Cip...cip...cip
Pagi yang begitu cerah.
Pewaris Uchiha yang baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya itu, menatap langit yang begitu cerah.Ia mungucek mata beranjak dari tempat tidurnya.
Kreek...
Mulai keluar kamar tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya terhadap kejadian semalam.Seperti biasa, berjalan menuju wastafel, mengusap wajahnya dan segera mengambil handuk untuk mandi.
Eh? Kenapa Sarada mandi dulu?
Karena dia sedang malas berlama-lama di rumah.
Ia ingat, ia ada janji dengan Boruto.#flashbackmodeon
*Semalam sebelum mereka HAMPIR berciuman."Sarada, maukah kau berkencan denganku?"
"Eh? Berkencan?"
"Ya!"
"Kapan?"
"Besok pagi."
"Dimana?"
"Disini saja." Dengan senyuman manis Sarada sontak menjawab.
"Baik. Aku mau!"
****
Sarada keluar dari kamar mandi.
Ia sudah selesai mengurus kebersihannya.Tap..tap..
Sarada berjalan menuju kamar untuk bersiap kencan dengan Boruto.
Ya..., Dia harus terlihat cantik di depan Boruto!
Tapi bukankah dia selalu terlihat cantik? Hehehe((:Sarada dengan cueknya menghiraukan keberadaan mama papanya yang berada di meja makan menunggu Sarada untuk makan bersama.
Dia pergi dari rumah mengenakan jaket milik Boruto."Sarada, tidak makan?" Sakura menawarkan dengan emeraldnya yang memandang sang anak yang membelakanginya.
Sarada menghiraukan pertanyaan Sakura.
Ia melanjutkan langkahnya menuju kamar."Hmph, lihatlah sikapnya yang seperti dirimu, Sasuke." Sakura mengambil tempat duduk di sebelah Sasuke.
"Hn."
Sakura menggeleng kepala karena melihat kelakuan Sasuke dan Sarada yang begitu mirip.Beberapa menit kemudian...
Sarada keluar dari kamar dan berjalan menuju pintu rumahnya.
Segera memakai sepatu dan melangkah keluar dari rumah tanpa pamit dengan orang tuanya.Sakura yang melihat Sarada keluar rumah tanpa pamit itu nampak begitu sedih.
Tak menyangka anaknya benar-benar marah dengan sikap manjaanya yang membuat Sarada merasa tidak dianggap.
"Sarada..."
Sasuke menoleh ke Sakura yang nampak masih melihat piring yang disediakan untuk Sarada sarapan."Hmph, sudahlah. Dia bisa makan di luar."
"Tapi makanan di luar tidak sehat." Sebagai seorang ibu, Sakura khawatir akan kesehatan anaknya.
"Dia nanti juga harus ambil foto. Bagaimana kalau dia lemas?"Sasuke memaklumi sikapnya yang benar-benar seorang ibu.
Sasuke memandang Sakura dengan penuh kasih sayang.
"Ada aku disini untuk menemanimu."Sakura ingat, Sarada marah karena suasana yang romantis ini hingga ia lupa dengan anaknya.
"Sudahlah, aku rasa kita sudah bukan anak dewasa yang harus bermesra-mesraan lagi. Usia kita semakin tua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Need You
FanfictionPernah #1 - Borusara Ketika tidak ada lagi cara untuk menemukan kebahagiaan, apa yang akan kamu lakukan?