Season 2- Terlalu Indah

6.4K 248 135
                                    

3 Tahun berlalu setelah Sarada pergi.

Konohagakure.
Itu desa dimana ayah, ibu, aku, dan adik lahir. Termasuk tempat dimana, ayahku menghembuskan nafas terakhir. Dulu, aku selalu membencinya karena dia sebagai 'hokage' selalu melupakan keluarganya.
Tapi akhirnya, aku sadar. Bahwa menjadi hokage bukanlah hal yang mudah. Dia bertanggung jawab atas desa api ini.

Ayahku sudah pergi.
Desaku hancur.
Ayah, aku sayang ayah.
Ayahku mati dengan terhormat demi desa yang sangat dia cintai.
Sebagai putranya, aku akan meneruskan pengabdian ayahku pada desa.
Terima kasih ayah, sudah percaya padaku.
Terima kasih sudah rela mati demi keluargamu.
Aku minta maaf ayah.
Aku janji, aku akan menjaga desa ini.
Walaupun bukan sebagai 'hokage', aku akan melindungi desaku dari luar, seperti paman Sasuke.
Aku sayang ayah.

Aku beruntung, paman Sasuke, bibi Sakura, ibu, Himawari, dan teman-teman baik-baik saja.
Mereka hanya mengalami luka yang sedikit dalam dan fatal.

Dan, Konohamaru sensei, dia menggantikan ayahku sebagai hokage ke delapan.
Aku memang belum cukup umur untuk menjadi ninja pelindung desa dari luar seperti paman Sasuke.

Tapi entahlah, aku ingin pergi berkelana ke luar desa.
Aku sudah banyak mengalami hal-hal sulit.
Pertama Sarada.
Kedua ayah.
Dan ketiga, desaku yang hancur.
Yah, walaupun kini keadaannya sudah sedikit membaik.

Kawaki, dia adalah dalang di balik terjadinya semua ini.
Aku berhasil menghabisinya.
Tidak, tidak, bukan aku.
Tepatnya, kita.

Selama aku kewelahan melawan Kawaki, ada seseorang yang membantuku.
Aku tidak tau itu siapa.
Dia menggunakan cadar.
Setengah wajahnya di tutup perban. (Jidat, lalu sebelah matanya.)
Tapi, dari matanya, aku tampak tak asing lagi dengan itu.
Rambut ungu(?)

Aku juga tidak yakin kalau Kawaki itu benar-benar mati.
Aku hanya berfikir, dia hanya terluka parah, dan pasti akan kembali lagi.

Ngomong-ngomong, aku masih bertanya-tanya, siapa orang yang berani-beraninya menolongku melawan Kawaki.
Itu hal yang sangat berbahaya.

Aku tidak akan pernah lupa dengan keberanian, dan kebaikannya.
Tapi, disaat aku menanyakan jati dirinya, dia hanya menatapku sebentar.
Dan terlihat tersenyum, walau senyumannya ada di balik cadar.
Tapi aku merasa, itu senyuman yang pernah aku rasakan beberapa tahun yang lalu.

Dan bicara soal senyuman, aku jadi ingat DIA.
Apa dia dan ayah sudah bertemu?
Apa mereka baik-baik saja disana?
Aku harap begitu.
Aku ingin mereka tersenyum saat melihat desa ini dari sana.
Mereka sangat berharga untukku.

Dan, hidupku dimulai lagi disini.
Kisah hidup dan cintaku juga baru dimulai disini.

Aku berusaha mencari tau keberadaan sosok yang menolongku di tengah pertarunganku dengan Kawaki.
Aku akan berkelana mengelilingi 5 desa besar dan desa-desa lainnya.
Menemukan setiap tempat persembunyian.

Maybe I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang