"Si-sial..!" Gumam Sumire pelan.
"Memalukan sekali ya, Sumire Shigaraki." Sarada melangkah mendekat ke Boruto sambil membenarkan kacamatanya.
Degh...
Dia tau?
Sarada tau nama asli ku?
Bagaimana mungkin?
Dataku di desa Konoha adalah 'Sumire Kakkei'
Tidak ada pilihan, terpaksa Sumire harus melangkah mundur menuju persembunyiannya untuk menjebak mereka."Hei mau kemana, dattebassa?!!" Boruto melihat Sumire yang kabur dari tempatnya.
Boruto berusaha mengejar Sumire.
Namun, langkahnya dihentikan oleh Sarada."Jangan Boruto, Nanadaima tidak menyuruh kita untuk menyerangnya kan? Kita hanya akan memata-matai saja." Sarada meraih tangan Boruto saat dia melangkah ingin mengejar Sumire.
"Tidak usah terlalu patuh dengan kata-kata ayah, Sarada. Seorang shinobi harus memprioritaskan misinya!"
"Iya, misi kita hanya memata-matai Sumire saja, bodoh! Kau ini bagaimana sih?!"
"Oh iya ya. Lalu, sekarang kita harus bagaimana?"
"Aduhh, kau ini tidak paham juga Boruto?! Kita ini akan memata-matainya!!" Sarada mulai kesal.
"Ah! I-iya iya, baiklaah... Maafkan aku.." Boruto menggaruk belakang kepalanya.
"Ah sudahlah, jangan terlalu lama. Kita bisa kehilangan jejaknya. Ayo cepat!!" Sarada menarik tangan Boruto meloncat ke atas pohon meraih dahan demi dahan pohon menuju ke tempat Sumire pergi.
Tap...tap...
Langkah Boruto dan Sarada yang beriringan.'Kenapa ya? Aku rasa tempat persembunyian Sumire ada di dekat sini. Semakin aku melangkah maju, semakin jauh aliran cakra yang aku rasakan.'
Sarada mengerutkan kedua alisnya.
Dia merasa, mereka sudah melewati tempat persembunyian Sumire.
"Boruto, kelihatannya kita sudah melewati tempat yang kita cari."Tap.
Boruto menghentikan langkahnya.
"Aku rasa juga begitu. Semakin kita melangkah ke depan, semakin lemah aliran cakra yang kita rasakan, kan?"Sarada mengangguk.
Dia terus melihat kesana kemari, mengecek keadaan sambil mencari tempat persembunyian Sumire.
'Ini... Aku seperti sudah pernah kesini..' Gumam Sarada mengingat sesuatu.
"Boruto, aku rasa ada yang mendekat." Sarada mengaktifkan sharingannya.
"Boruto, arah jam 8!"Braak...
Kakinya bergerak menendang kearah yang Sarada katakan, arah jam 8.
"Cih, transparan ya...""Boruto! Dari bawah!"
"Eh??!!"
Dugh...
Pukulan keras mengenai perut Boruto."Boruto!"
Boruto menghilang setelah terkena pukulan keras itu.
Rupanya, itu hanya mengenai kagebunshinnya."RASENGAN!!"
Boruto muncul dari belakang dan... BUMM!!!
Rasengan Boruto tepat mengenai punggung lawan."Yosh!" Sarada menatap bangga Boruto dengan mengepalkan satu tangannya.
Brugh...
Orang yang melawan itu terjatuh ke tanah.
Dan menghilang...
"Kagebunshin?!" Boruto terkejut.
Boruto menoleh ke belakangnya, dan...Ctak...
"Huh?!" Boruto terkejut, melihat Sarada yang tiba-tiba saja ada di belakangnya dan melindunginya.Tes...
Darah Sarada menetes.
Ya, lengan Sarada terkena sedikit kunai lawannya.
"Kau lengah, Boruto." Sarada melirik kearah Boruto.
Tangan kiri Sarada bergerak mengeluarkan jurus petir andalannya dan papanya (dulu)
"CHIDORI!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Need You
FanfictionPernah #1 - Borusara Ketika tidak ada lagi cara untuk menemukan kebahagiaan, apa yang akan kamu lakukan?