Season 2. -Siapa Akuro?

2.5K 164 42
                                    

"Sarada?"

Boruto tak tau apa yang terjadi.
Tiba-tiba saja dia berada di taman musim gugur Konoha.
Dan apalagi yang terjadi, selain dia melihat Sarada tengah duduk di kursi panjang itu.

"Sarada?" Boruto terus memanggil seseorang yang dia anggap Sarada itu, namun masih tak ada respon.

Tanpa banyak basa basi, Boruto pun memberanikan diri mendekati gadis itu.
Selangkah demi selangkah, mulutnya menyambi mengucap "Sarada.."

Akhirnya, Boruto pun sampai, tepat di belakang gadis tersebut.

Tangannya perlahan bergerak kearah sosok di depannya, dan... Grep
Tangan Boruto sudah menyentuh pundak kananya.

Gadis itu lalu berdiri perlahan, dan memutar tubuhnya. Menemukan matanya dan mata Boruto.

Benar dugaan Boruto, itu Sarada.
Dan Boruto tau, ini hanyalah sebuah mimpi.
"Apa yang kau lakukan di dalam mimpiku lagi?"

Sarada diam tak menjawab, dia hanya terus menatap serius mata biru di depannya.

"Kenapa diam saja? Apa tak ada lagi yang perlu kau bicarakan padaku?"

Sarada masih tetap diam.

Boruto menatap serius onyx perempuan di depannya itu.
Ia penasaran kenapa ia sama sekali tak merespon pertanyaannya.
"Sarada? Kau Sarada kan? Kenapa kau diam saja?"

Masih diam tanpa respon.

"Ch, kau ini... Masih saja sombong seperti yang aku kenal pertama dulu ya."

"Boruto."
Tangan Sarada bergerak menunujuk lurus sesuai posisi tangan.

Terlihat ada sebuah ilustrasi yang menggambarkan di sebuah hutan yang dalam, tidak jauh dari persembunyian yang Boruto tinggali saat ini.
Ilustrasinya menggambarkan ada tiga orang memakai jubah seakan-akan mereka sedang menyamar.

"Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik."

"Syukurlah."

"Apa identitasmu sudah diketahui?"

"Yah, sepertinya masih belum."
Jawab si gadis melipat kedua tangannya.

Sang suami mendengus kasar.

Sang istri melirik ke suaminya, ia tersenyum kecil.
"Kau khawatir sekali, anata."

"Tidak." Jawab sang suami tegas.
"Tapi," katanya terputus.
"...apapun yang terjadi, kau harus siap menanggung semuanya jika dia mengetahuinya. Ingat, dia tidak bodoh, tahu?"

Sang gadis menghela nafas keras.
"Kau tak perlu khawatir. Aku sudah siap untuk segalanya."
(Season 2. -Akuro)

Boruto menyimak ilustrasi itu dengan sangat serius.
Ia sangat tidak paham dengan maksud ilustrasi itu.
"Apa maksudnya, dattebassa?"

Kemudian, muncullah ilustrasi kedua.

"Aku titipkan anak ini kepadamu. Aku harap kau bisa mendidiknya dengan benar." Kata laki-laki yang sama seperti ilustrasi sebelumnya menyerahkan seorang gadis yang ada di pihaknya.

Maybe I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang