"Aku sudah tau kalau kau akan datang untuk menyelamatkan adik tercintamu ini."
"Brengsek!"
Brak!
Boruto memukul kasar pintu kamar Himawari.
"Untuk apa kau datang kesini lagi??!!..."
"...Sumire?!""Untuk..."
Sumire mengeratkan dekapannya di leher Himawari."Arghh!! Ka-kakak..." Himawari merasa lehernya tercekik. Sakit.
"Lepaskan Himawari!!"
Boruto berlari mendekati Himawari dan Sumire."Untuk apa?" Sumire makin mendekatkan kunainya pada leher Himawari.
Himawari menutup matanya, dia takut untuk melihat kunai yang benar-benar Sumire taruh di lehernya.
"Jauhkan kunaimu itu, Sumire!"
"Baik. Akan kulepaskan."
Sumire sedikit melonggarkan dekapannya dari leher Himawari."Hah..." Himawari akhirnya bisa mengambil sedikit nafas.
"Tapi, ada syaratnya."
Sumire melontarkan kata-katanya."Apa?" Boruto menjawab kasar.
"Berjanjilah, kau akan melakukannya bagaimanapun caranya. Atau..."
Sumire mengeratkan dekapannya lagi di leher Himawari.
Dan semakin menempelkan kunainya pada leher Himawari."Aarggh!!" Himawari merasa Sumire mencekiknya lagi dengan sangat kuat dan kunai yang semakin mendekat di lehernya.
Boruto tidak bisa melihat adiknya terus disiksa oleh penghianat itu!
"Baik. Aku akan melakukannya bagaimanapun caranya. Tapi, kau harus melepaskan adikku!"
Terpaksa, Boruto harus mengatakan ini.
Padahal sebenarnya, Boruto berat untuk mengatakannya.Sumire akhirnya melepaskan dekapannya dari leher Himawari dan menjatuhkan kunainya.
Sumire mulai berjalan mendekati Boruto.
"Menikahlah denganku."
"Aku ingin kau menikahiku dengan alasan 'kau benci Sarada' pada Hokage-sama. Dan jangan sampai orang lain tau soal ini."Degh...
Boruto sangat terkejut.
Ini permintaannya?
"A-APA? KAU GILA?! Aku hanya akan menikah dengan Sarada, kau dengar?!!" Boruto menolak mentah-mentah.
Yang benar saja, ia harus membenci Sarada."Oh, begitu ya." Sumire tertunduk dengan senyum liciknya.
"Kalau begitu, aku akan mengutuknya. Mengutuk adikmu...""Hentikan!!" Boruto menghentikan kata-kata Sumire yang ingin mengutuk adiknya.
Sulit bagi Boruto untuk melakukannya.
Tapi, waktu menyuruhnya untuk memilih adiknya atau Sarada.
Tentu saja, Boruto sangat menyayangi Himawari.
Dialah bunga matahari dalam hidupnya selama hidupnya.
Sedangkan Sarada, dialah bunga mawar yang selalu menghiasi hati dan hari-harinya, selalu menyemangati, selalu mendukung, memarahi, menghajar, mengomeli, memeluk, mencium, mengusap air matanya, dan...mencintainya.
Tapi, dia tetap harus memilih dengan bijak, ya, harus bijak!
"Hmph, baiklah. Aku akan menikahimu."Degh...
Himawari terkejut mendengar jawaban kakaknya.
Kenapa kakaknya memilih calon istri yang ingin membunuhnya?
Tapi, Himawari tau.
Pasti pikiran kakaknya sedang sangat kacau untuk memilih dirinya atau kakak Sarada.
Dan kakaknya memilihnya.
Boruto benar-benar kakak yang sangat baik.
Bahkan dia rela membuang cinta pertama dan terakhirnya untuk dirinya.
Tapi... Ini benar-benar tidak adil!
Himawari sudah memutuskan untuk menjadikan Sarada sebagai kakak iparnya.
Tapi..., Perempuan rambut ungu muda ini benar-benar keterlaluan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Need You
FanfictionPernah #1 - Borusara Ketika tidak ada lagi cara untuk menemukan kebahagiaan, apa yang akan kamu lakukan?