tau, ini hanya perasaannya atau bagaimana. RaIn menatap JaeHan pandangannya menatap tajam foto yang ia tunjuk. Sepasang suami istri yang sedang merangkul satu sama lain. Bahagia. Romantis.
"Appa dan eomma bercerai 7 tahun lalu setelah 5 tahun kepindahan kami ke Jepang. Kami pindah untuk mencari suasana baru. Menurut kami, Korea sudah membosankan." JaeHan menghela napas berat.
"Appa adalah seorang pengurus barang ekspor dan impor laut di Jepang. Sebelumnya Appa adalah seorang kontraktor. Ya, pria itu banting stir. Namun, beliau memang pria yang kelewat mutitalent dan sangat cerdas. Semua pekerjaan bisa ia lakukan. Pria itu rajin, tepat waktu, konsisten dan mencintai apa yang sudah menjadi pekerjaannya. Sampai akhirnya ia diangkat menjadi wakil eksekutif perusahaan tersebut."
"Appa semakin sibuk dan jarang pulang. Kami sudah tidak pernah diperhatikan lagi olehnya. Eomma selalu protes. Baginya keberadaan appa dirumah lebih penting. Namun appa berpendapat, ia melakukan semua ini untuk mereka. Awal pertengkaran seperti itu akan menambah pertengkaran lainnya. Masalah kecil diperbesar. Salah sedikit bertengkar."
RaIn melihat JaeHan mengepalkan kedua tangannya. Wajahnya menjadi merah.
"Setelah dua tahun bertengkar dan membuat rumah besar kami seperti neraka, mereka berpisah. Aku ingin ikut eomma, namun appa melarangku. Akhirnya, eomma membawa HaNi. Setelah itu, hidupku berubah."
JaeHan tertawa hambar. Pandangannya tidak lepas dari foto kedua orangtuanya.
"Aku sempat berhenti sekolah setahun karena stress. Ketika kembali sekolah, appa tidak memperbolehkanku keluar rumah. Aku tidak boleh bermain. Aku harus terus belajar. Menjadi siswa unggulan kebanggaan sekolah dan kebanggaan appa. Harus menjadi juara pertama. Nilaiku tidak boleh turun. Diantar lebih awal kesekolah dan dijemput tepat waktu. Teman-temanku tidak ada yang berani bermain denganku. Walaupun aku siswa unggulan dan populer karena itu. Aku hanya punya satu teman di sekolah yang berasal dari Korea juga. Namun setelah 2 tahun berteman, ia kembali ke Korea."
"Aku menuruti semua keinginan appa. Sebagai gantinya, appa selalu melebihkan semua fasilitasku dirumah. Namun bukan ituyang kupikirkan. Aku pikir, dengan mengikuti kemauan appa, pria itu lebih sering pulang, lebih memperhatikanku. Dan eomma... bisa kembali bersama kami. Namun, nyatanya Appa malah menikah lagi dengan wanita lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forthcoming Season 1[COMPLETED]✔️
Romance[[Update setiap hari Sabtu ]] Kita tidak pernah tau, apa yang akan terjadi dalam hidup kita,apa yang akan menimpa kita di masa datang Kita tidak pernah tau, Siapa yang akan hadir di masa yang akan datang.Teman yang dulu bersama kita?atau orang yang...